Hubungan Modal Sosial Struktural dengan Performansi Dukuh

112 113 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Modal sosial pada komunitas dukuh di Kecamatan Karang Intan berdasarkan hasil pengukuran tergolong “tinggi”. Modal sosial kognitif yang diukur dari unsur-unsurnya yaitu: kepercayaan trust, kerjasama cooperation, dan solidaritas solidarity, tergolong “tinggi”. Modal sosial struktural yang diukur dari unsur-unsurnya yaitu: aturan rules, peranan roles, dan jaringan networks tergolong “sedang”. Tingkat kepercayaan trust warga komunitas dukuh di Kecamatan Karang Intan terhadap pengetahuan warga akan manfaat dukuh tergolong tinggi. Warga percaya bahwa seluruh warga yang lain mengetahui akan manfaat dukuh dan mereka juga saling percaya bahwa warga komunitas akan mematuhi aturan dalam pengelolaan dukuh yang berlaku serta saling percaya terhadap kemampuan warga dalam mengelola dan melestarikan dukuh masing-masing. Kepercayaan warga komunitas terhadap manfaat dukuh didasarkan serta dikuatkan oleh pengalaman hidup mereka yang selama ini sudah merasakan manfaat dari keberadaan dukuh. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terhadap keberadaan dukuh tersebut mencakup aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya. Tingkat kepercayaan trust antar sesama warga dalam pengelolaan dukuh juga tinggi, hal ini karena dilandasi oleh nilai-nilai value dan keyakinan belief yang melekat pada warga komunitas bahwa semua warga komunitas adalah orang-orang yang tulus, jujur, baik, suka menolong dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sesama, serta adanya sifat kekeluargaan yang melekat kuat di antara mereka dan warganya yang saling mengenal dengan baik satu sama lain sehingga mereka saling percaya. Tingkat kerjasama cooperation warga pada komunitas dukuh di Kecamatan Karang Intan juga tergolong tinggi. Tradisi kerjasama gotong- royongkerja bakti pada warga komunitas masih terjalin sangat kuat, baik kerjasama dalam berbagai kegiatan lingkungankemasyarakatan, seperti pembersihan lingkungan, pekuburan, mesjid, perbaikan jalan, jembatan, dll, maupun kerjasama dalam kegiatan pengelolaan dukuh, seperti pemeliharaan, 114 pengawasan, pemanenan dan pemasaran hasil dukuh. Tradisi kerjasama, gotong- royong dan kerja bakti untuk kepentingan bersama pada warga Komunitas Dukuh Mandiangin Barat dan Komunitas Dukuh Bi‟ih tersebut dilandasi oleh nilai-nilai value dan keyakinan belief mereka bahwa dengan bekerjasama maka masing- masing akan mendapat kemudahan dalam menyelesaikan setiap urusan atau permasalahan. Masyarakat pada kedua komunitas sadar dan percaya bahwa dengan saling menolong maka kehidupan sosial mereka akan semakin baik, dimana masyarakat tidak merasa hidup sendirian tetapi memiliki banyak teman yang dapat saling membantu, selain itu mereka juga memegang teguh keyakinan bahwa kerjasama dan gotong royong adalah perbuatan baik yang dianjurkan dalam agama, dan jika dilakukan dengan ikhlas tanpa pamrih maka pasti akan mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Tingkat solidaritas solidarity warga pada komunitas dukuh di Kecamatan Karang Intan tergolong tinggi, baik solidaritas terhadap sesama anggota komunitas maupun solidaritas terhadap warga di luar komunitas. Solidaritas warga komunitas dukuh terhadap warga yang tidak memiliki dukuh diwujudkan dengan selalu melibatkan mereka sebagai tenaga kerjamitra dalam kegiatan pengelolaan dukuh, hal ini didasari oleh nilai-nilai values yang telah melekat berupa rasa empati, ketulusan, kesadaran untuk berbagi rejeki, saling membantu, rasa kesetiakawanan serta keinginan untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan, selain itu mereka memiliki keyakinan belief bahwa dengan membantu dan berbuat baik terhadap orang lain maka urusan hidup mereka juga akan dibantu dan dimudahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Solidaritas warga komunitas dukuh juga diwujudkan dalam bentuk membagikan secara cuma-cuma sebagian buah-buahan hasil panen dukuh kepada tetanggawarga yang tidak memiliki dukuh pada setiap kali musim panen, hal tersebut dilakukan karena adanya nilai-nilai kedermawanan dan keyakinan belief pada diri mereka bahwa semakin sering berbagi dan memberi kepada sesama dengan ikhlas tanpa pamrih maka rejeki mereka juga akan semakin banyak dan mendapat berkah dari Allah SWT. Solidaritas warga komunitas pemilik dukuh kepada warga masyarakat lainnya baik sesama komunitas dukuh maupun bukan komunitas dukuh dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari juga tinggi, mereka selalu saling 115 membantumenolong tetanggawarga yang sedang membangun rumah, melaksanakan hajatan pesta perkawinan, sunatan, syukuran, dll, atau yang sedang terkena musibah, hal tersebut didasari oleh nilai-nilai value berupa rasa empati, belas kasihan, ketulusan, serta adanya keyakinan bahwa jika mereka berbuat baik atau menolong orang lain dengan penuh keikhlasan maka suatu saat ketika mereka mengalami kesulitan maka mereka juga pasti akan mendapat pertolongan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, baik melalui orang yang pernah mereka tolong tersebut maupun melalui orang lain. Warga komunitas dukuh di Kecamatan Karang Intan telah membangun dan memelihara dengan baik aturan-aturan tidak tertulis norma-norma tentang pengelolaan dukuh seperti larangan merusak dan menjual dukuh warisan, larangan menggunakan pupuk anorganik, larangan memanen buah durian dengan memetik, kesepakatan tanaman Linjuang sebagai tanda batas kepemilikan lahan, pembagian warisan dukuh dengan cara islah atau faraid, dll. Warga komunitas dukuh yakin bahwa aturan-aturan tidak tertulis norma-norma yang ada tersebut berfungsi efektif dalam pengelolaan dan pelestarian sumberdaya hutan berupa dukuh. Keyakinan warga terbentuk karena aturan-aturan tersebut telah terinternalisasi sebagai nilai-nilai yang diakui, dipatuhi, dan dijadikan pedoman bertindak warganya, bahkan telah terbukti secara langsung dapat berfungsi dan bermanfaat dalam mengelola dan melestarikan dukuh dengan baik. Peranan para tokoh dalam pengelolaan dukuh belum optimal, terutama peranan para tokoh formal yang dianggap rendah oleh masyarakat. Tingkat peranan para tokoh formal seperti kepala desa pembakal dan camat dirasakan tidak maksimal oleh masyarakat, terutama tingkat peranan camat yang sangat rendah dalam mendukung pengelolaan dukuh. Rendahnya penilaian masyarakat terhadap peranan camat tersebut karena selama ini warga tidak pernah mendapatkan perhatian dan dukungan dari camat baik berupa kegiatan koordinasi, penyuluhan, maupun kegiatan pembinaan lainnya untuk mendukung pengelolaan dukuh . Peranan camat yang sangat rendah tersebut diperparah dengan tidak adanya dukungan dan keterlibatan dari instansi pemerintah lainnya dalam pengelolaan dukuh selama ini baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten. 116 Warga komunitas dukuh di Kecamatan Karang Intan membangun dan memelihara hubungan sosial dalam satu komunitas dengan basis ikatan kekeluargaan dan ketetanggaan. Hubungan-hubungan sosial juga berlangsung antara warga komunitas dengan orang luar. Hubungan-hubungan sosial secara umum berlangsung dengan intensitas yang cukup tinggi dan dalam jaringan yang cukup luas. Adapun jaringan sosial yang spesifik dalam pengelolaan dan pemasaran hasil dukuh yang mereka lakukan masih sangat terbatas dan lebih berbasis pada kekeluargaan dan ketetanggaan. Modal sosial yang tinggi pada komunitas dukuh di Kecamatan Karang Intan telah memfasilitasi terbentuknya performansi dukuh yang baik, dicirikan oleh tingkat kerapatan tumbuhan yang baik, nilai produktivitas yang tinggi, penggunaan sumberdaya yang efisien, pemanfaatan sumberdaya yang adil, serta berlangsungnya pengelolaan dukuh secara berkelanjutan. Performansi dukuh yang baik di Kecamatan Karang Intan tersebut tidak terlepas dari pengaruh modal sosial komunitasnya. Hasil uji korelasi peringkat spearman menunjukkan bahwa modal sosial baik kognitif maupun struktural berpengaruh nyata dan berkorelasi positif terhadap performansi dukuh. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi modal sosial yang dimiliki oleh warga komunitas dukuh maka semakin tinggi pula harapan untuk terwujudnya performansi dukuh yang baik karena upaya-upaya pengelolaan dukuh yang dilakukan masyarakat semakin intensif. Sebaliknya, semakin baik performansi dukuh maka akan semakin menguatkan modal sosial masyarakat karena meningkatnya ekspektasi harapan akan aliran manfaat yang dapat mereka produksi bersama-sama.

6.2 Saran

Modal sosial kognitif yang tinggi pada Komunitas Dukuh di Kecamatan Karang Intan perlu dukungan pemerintah untuk dapat meningkatkan modal sosial struktural yang ada, terutama melalui peningkatan peranan berupa kebijakan yang berorientasi pada upaya untuk menggali keseluruhan sistem kehutanan masyarakat yang ada, memperkuat keberadaannya, menghindari segala bentuk intervensi dalam hal-hal teknis yang menjadi domain dari masyarakat itu sendiri, memperluas jaringan sosial, serta penguatan norma-norma yang berlaku.