dan metode kering oven selama 1,5 jam pada suhu 105
o
C. Parameter yang digunakan untuk menentukan metode penepungan terbaik adalah jumlah total
kalsium Reitz et al. 1987 tertinggi dan rendemen tertinggi. Tepung tulang lele dumbo afkir hasil metode terbaik yang dipilih kemudian dikarakterisasi lebih
lanjut untuk mengetahui sifat-sifat fisik meliputi daya serap air Beuchat 1977, daya serap minyak Beuchat 1977, densitas kamba Wirakartakusumah et al.
1992, derajat putih Faridah et al. 2006 dan kimia, yaitu kadar air AOAC 1995, kadar protein AOAC 1995, kadar lemak AOAC 1995, kadar abu
AOAC 1995, serta pH AOAC 1995.
Gambar 4 Diagram alir pembuatan konsentrat protein ikan lele dumbo afkir Modifikasi Suzuki 1981.
Pembersihan dan penggilingan
Daging lumat
Ekstraksi etanol food grade 95 perbandingan daging lumat dan etanol 1:3 bv, suhu 5
o
C selama 20, 30, 40 menit
Penyaringan
Pengeringan Penepungan dan pengayakan 100 mesh
KPI lele dumbo afkir KPI
Pengulangan ekstraksi 1, 2, 3, 4 kali
Daging ikan lele dumbo afkir
Gambar 5 Diagram alir pembuatan tepung tulang ikan lele dumbo afkir
Modifikasi Kaya et al. 2008.
3.3.2 Penelitian lanjutan
Pembuatan formula MP-ASI berdasarkan formula Mirdhayati 2004 yang dimodifikasi. Perlakuan yang diujikan adalah 30 jenis formula MP-ASI yang
memiliki perbedaan dalam perbandingan sumber protein, yaitu substitusi KPI terhadap susu skim 0, 25, 50, 75 dan 100 dan penambahan tepung
tulang lele 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 g. Formula MP-ASI yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6, sedangkan komposisi bahan penyusun
formulasi MP-ASI dapat dilihat pada Tabel 7.
Tulang ikan lele dumbo afkir
Pencucian sampai bersih Perebusan 100
o
C selama 2 jam Pencucian dan pengecilan ukuran
Metode basah dipresto suhu150- 120
o
C, T 1-1,4 atm selama 1 jam Metode kering pengovenan pada
suhu 105
o
C selama 1,5 jam
Pengeringan matahari selama 3 jam 35
o
C Penepungan dan pengayakan 100 mesh
Tepung tulang ikan lele dumbo afkir
Tabel 6 Formula MP-ASI
Tepung tulang lele dumbo afkir g
Susu skim : KPI lele dumbo afkir A 100: 0
B 75:25 C 50:50
D 25:75 E 0:100
A0 B0
C0 D0
EO 1
A1 B1
C1 D1
E1 2
A2 B2
C2 D2
E2 3
A3 B3
C3 D3
E3 4
A4 B4
C4 D4
E4 5
A5 B5
C5 D5
E5
Penelitian lanjutan bertujuan untuk menentukan formula MP-ASI terpilih berdasarkan uji organoleptik dengan parameter kehalusan dalam mulut,
kemudahan ditelan, kelengketan dalam mulut, bau, rasa dan kesukaan secara keseluruhan. Panelis adalah 30 orang ibu yang mempunyai anak bayi.
Tabel 7 Perlakuan formulasi MP-ASI
Sumber: Mirdhayati 2004
Pembuatan MP-ASI mengacu pada metode Mirdhayati 2004, sedangkan prosedur penyajian MP-ASI mengacu pada petunjuk penyajian MP-ASI produk
komersial. Pembuatan MP-ASI, yaitu dengan mencampurkan perbandingan susu skim : KPI 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100, tepung tulang
ikan lele dumbo afkir 0, 1, 2, 3, 4, 5 g, tepung beras, dekstrin, tepung gula dan esens pisang. Minyak nabati kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit dan
diaduk rata sehingga didapatkan bubuk MP-ASI. Prosedur penyajian MP-ASI mengacu pada petunjuk penyajian MP-ASI
komersial dengan cara, yaitu 24 g MP-ASI ditambah 125 mL air masak kemudian
Komponen Formula
A0-A6 Formula
B0-B6 Formula
C0-C6 Formula
D0-D1 Formula
E0-E6 Susu skim g
45 33,75
22,5 11,25
KPI lele dumbo afkir g 11,25
22,5 33,75
45 Tepung tulang lele
dumbo afkir g 0, 1, 2, 3, 4, 5 g
Tepung beras 35
35 35
35 34
Minyak nabati g 10
10 10
10 10
Dekstrin 10
10 10
10 10
Tepung gula g 5
5 5
5 5
Esens pisang 0,5
0,5 0,5
0,5 0,5