Hutan Tanaman Rakyat TINJAUAN PUSTAKA

kunci yang merupakan pemuka adat, aparatur desa, petani, tokoh pemuda, pejabat Dinas Kehutanan dan Bappeda serta pengamatan terhadap obyek-obyek di lapangan yang terkait dengan topic data penelitian. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka atau telaah literature, dokumen, dan datainformasi spasial. Khusus penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif pada langkah awal analisa data. Yaitu dengan menggunakan data-data spasial penutupan lahan land cover dengan tiga time series data yaitu penutupan lahan tahun 1990, 2000 dan 2009 pada lokasi penelitian yang merupakan hasil interpretasi citra Landsat ETM+7 yang dilakukan oleh International Center for Research on Agroforestry ICRAF. Data sekunder lainnya yang digunakan adalah laporan beberapa hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh ICRAF, laporan kegiatan Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Jambi.

3.4. Metode Pengumpulan DataInformasi

3.4.1. Data Kuantitatif

Dalam hal ini dilakukan analisa spasial spatial analysis guna menghitung laju deforestasi hutan dengan menggunakan data tutupan lahan tahun 1990, 2000 dan 2009 yang sebelumnya merupakan hasil interpretasi citra satelit Landsat ETM +7. Metode yang digunakan adalah ALUCT Analisys of Land Use and Cover Trajectory. Jenis data yang dikumpulkan diantaranya disajikan pada table berikut. Tabel 5. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam metode kuantitatif Ruang Lingkup Kelompok Data Jenis Data Sumber Data Laju deforestasi dan degradasi hutan Sekunder Time series data tutupan lahan tahun 1990, 2000, dan 2009. ICRAF Dinamika perubahan penggunaan lahan Sekunder Time series data tutupan lahan tahun 1990, 2000, dan 2009. ICRAF Metode ALUCT yang digunakan merupakan metode yang dikembangkan oleh ICRAF adalah suatu pendekatan ilmiah dengan tujuan untuk menyediakan data spasial mengenai tutupan lahan land cover yang dapat diandalkan untuk melakukan perencanaan tingkat bentang lahanlandscape ICRAF, 2010. Dalam metode ini dilakukan beberapa tahapan sebagaimana diperlihatkan pada gambar dibawah. Gambar 4. Alur Kerja PendekatanMetode ALUCT Analisys of Land Use and Cover Trajectory Dalam penelitian ini, data tutupan lahan tahun 1990, 2000 dan 2009 akan digunakan untuk menghitung laju deforestasi pada lokasi penelitian sebagai tahapan analisa awal sebelum melangkah kepada analisa berikutnya. Selain itu data tutupan lahan tersebut juga akan digunakan untuk melihat perubahan penggunaan lahan yang terjadi pada tahun 1990 ke tahun 2000 dan dari tahun 2000 ke tahun 2009. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran preferensi penggunaan lahan yang dilakukan oleh petani dalam rentang waktu tersebut. Apabila merujuk kepada metoda atau pendekatan ALUCT maka proses analisa yang akan dilakukan berada pada langkah post-processing dimana hanya akan dilakukan penghitungan terhadap perubahan penggunaan lahan dan mencari dinamika perubahan lahan yang terjadi land-usecover change and trajectories analysis.

3.4.2. Data Kualitatif

Secara umum penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Menurut Irawan 2006 penelitian kualitatif memiliki makna yang sangat kaya, dimana penelitian kualitatif sering disebut sebagai verstehen pemahaman mendalam karena mempertanyakan makna suatu objek secara mendalam dan tuntas. Selain itu penelitian kualitatif juga disebut sebagai participant-observation karena peneliti itu sendiri yang harus menjadi instrument utama dalam pengumpulan data dengan cara melakukan observasi langsung objek yang ditelitinya. Lebih lanjut Irawan juga menyatakan bahwa penelitian kualitatif sertingkali disebut sebagai studi kasus karena objek penelitiannya seringkali bersifat unik, kasuistis, dan tidak ada duanya. Hal serupa juga dinyatakan oleh Sitorus 1998 dalam Ardi 2011 dimana studi kasus adalah strategi penelitian yang bersifat multi metode yang memadukan metode pengamatan, wawancara dan analisis dokumen. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka pelaksanaan penelitian ini bersifat eksploratif-deskriptif, maksudnya adalah mengeksplorasi penemuan fakta lapangan berdasarkan potensi maupun gejala faktual yang ada pada lokasi penelitian Ardi, 2011. Irawan 2006 juga menyatakan bahwa penelitian kualitatif lebih tertarik kepada proses yaitu bagaimana mengkonstruksi cara berpikir, berbuat dan proses terjadinya suatu peristiwa. Dalam hal ini Irawan lebih lanjut menegaskan bahwa dalam peneltian kualitatif, proses lebih diutamakan daripada hasil. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pendekatan kualitatif pada penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan telaah dokumen. Menurut Sitorus 1998 dalam Ardi 2011 dengan memadukan sedikitnya tiga metode, misalnya pengamatan, wawancara, dan analisa dokumen maka satu dan lain metode akan menutupi kelemahan sehingga tangkapan atas realitas social menjadi lebih valid. Dengan kata lain penggunaan teknik observasi, wawancara dan telaah dokumen sebagai teknik untuk mengumpulkan data juga sebagai sarana yang dapat digunakan untuk validasi data yang dihasilkan. Menurut Ardi 2011, untuk mendapatkan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian, maka dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan sebagai berikut: 1. Wawancara terstruktur interview, dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi dari kelompok sasaran yang telah ditetapkan. Menurut Irianto et al., 2006 dalam Ardi 2011, wawancara terstruktur adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai yang menjawab pertanyaan. 2. Wawancara mendalam in-depth interview, dimaksudkan untuk mengetahui aspek-aspek kualitatif secara lebih mendalam dan komprehensif. Menurut Sudikan 2007 dalam Ardi 2011 wawancara mendalam bersifat terbuka. Pelaksanaan wawancara tidak hanya satu kali atau dua kali, melainkan berulang-ulang dengan intensitas yang tinggi. Untuk itu sasaran wawancara mendalam ini adalah informan kunci key informan yang memiliki kompetensi dengan kajian yang tengah ditelaah. Penentuan informan kunci menurut Sudikan 2006 dalam Ardi 2011 harus melalui beberapa pertimbangan, diantaranya: 1 orang yang bersangkutan memliki pengalaman pribadi yang seusia dengan permasalahan yang diteliti; 2 orang yang bersangkutan memliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan yang diteliti. Data dan informasi yang dikumpulkan melaui pendekatan ini berkenaan dengan keseluruhan aspek kajian yang ditelaah, dimana data dan informasi yang dikumpulkan bersifat kualitatif. 3. Observasi lapangan field observation, dimaksudkan untuk melihat langsung fenomena dan gejala perilaku objek penelitian, serta keberadaan dan ketersediaan infrastruktur pendukung. Hasil kegiatan observasi ini bisa digunakan sebagai alay untuk klarifikasi atau pengecekan ulang berbagai informasi dari fenomena yang sedang diteliti. 4. Telaah atau penelusuran dokumen, dilakukan untuk memperluas dan melengkapi hasil kajian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambit atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2007 dalam Ardi, 2011. Kegiatan ini dilakukan terhadap berabagai laporan dan dokumen hasil-hasil penelitian yang terkait dengan objek penelitian serta data dan informasi dari sumber-sumber lainnya. 5. Focus Group Discussion FGD, adalah sebuah teknik pengumpulan data dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu Bungin, 2005 dalam Ardi, 2011. Pendekatan ini dilakukan untuk mendapatkan pendapat dan gagasan kelompok mengenai suatu hal yang berkaitan dengan topik atau objek penelitian. Jenis data yang dikumpulkan diantaranya disajikan pada table berikut. Tabel 6. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam metode kualitatif Ruang Lingkup Kelompok Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Sumber Data Sejarah lokasi penelitian Primer Hasil wawancara mengenai kesejarahan kawasan hutan yang dijadikan fokus penelitian In-depth interview dengan Informan kunci pada Dinas Kehutanan kab. Tanjung Jabung Barat Sekunder Tata Guna Hutan Kesepakatan, batas areal konsesi HPH, HTR data spasial Dinas Kehutanan kab. Tanjung Jabung Barat Sejarah klaim lahanhutan oleh masyarakat lokal Primer Hasil focus group discussion FGD dan wawancara dengan tokoh masyarakat mengenai sejarah asal- usul masyarakat dan klaim terhadap lahan dan hutan Focus Group Discussion FGD dan in-depth interviewwawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dan informan kunci Proses jual beli lahan hutan Primer Hasil focus group discussion FGD dan Focus Group Discussion FGD dan in-depth