40
Sementara hasil penelitian di Cina diperoleh bahwa desentralisasi fiskal memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui
peningkatan efisiensi alokasi sumber daya. Di samping reformasi perdesaan, akumulasi modal, dan sektor swasta merupakan kunci yang mendorong
pertumbuhan ekonomi di China.
2.5.3. Peran Kebijakan Fiskal Terhadap Sektor Pertanian
Penelitian tentang kebijakan fiskal dalam kaitannya dengan pembangunan sektor pertanian telah banyak dilakukan baik di manca negara maupun di
Indonesia. Beberapa hasil penelitian terdahulu, diuraikan dalam sub bab ini, dan diharapkan menunjang penelitian yang dilakukan.
Yudhoyono 2004 menggunakan model ekonometrika dengan sistem persamaan simultan, menyimpulkan bahwa kebijakan fiskal memegang peranan
penting di Indonesia dalam mendorong pembangunan pertanian, pengurangan kemiskinan dan perekonomian perdesaan. Revitalisasi pertanian dapat dijadikan
penggerak pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Hasil simulasi model diperoleh, bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah untuk infrastuktur
berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, tetapi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, relatif terjadi lebih
besar di sektor non-pertanian. Darsono 2008 dengan menggunakan model VECM dalam menganalisis
keefektifan kebijakan fiskal terhadap kinerja sektor pertanian dengan menekankan pada agroindustri, menyimpulkan bahwa kinerja sektor pertanian
sejak tahun 1970-2005 menurun, yang ditandai oleh penurunan pangsa sektor pertanian pada PDB, penyerapan dan produktivitas tenaga kerja, serta ekspor
produk-produk pertanian. Fan dan Rao 2003 mengkaji tren pengeluaran pemerintah di negara
berkembang, untuk menganalisis penyebab-penyebab perubahan, dan untuk mengembangkan kerangka kerja analisis untuk menentukan dampak diferensiasi
dari berbagai pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Ditemukan bahwa program penyesuaian struktural meningkatkan ukuran pengeluaran
pemerintah, tapi tidak semua sektor mendapat perlakuan yang sama. Di Afrika
41 pemerintah menurunkan share untuk pengeluaran pada sektor pertanian,
pendidikan, dan infrastruktur. Di Asia pemerintah menurunkan share belanja untuk sektor pertanian dan kesehatan. Sementara di Amerika Latin pemerintah
menurunkan share untuk pengeluaran pendidikan dan infrastruktur. Dampak dari program penyesuaian struktural tersebut, mendorong pertumbuhan ekonomi di
Asia dan Amerika Latin, namun tidak di Afrika. Dampak dari berbagai jenis pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Afrika, yaitu
pengeluaran pemerintah pada sektor pertanian dan kesehatan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di Asia investasi di bidang pertanian, pendidikan, dan
pertahanan memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, namun tidak signifikan di Amerika Latin. Karena program penyesuaian struktural telah
mendorong pertumbuhan di Asia dan Amerika Latin, namun tidak di Afrika. Adeniyi dan Bashir 2011 meneliti dampak investasi publik terhadap
pertumbuhan ekonomi di Nigeria. Penulis menggunakan data tahun 1970-2008. Penulis menemukan bahwa pertama, pengeluaran pemerintah di bidang pertanian,
pendidikan, pertahanan, dan jasa keamanan internal sebagai program penyesuaian struktural secara statistik signifikan, sementara pengeluaran pemerintah di bidang
kesehatan, transportasi dan sektor telekomunikasi secara statistik tidak signifikan. Kedua berbagai jenis belanja memiliki dampak yang berbeda pada pertumbuhan
ekonomi, yang menyiratkan potensi yang lebih besar untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran pemerintah dengan realokasi antar sektor. Ketiga,
pemerintah harus meningkatkan belanja di bidang pertanian, terutama pada investasi pertanian seperti penelitian dan pengembangan. Jenis pengeluaran ini
tidak hanya menghasilkan keuntungan tinggi untuk produksi pertanian, tetapi juga memiliki dampak besar pada pengurangan kemiskinan, karena sebagian besar
penduduk miskin masih tinggal di daerah pedesaan dan sumber penghidupan utama mereka adalah pertanian.
Izuchukwu 2011 menggunakan data panel tahun 1986-2007 dalam mengkaji kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi di Nigeria,
ditemukan bahwa sektor pertanian tetap menjadi kontributor yang signifikan bagi perekonomian Nigeria, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan output
nasional. Juga ditemukan bahwa ada hubungan positif antara Produk Domestik
42
Bruto PDB dengan tabungan domestik, belanja pemerintah pada sektor pertanian dan investasi asing langsung pada sektor pertanian.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan kebijakan fiskal memegang peranan penting dalam mendorong pembangunan pertanian,
pengurangan kemiskinan dan perekonomian perdesaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah untuk infrastuktur
berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, tetapi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, relatif terjadi lebih
besar di sektor non-pertanian.
2.5.4. Peran Investasi Pemerintah terhadap Investasi Swasta