1. Pengangguran
UNEP
it
= AKK
it
- PTK
it
.................................................................... 3.33 UNEP
: Jumlah pengangguran PTK
: Penyerapan tenaga kerja AKK
: Jumlah angkatan kerja
2. Kemiskinan
MISK
it
= y + y
1
PDRB
it
+ y
2
POP
it
+ y
3
UNEP
it
+ y
4
LMISK
it
+ u
26
... 3.34 parameter estimasi yang diharapkan: y
2,
y
3
0; y
1
0; 0y
4
1 dimana:
MISK : Jumlah penduduk miskin
PDRB : Produk domestik regional bruto
POP : Jumlah penduduk
UNEP : Jumlah pengangguran
LMISK : Jumlah penduduk miskin tahun sebelumnya.
3. Tingkat Inflasi
INFL
it
= z + z
1
TPGPD + z
2
NEXP
it
+ z
3
INVS
it
+ z
4
SBI
it
+ z
5
INFLK + u
27
.
4.35 parameter estimasi yang diharapkan: z
1,
z
2,
z
5
0; z
3,
z
4
dimana: INFL
: Tingkat inflasi TPDPD
: Total pengeluaran pemerintah daerah NEXP
: Ekspor bersih INVS
: Investasi swasta
PDRB : Produk domestik regional bruto
SBI : Suku bunga Bank Indonesia
4.3. Identifikasi Model
Identifikasi model ditentukan atas dasar ”order condition” sebagai syarat keharusan dan ”rank condition” sebagai syarat kecukupan. Menurut
Koutsoyiannis 1977, rumusan identifikasi model persamaan struktural berdasarkan order condition ditentukan oleh:
K – M G – 1 ...................................................................... 4.36 dimana:
K : Total peubah dalam model, yaitu peubah endogen dan peubah predetermined.
M : Jumlah peubah endogen dan eksogen yang termasuk dalam satu persamaan tertentu dalam model.
81 G : Total persamaan dalam model, yaitu jumlah peubah endogen dalam
model. Berdasarkan order condition tersebut, apabila:
K-M G-1 : maka persamaan dinyatakan teridentifikasi secara berlebih over identified
K-M=G-1 : maka persamaan dinyatakan teridentifikasi secara tepat exactly identified
K-MG-1 : maka persamaan dinyatakan tidak teridentifikasi unidentified
Hasil identifikasi untuk setiap persamaan struktural haruslah exactly identified atau over identified untuk dapat menduga parameter-parameternya.
Kendati suatu persamaan memenuhi order condition, mungkin saja persamaan ini tidak teridentifikasi. Karena itu dalam proses identifikasi
diperlukan suatu syarat perlu sekaligus syarat cukup. Hal itu dituangkan dalam rank condition, untuk identifikasi yang menyatakan bahwa dalam suatu
persamaan teridentifikasi jika dan hanya jika dimungkinkan untuk membentuk minimal satu determinan bukan nol pada order G-1 dari parameter struktural
peubah yang tidak termasuk dalam persamaan tersebut, atau dengan kata lain kondisi rank ditentukan oleh determinan turunan persamaan struktural yang
nilainya tidak sama dengan nol Koutsoyiannis, 1977. Dengan mengikuti prosedur identifikasi yang telah diuraikan di atas, maka
dari model dampak kebijakan fiskal terhadap perekonomian kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Selatan dapat diketahui, bahwa jumlah predetermined
variables adalah 72, sedangkan jumlah persamaan G adalah 35 yang terdiri dari 26 persamaan struktural dan 9 persamaan identitas sehingga K = 72, M = 10
dan G = 35, maka K – M = 72 – 10 = 62 dan G – 1 = 35 –1 = 34, maka K – M G – 1 6234. Oleh karena itu berdasarkan kriteria order condition maka
persamaan dinyatakan teridentifikasi secara berlebih over identified sehingga dapat diduga parameter-parameternya.
4.4. Metode Pendugaan Model