42
Bruto PDB dengan tabungan domestik, belanja pemerintah pada sektor pertanian dan investasi asing langsung pada sektor pertanian.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan kebijakan fiskal memegang peranan penting dalam mendorong pembangunan pertanian,
pengurangan kemiskinan dan perekonomian perdesaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah untuk infrastuktur
berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, tetapi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, relatif terjadi lebih
besar di sektor non-pertanian.
2.5.4. Peran Investasi Pemerintah terhadap Investasi Swasta
Haroon and Nasr 2011 yang mengkaji tentang peranan investasi swasta dalam pembangunan ekonomi di Pakistan menggunakan data tahun 1986-2008
menemukan bahwa pengeluaran pembangunan pemerintah berpengaruh positip dan nyata terhadap investasi swasta di Pakistan. Juga ditemukan bahwa pajak
berpengaruh negatif dan nyata terhadap investasi swasta. Sebaliknya subsidi pemerintah memiliki pengaruh positif dan nyata terhadap investasi swasta.
Temuan tersebut sejalan dengan temuan Erden and Holcombe 2006 menggunakan data panel 19 negara berkembang tahun 1980 sampi 1997 dalam
menganalis keterkaitan antara investasi pemerintah dan investasi swasta pada 19 negara berkembang, dengan menggunakan analisis co-integrasi, menemukan
bahwa investasi publik bersifat komplementer dengan investasi swasta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, 10 persen peningkatan
investasi publik akan mengakibatkan peningkatan investasi swasta sekitar 2 persen. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat bunga tidak memiliki
dampak signifikan. Dari perspektif kebijakan, hasil ini menunjukkan pentingnya investasi publik sebagai stimulus bagi investasi swasta di negara berkembang, dan
juga menunjukkan bahwa, mungkin karena kurang berkembang lembaga keuangan atau karena peraturan keuangan, ketersediaan kredit adalah
menghambat faktor investasi swasta di negara berkembang. Temuan yang sama oleh Fatima
2012
yang meneliti dampak gabungan dari investasi publik dan swasta terhadap pertumbuhan ekonomi Pakistan dalam
43 jangka pendek dan periode jangka. Dengan menggunakan pendekatan co-integrasi
untuk periode waktu 1975-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi swasta memiliki pengaruh positif dan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi dalam
jangka panjang serta positif namun tidak nyata dalam dalam jangka pendek. Sementara investasi pemerintah memiliki pengaruh positif dan nyata terhadap
pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang jangka. Fatiman juga menemukan bahwa investasi swasta memiliki efek positif terhadap
perekonomian. Investasi swasta memiliki efek lebih kuat, lebih baik pada pertumbuhan dan dibanding investasi pemerintah, disebabkan karena investasi
swasta lebih efisien. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa investasi
pemerintah memengang peranan penting dalam mendorong investasi swasta di negara-negara berkebang, sekaligus menunjukkan pentingnya investasi swasta
mendorong pertumbuhan ekonomi.
III. KERANGKA TEORITIS
3. 1. Pertumbuhan Ekonomi
Kemajuan ekonomi suatu daerah menunjukkan keberhasilan suatu pembangunan meskipun bukan merupakan satu-satunya indikator keberhasilan
pembangunan Todaro, 2009. Ada tiga macam ukuran untuk menilai pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output, pertumbuhan output per
pekerja, dan pertumbuhan output per kapita. Pertumbuhan output digunakan untuk menilai pertumbuhan kapasitas produksi yang dipengaruhi oleh adanya
peningkatan tenaga kerja dan modal di wilayah tersebut. Pertumbuhan output per tenaga kerja sering digunakan sebagai indikator adanya perubahan daya saing
wilayah tersebut melalui pertumbuhan produktivitas. Sedangkan pertumbuhan output per kapita digunakan sebagai indikator perubahan kesejahteraan ekonomi
Bhinadi:2003. Pertumbuhan ekonomi daerah pada dasarnya menggunakan konsep-konsep
pertumbuhan ekonomi agregat. Perbedaan pokok antara analisis pertumbuhan ekonomi nasional dengan pertumbuhan ekonomi daerah menurut Ricardson,
2001 adalah titik berat dalam analisis perpindahan faktor. Analisis untuk suatu negara dapat diasumsikan dengan perekonomian tertutup, namun untuk daerah
asumsi tersebut tidak berlaku. Daerah bersifat terbuka, karena kemungkinan masuk dan keluarnya arus perpindahan tenaga kerja dan modal sangat besar. Hal
ini memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional dan sebaliknya.
Konsep yang paling sering digunakan untuk menggambarkan pendapatan daerah adalah produk domestik regional bruto PDRB, yaitu nilai tambah bruto
atau gross value added output dikurangi intermediate cost dari seluruh sektor perekonomian di suatu daerah. Pada tingkat nasional, pertumbuhan ekonomi
diukur dari laju nilai produk domestik bruto PDB, dan pada daerah merupakan laju dari nilai produk domestik regional bruto PDRB, yang merupakan ukuran
dasar dari penampilan performansi perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Nilai PDRB suatu daerah merupakan penjumlahan dari PDRB beberapa
sektor perekonomian yang ada pada daerah tersebut. Sektor perekonomian