⁄
Keterangan FP  = Faktor konversi BM = Berat molekul
3.4.15  Total kalsium Reitz et al. 1987
Pengukuran  total  kalsium  dilakukan  menggunakan  alat  atomic  absortion spechtrophotometer AAS. Perlakuan pendahuluan dilakukan dengan pengabuan
basah. Kurva standar dibuat dengan mengukur absorbansi dari larutan standar Ca dengan  konsentrasi  0,  2,  4,  8  ppm  sehingga  akan  didapatkan  suatu  persamaan
regresi Y= ax + b selanjutnya dilakukan pengukuran absorbansi sampel. Sampel  sebanyak  1  g  ditimbang  lalu  dimasukkan  ke  dalam  erlemenyer
100  mL  dan  ditambahkan  5  mL  HNO
3
,  didiamkan  selama  satu  jam  pada  suhu ruang  dan  dalam  ruang  asam  dibiarkan  semalaman.  Larutan  sampel  kemudian
ditambahkan  2-3  tetes  HClO
4
dan  HNO
3
pekat  dengan  perbandingan  2:1  sambil terus  dipanaskan  sampai  terjadi  perubahan  warna  dari  coklat  menjadi  kuning
muda  dan  larutan  berwarna  jernih.  Sampel  didinginkan  lalu  ditambah  2  mL akuades  dan  0,6  mL  HCl  pekat,  kemudian  dipanaskan  kembali  selama  15  menit
agar sampel larut lalu dimasukkan kedalam labu takar 100 mL. Sampel  hasil  destruksi  disaring  dengan  kertas  saring  Whatman  nomor  42
kemudian  diambil  1  mL  dan  diencerkan  sampai  100  mL.  Hasil  pengenceran diambil  0,1  mL  kemudian  ditambahkan  4,9  mL  akuades  dan  0,05  mL  larutan
klorida.  Sampel  dicampur  dengan  alat  vortex  kemudian  disentrifugasi  dengan kecepatan  2000  rpm  selama  10  menit  dan  dibaca  nyala  api  atomasi  AAS  pada
panjang gelombang 422,7 nm. Absorbansi yang terbaca kemudian dikonversi pada kurva  standar  sehingga  didapatkan  konsentrasi  kalsium  sampel.  Kandungan
kalsium dalam sampel dihitung dengan rumus:
Keterangan FP = Faktor pengenceran
3.5  Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan  yang digunakan dalam pembuatan KPI  lele dumbo afkir  adalah  rancangan  acak  lengkap  yang  disusun  secara  faktorial  dengan  dua
faktor, yaitu lama ekstraksi 20, 30, 40 menit dan pengulangan ekstraksi 1, 2, 3 dan  4  kali,  masing-masing  perlakuan  diulang  dua  kali.  Model  matematika
rancangan acak lengkap faktorial menurut Steel and Torrie 1983 adalah sebagai berikut:
Y
ijk
= µ+ A
1
+ B
1
+ AB
ij
+ Є
ijk
Keterangan :  Y
ijk
=  Nilai pengamatan dari  faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k
µ =  Nilai tengah umum
A
i
=  Pengaruh utama faktor A pada taraf ke-i B
j
=  Pengaruh utama faktor B pada taraf ke-j AB
ij
=  Komponen  interaksi  faktor  A  dan  faktor  B  masing- masing  pada  taraf ke-i dan ke-j
Є
ijk
=  Pengaruh galat percobaan dari faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k
Data  yang  diperoleh  dianalisis  dengan  analisis  ragam  untuk  mengetahui adanya  pengaruh  atau  tidak  dari  masing-masing  perlakuan  pada  tingkat
signifikansi  95.  Apabila  ada  pengaruh,  maka  dilanjutkan  dengan  uji  jarak Duncan  DMRT  untuk  melihat  perbedaan  dari  masing-masing  perlakuan
Sastrosupadi 2004.
Uji  statistik  yang  digunakan  pada  pembuatan  tepung  tulang  ikan  lele dumbo  afkir  adalah  t-student  dengan  membandingkan  dua  perlakuan  metode
pemasakan,  yaitu  metode  basah  dan  metode  kering.  Masing-masing  perlakuan diulang  sebanyak  tiga  kali.  Model  matematika  uji  t-student  menurut  Walpole
1975 adalah:
Keterangan : ̅
= Mean atau rerata µ0 = Nilai tengah
s = Simpangan baku
n = Jumlah data
Data  organoleptik  diolah  menggunakan  uji  statistik  non  parametrik Kruskal Wallis Matjik dan Sumertajaya 2006. Data  yang diperoleh dari lembar
penilaian  ditabulasi    dan  disusun  mulai  dari  yang  terkecil  hingga  yang  terbesar dan  kemudian  ditentukan  peringkatnya  masing-masing.  Statistik  uji  yang
digunakan adalah:
∑ ⁄
∑
Keterangan: n
= jumlah data total n
i
= banyaknya pengamatan pada perlakuan ke-i R
i 2
= jumlah peringkat dari perlakuan ke-i T
= banyaknya pengamatan seri dalam kelompok H
= simpangan baku
H
1
= H terkoreksi t
= banyaknya pengamatan seri Data  hasil  uji  Kruskal  Wallis  apabila  menunjukkan  beda  nyata,  maka
dilanjutkan dengan uji lanjut perbandingan berganda multiple comparison untuk mengetahui  perbedaan  antar  perlakuan.  Uji  lanjut  perbandingan  berganda  dapat
dirumuskan sebagai berikut:
| ̅
̅ |
⁄
√ ⁄
Keterangan: ̅
= rata-rata ranking perlakuan ke-i ̅         = rata-rata ranking perlakuan ke-j
k = banyaknya ulangan
n = jumlah data total