Daya cerna protein in vitro Hsu et al. 1977

Skor organoleptik bau tertinggi terdapat pada KPI lele dumbo afkir yang dihasilkan dari perlakuan lama ekstraksi 20 menit dengan tiga kali pengulangan tahapan ekstraksi dengan deskripsi tidak berbau ikan, sedangkan skor organoleptik bau terendah terdapat pada KPI lele dumbo afkir yang dihasilkan dari perlakuan lama ekstraksi 40 menit dengan dua kali tahapan pengulangan ekstraksi dengan deskripsi berbau ikan kuat. Penilaian organoleptik bau berhubungan erat dengan kadar lemak KPI lele dumbo afkir yang dihasilkan. Semakin rendah kadar lemak KPI lele dumbo afkir maka nilai organoleptik bau KPI lele dumbo afkir akan semakin tinggi. Menurut Rieuwpassa 2005, proses ekstraksi lemak dan air menggunakan pelarut etanol 95 juga bertujuan untuk mengurangi bau ikan, sehingga bau ikan juga dipengaruhi oleh efektivitas pengurangan kandungan lemak dan air melalui ekstraksi.

4.2.5 Rendemen KPI lele dumbo afkir

Rendemen bukan merupakan syarat mutu KPI, tetapi perhitungan rendemen bertujuan untuk memperkirakan persentase jumlah bagian dari ikan yang dapat digunakan untuk pembuatan KPI lele dumbo afkir. Hasil analisis ragam untuk parameter rendemen dapat dilihat pada Lampiran 7, sedangkan histogram rerata rendemen KPI lele dumbo afkir dapat dilihat pada Gambar 10. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa rendemen KPI lele dumbo afkir dipengaruhi secara nyata p0,05 oleh pengulangan tahapan ekstraksi, sedangkan lama ekstraksi dan interaksi antara lama dan pengulangan ekstraksi tidak berpengaruh secara nyata p0,05 terhadap nilai rendemen KPI lele dumbo afkir. Metode pembuatan KPI lele dumbo afkir yang menghasilkan rendemen tertinggi adalah pembuatan KPI lele dumbo afkir dengan satu kali pengulangan ekstraksi. Rendemen KPI lele dumbo afkir terendah dihasilkan dari perlakuan empat kali pengulangan tahapan ekstraksi. Berdasarkan hasil penelitian, semakin banyaknya pengulangan tahapan ekstraksi menyebabkan rendemen KPI lele dumbo afkir yang dihasilkan semakin rendah. Rieuwpassa 2005 menyatakan bahwa dengan semakin banyak pengulangan tahapan ekstraksi, tidak hanya lemak dan air saja yang berkurang pada saat dilakukan ekstraksi, tetapi juga protein yang bersifat polar juga ikut terlarut sehingga rendemen KPI semakin berkurang.