37 keluarga merupakan sumber tenaga kerja utama dalam kegiatan pertanian, baik
untuk pengelolaan sawah, kebun karet, maupun untuk pengelolaan dukuh yang diusahakan oleh keluarga petani, apabila ketersediaan tenaga kerja dalam rumah
tangga untuk pengelolaan kegiatan-kegiatan pertanian tersebut tidak ada atau kurang, maka masyarakat akan memanfaatkan tenaga kerja dari pihak keluarga
terdekat, tetangga maupun tenaga kerja dari luar desa. Tabel 12 Jumlah anggota keluarga responden
No.
Jumlah Anggota Keluarga Responden
jiwa Komunitas Dukuh
Mandiangin Barat Komunitas Dukuh
Bi‟ih Jumlah
responden Persentase
Jumlah responden
Persentase
1. 1
– 2 10
33,33 10
33,33
2. 3
– 4 16
53,33 18
60,00
3. 5
– 6 3
10,00 2
6,67
4.
≥ 7 1
3,33 0,00
Jumlah 30
100,00 30
100,00 Rata-rata
3,20 jiwa 3,03 jiwa
Rata-rata keseluruhan responden 3,12 jiwa
Sumber: Hasil Analisis dari data primer, 2012.
4.3.4 Mata Pencaharian
Sebagian besar mata pencaharian pokok responden pada ke dua komunitas adalah bertani sawah dan karet yaitu sebanyak 21 responden 70,00 pada
Komunitas Dukuh
Mandiangin Barat, dan 26 responden 86,67 pada
Komunitas Dukuh
Bi‟ih. Adapun responden yang mempunyai mata pencaharian pokok bukan petani seperti PNSPensiunan, tukang, sopir, bidan kampung dan buruh, juga tetap
melakukan kegiatan pengelolaan dukuh sebagai pekerjaaan sampingan. Kegiatan pengelolaan dukuh dilakukan oleh responden tersebut pada saat waktu senggang atau
di luar jam kerja dari melakukan pekerjaan pokoknya, dan atau dibantu oleh anggota keluarga yang lain seperti isteri serta anak-anak mereka dalam kegiatan pengelolaan
dukuh , yang pasti bahwa seluruh responden memiliki dukuh sebagai pekerjaan
sampingan mereka.
38
Tabel 13 Mata pencaharian pokok responden
No.
Mata Pencaharian Pokok Responden
Komunitas Dukuh Mandiangin Barat
Komunitas Dukuh Bi‟ih
Jumlah responden
Persentase Jumlah
responden Persentase
1. Petani
21 70,00
26 86,67
2. PNS Pensiunan
1 3,33
4 13,33
3. Tukang
4 13,33
0,00
4. Sopir
1 3,33
0,00
5. Bidan kampung
1 3,33
0,00 6.
Buruh 2
6,67 0,00
Jumlah 30
100,00 30
100,00
Sumber: Hasil Analisis dari data primer, 2012.
4.3.5 Luas Kepemilikan Dukuh
Luas dukuh yang dimiliki oleh responden pada ke dua komunitas berkisar antara 0,1 ha
– 3,0 ha. Adapun rata-rata luas kepemilikan dukuh untuk seluruh responden pada ke dua komunitas adalah 0,73 ha, di mana untuk
Komunitas Dukuh
Mandiangin Barat rata-rata luas kepemilikan dukuh responden adalah 0,36 ha, sedangkan pada
Komunitas Dukuh
Bi‟ih rata-rata 1,10 ha. Data ini menunjukkan bahwa rata-rata luas kepemilikan dukuh masyarakat pada
Komunitas Dukuh
Mandiangin Barat lebih kecil daripada rata-rata luas kepemilikan dukuh masyarakat pada
Komunitas Dukuh
Bi‟ih. Secara umum rata-rata luas kepemilikan dukuh pada ke dua komunitas masih cukup luas, terutama pada
Komunitas Dukuh
Bi‟ih masih sangat luas. Luas kepemilikan dukuh ini tentunya akan sangat berpengaruh pada
besarnya pendapatan yang akan diterima oleh masyarakat dari hasil dukuh tersebut. Tabel 14 Luas kepemilikan dukuh responden
No.
Luas Kepemilikan Dukuh
ha Komunitas Dukuh
Mandiangin Barat Komunitas Dukuh
Bi‟ih Jumlah
responden Persentase
Jumlah responden
Persentase
1. 0,1
– 0,5 25
83,33 12
40,00
2. 0,6
– 1,0 5
16,67 5
16,67
3. 1,0
– 1,5 0,00
6 20,00
4. 1,5
– 2,0 0,00
5 16,67
5. 2,0
– 2,5 0,00
1 3,33
6. 2,5
– 3,0 0,00
1 3,33
Jumlah 30
100,00 30
100,00 Rata-rata
0,36 ha 1,10 ha
Rata-rata keseluruhan responden 0,73 ha
Sumber: Hasil Analisis dari data primer, 2012.