sedangkan  nilai  rata-rata  derajat  putih  KPI  lele  dumbo  afkir  terendah  dihasilkan oleh perlakuan dua kali pengulangan tahapan ekstraksi.  Peningkatan nilai  derajat
putih diduga disebabkan oleh penurunan kadar lemak KPI yang dihasilkan. Lemak dalam  jaringan  secara  alamiah  bergabung  dengan  pigmen,  sehingga  apabila
jumlah lemak semakin rendah pigmen yang terkandung juga akan semakin rendah Ketaren  2008.    Konsentrat  protein  lele  dumbo  afkir    yang  cenderung  berwarna
coklat kekuningan diduga, juga dikarenakan telah terjadi reaksi mailard pada KPI lele  dumbo  afkir.  Reaksi  Mailard,  yaitu  reaksi-reaksi  antara  karbohidrat
khususnya  gula  pereduksi  dan  gugus  amina  primer  Muctadi  1993,  KPI  lele dumbo afkir yang dihasilkan berwarna coklat kekuningan.
Gambar 8 Histogram pengaruh lama ekstrksi dan pengulangan ekstraksi terhadap derajat putih KPI lele dumbo  afkir.  Lama ekstraksi:
20 menit, 30  menit,
40  menit.  Angka-angka  yang  diikuti  huruf  superskrip berbeda a,b menunjukkan berbeda nyata p0,05.
4.2.4  Bau KPI lele dumbo afkir
Bau  merupakan  salah  satu  syarat  mutu  KPI.  Konsentrat  protein  ikan bernilai  mutu  baik  apabila  memiliki  nilai  bau  ikan  lemah  pada  saat  diseduh
dengan  air  panas.  Proses  ekstraksi  dengan  menggunakan  etanol  95  selain bertujuan  untuk  meminimalkan  kadar  lemak  dan  kadar  air,  ekstraksi  juga
bertujuan  untuk  menghilangkan  bau  amis  pada  konsentrat  protein  ikan. Rawdkuen  et  al.  2009  menyatakan bahwa proses  ekstraksi  tidak hanya  mampu
10 20
30 40
50
1x 2x
3x 4x
D er
aj at
put ih
Pengulangan tahapan ekstraksi
b b
a a
ab ab
a a
ab a
b ab
ab ab
ab b
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
20 30
40
Sk or
B au
Lama ekstraksi menit
menghilangkan  lemak  akan  tetapi  juga  menghilangkan  material-material  lain seperti  darah,  pigmen  dan  bahan  penyusun  bau.  Konsentrat  protein  ikan  yang
tidak  dihilangkan  lemaknya  memiliki  bau  ikan  yang  lebih  kuat  dibandingkan dengan
konsentrat protein
ikan yang
telah dihilangkan
lemaknya Buckle et al. 1987.
Penilaian  bau  KPI  lele  dumbo  afkir  dilakukan  secara  organoleptik menggunakan  uji  skoring  dengan  skala  1-5.  Semakin  tinggi  nilai  skala  KPI  lele
dumbo afkir maka semakin tidak berbau ikan. Konsentrat protein ikan lele dumbo afkir  yang  dihasilkan  diharapkan  memiliki  bau  ikan  lemah  terutama  jika  tepung
KPI akan diaplikasikan pada produk pangan, sehingga tidak merubah penerimaan konsumen terhadap produk tersebut.
Hasil  analisis  Kruskal  Wallis  menunjukkan  bahwa  interaksi  antara  lama dan pengulangan tahapan ekstraksi berpengaruh nyata p0,05 terhadap bau KPI
lele  dumbo  afkir.  Hasil  uji  lanjut  Duncan  menunjukkan  lama  dan  pengulangan tahapan  ekstraksi  tidak  berbeda  nyata  p0,05,  sedangkan  interaksi  antara
keduanya berbeda nyata p0,05. Hasil analisis Kruskal Wallis dapat dilihat pada Lampiran  6,  dan  histogram  rerata  bau  KPI  lele  dumbo  afkir  dapat  dilihat  pada
Gambar 9.
Gambar  9    Histogram  pengaruh  interaksi  lama  dan  pengulangan  ekstraksi terhadap bau KPI lele dumbo afkir. Pengulangan tahapan ekstraksi:
1x, 2x,
3x, 4x.
Angka-angka  yang  diikuti  huruf superskrip berbeda a,b menunjukkan berbeda nyata p0,05.