Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Non Pertanian

menunjukkan bahwa apabila investasi swasta meningkat sebesar 10 persen, maka penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian turun sebesar 0.324 persen dalam jangka pendek, dan turun 6.350 persen dalam jangka panjang. Hal ini cukup wajar mengingat para investor umumnya menanamkan modalnya di luar sektor pertanian, sehingga dengan meningkatnya investasi swasta, maka secara otomatis lapangan kerja luar sektor pertanian akan meningkat, yang berdampak pada menurunnya tenaga pada sektor pertanian. Penyerapan tenaga kerja sektor pertanian tahun sebelumnya, menunjukkan angka positif dan berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja tahun berjalan. Hal ini cukup wajar mengingat tenaga kerja yang telah terbiasa bekerja pada sektor pertanian umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sehingga sangat sulit untuk keluar dari sektor pertanian.

7.4.2.2. Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Non Pertanian

Hasil pendugaan model persamaan penyerapan tenaga kerja non pertanian menunjukkan nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.9913. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas; investasi swasta, jumlah angkatan kerja, dan penyerapan tenaga kerja non pertanian tahun sebelumnya, secara bersama-sama dapat menjelaskan 99.13 persen fluktuasi variabel penyerapan tenaga kerja non pertanian pada taraf nyata α 0.0001, ditunjukkan oleh F dengan nilai 5205.17, dapat dilihat pada Tabel 31. Hasil estimasi model juga menunjukkan bahwa, semua variabel memiliki tanda yang sesuai harapan, dan semua variabel berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja non pertanian. Koefisien elastisitas jangka pendek investasi swasta, dan jumlah angkatan kerja, berturut-turut adalah 0.0953, dan 0.1191. Sementara koefisien elastisitas jangka panjang investasi swasta, dan jumlah angkatan kerja, berturut-turut adalah dan 0.6122 dan 0.7650. Hal tersebut menunjukkan bahwa investasi swasta, dan jumlah angkatan kerja, tidak responsip terhadap penyerapan tenaga kerja non pertanian baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Penyerapan tenaga kerja non pertanian tahun sebelumnya, menunjukkan tanda positif dan berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja non 161 pertanian tahun berjalan. Hasil ini sesuai dengan hipotesis, mengingat tenaga kerja yang telah terbiasa bekerja pada sektor non pertanian umumnya berusaha untuk bertahan pada sektor dimana mereka bekerja, di samping itu upah pada sektor pertanian umumnya lebih rendah dari pada upah pada sektor non pertanian. Temuan ini sekaligus membutikan teori Todaro dan Lewis, yang menyatakan bahwa upah pada sektor modern di perkotaan umumnya lebih tinggi dari pada upah pada sektor pertanian di persedesaan. Jadi dengan meningkatkan investasi pada sektor modern membuat penyerapan tenaga kerja sektor pertanian menurun, sementara penyerapan tenaga kerja sektor non pertanian di perkotaan meningkat.

7.5. Kerangka Model Kinerja Perekonomian