Metode Pendugaan Model Validasi Model

81 G : Total persamaan dalam model, yaitu jumlah peubah endogen dalam model. Berdasarkan order condition tersebut, apabila: K-M G-1 : maka persamaan dinyatakan teridentifikasi secara berlebih over identified K-M=G-1 : maka persamaan dinyatakan teridentifikasi secara tepat exactly identified K-MG-1 : maka persamaan dinyatakan tidak teridentifikasi unidentified Hasil identifikasi untuk setiap persamaan struktural haruslah exactly identified atau over identified untuk dapat menduga parameter-parameternya. Kendati suatu persamaan memenuhi order condition, mungkin saja persamaan ini tidak teridentifikasi. Karena itu dalam proses identifikasi diperlukan suatu syarat perlu sekaligus syarat cukup. Hal itu dituangkan dalam rank condition, untuk identifikasi yang menyatakan bahwa dalam suatu persamaan teridentifikasi jika dan hanya jika dimungkinkan untuk membentuk minimal satu determinan bukan nol pada order G-1 dari parameter struktural peubah yang tidak termasuk dalam persamaan tersebut, atau dengan kata lain kondisi rank ditentukan oleh determinan turunan persamaan struktural yang nilainya tidak sama dengan nol Koutsoyiannis, 1977. Dengan mengikuti prosedur identifikasi yang telah diuraikan di atas, maka dari model dampak kebijakan fiskal terhadap perekonomian kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Selatan dapat diketahui, bahwa jumlah predetermined variables adalah 72, sedangkan jumlah persamaan G adalah 35 yang terdiri dari 26 persamaan struktural dan 9 persamaan identitas sehingga K = 72, M = 10 dan G = 35, maka K – M = 72 – 10 = 62 dan G – 1 = 35 –1 = 34, maka K – M G – 1 6234. Oleh karena itu berdasarkan kriteria order condition maka persamaan dinyatakan teridentifikasi secara berlebih over identified sehingga dapat diduga parameter-parameternya.

4.4. Metode Pendugaan Model

Dari hasil identifikasi model, maka model dinyatakan over identified, sehingga dalam penelitian ini pendugaan model dilakukan dengan metode 2SLS two stage least squares karena metode 2SLS cocok untuk persamaan simultan yang over identified, dapat digunakan pada jumlah sampel yang relatif sedikit dan tidak sensitif terhadap modifikasi respesifikasi model, baik untuk analisis struktural maupun untuk analisis simulasi dan peramalan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program software komputer SAS versi 9.0. Untuk mengetahui dan menguji apakah variabel penjelas secara bersama- sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen, maka pada setiap persamaan digunakan uji statistik F, dan untuk menguji apakah masing-masing variabel penjelas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen, maka pada setiap persamaan digunakan uji statistik t.

4.5. Validasi Model

Untuk mengetahui apakah model cukup valid untuk membuat suatu simulasi alternatif kebijakan dan peramalan, maka perlu dilakukan suatu validasi model, dengan tujuan untuk menganalisis sejauh mana model tersebut dapat mewakili dunia nyata. Dalam penelitian ini, kriteria statistik untuk validasi nilai pendugaan model ekonometrika yang digunakan adalah root means squares error RMSE, root means squares percent error RMSPE dan theil’s inequality coefficient U Pindyck and Rubinfield, 1991. Kriteria-kriteria tersebut dirumuskan sebagai berikut: RMSE = ∑ = − n t a t s t Y Y n 1 2 1 ............................................................. 4.37 RMSPE = ∑ =       − n t a t a t s t Y Y Y n 1 2 1 ......................................................... 4.38 U = ∑ ∑ ∑ = = = + − n t n t a t s t n t a t s t Y n Y n Y Y n 1 1 2 2 1 2 1 1 1 . ................................................. 4.39 dimana: s t Y : nilai hasil simulasi dasar dari variabel observasi a t Y : nilai aktual variabel observasi n : jumlah periode observasi 83 Statistik RMSPE digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang dari alur nilai-nilai aktualnya dalam ukuran relatif persen, atau seberapa dekat nilai dugaan itu mengikuti perkembangan nilai aktualnya. Sedangkan nilai statistik U bermanfaat untuk mengetahui kemampuan model untuk analisis simulasi peramalan. Nilai koefisien Theil U berkisar antara 1 dan 0. Jika U=0 maka pendugaan model sempurna, jika U=1 maka pendugaan model naif. Untuk melihat keeratan arah slope antara aktual dengan hasil yang disimulasi dilihat dari nilai koefisien determinasinya R 2 . Pada dasarnya makin kecil nilai RMSPE dan U-Theil’s dan makin besar nilai R 2 , maka pendugaan model semakin baik.

4.6. Simulasi Model