Kerangka Pemikiran Social Capital in the Management of Forest Gardens (Dukuh) on Karang Intan Subdistrict, Banjar Regency, South Kalimantan Province

20 tingkat kerjasama dalam kegiatan lingkungansosial kemasyarakatan warga dan tingkat kerjasama warga komunitas dalam kegiatan pengelolaan dukuh, sebagaimana pada Tabel 2. 3. Solidaritas solidarity adalah aktivitaskegiatan yang dilakukan dengan membantu orang lain di luar kelompokkomunitas sehingga turut mendukung dalam pengelolaan dan pelestarian dukuh. Solidaritas diukur dari tingkat pelibatan tetanggawarga yang tidak memiliki dukuh sebagai tenaga kerja dalam kegiatan pengelolaan dukuh, serta intensitas membagikan hasil panen secara cuma-cuma kepada tetanggawarga yang tidak memiliki dukuh, sebagaimana pada Tabel 2. 4. Aturan rules adalah ketentuan yang berlaku baik yang tersirat maupun yang tersurat yang berlaku dalam kelompok masyarakat yang berfungsi sebagai pengontrol dan pengatur perilaku. Aturan diukur dari tingkat pemahaman dan tingkat pelanggaran warga komunitas dukuh terhadap aturan yang berlaku baik aturan tertulis peraturan per UUan maupun aturan tidak tertulis norma-norma dalam pengelolaan dukuh, sebagaimana pada Tabel 2. 5. Peranan roles adalah perilaku penting dari kedudukan yang terkait dengan fungsi sosial masyarakat yang dilaksanakan oleh orang tertentu dalam kegiatan pengelolaan dukuh. Peranan yang diteliti adalah peranan para tokoh baik formal maupun informal dalam mendukung pengelolaan dan pelestarian dukuh , yang diukur dari tingkat peranan tokoh agama, tokoh adat, kepala desa, dan camat, sebagaimana pada Tabel 2. 6. Jaringan sosial social networking adalah pola pertukaran dan interaksi sosial yang menggambarkan hubungan antar masyarakat. Jaringan sosial diukur dari tingkat keterbentukan kelompoklembaga formal, intensitas kunjunganpertemuan dg keluarga, tetangga, anggota komunitas, dan dengan kelompok atau komunitas lain serta tingkat kepadatan organisasi yg diikuti, sebagaimana pada Tabel 2. 7. Performansi dukuh adalah kondisikeadaanbentuktampilankenampakan performa dukuh yang dikelola oleh komunitas pemilik dukuh, yang diukur dari kerapatan tumbuhan, produktivitas, keberlanjutan sustainabilitas, keadilan equitabilitas, dan efisiensi, sebagaimana pada Tabel 2. 21 8. Kerapatan Tumbuhan adalah komposisi jenis tumbuhan, yang diukur dari jumlah individu perhektar yang tersebar dari tingkat semai hingga pohon, sebagaimana pada Tabel 2. 9. Produktivitas adalah keluaran output produk yang bernilai, yang diukur dari nilaipendapatan dari buah yang dihasilkan dukuh permusim perhektar, sebagaimana pada Tabel 2. 10. Sustainabilitas keberlanjutan adalah kemampuan dukuh untuk menjaga produktivitasnya dari waktu ke waktu, yang diukur berdasarkan usaha-usaha yang dilakukan untuk mempertahankan keberadaan tanaman replantingperemajaan dan pemeliharaan tanaman, sebagaimana Tabel 2. 11. Equitabilitas keadilan adalah pemerataan distribusi produk dari dukuh di antara yang berhak menerima manfaat, yang diukur dari banyaknya pihak yang turut merasakan manfaat atas keberadaan dukuh, sebagaimana pada Tabel 2. 12. Efisiensi adalah penghematan minimalisasi biaya dalam proses pengelolaan dukuh hingga menghasilkan produk buah, diukur dari persentase biaya produksi terhadap nilai produksi nilai jual buah, sebagaimana pada Tabel 2. Tabel 2 Variabel pengukuran modal sosial berdasarkan definisi operasional Variabel Indikator Kategori Kepercayaan trust Kepercayaan responden terhadap: Pengetahuan warga tentang manfaat dukuh Pengetahuan warga tentang fungsi aturan tertulis Pengetahuan warga tentang fungsi aturan tidak tertulis Kemauan dan kemampuan warga dalam menjaga kelestarian dukuh Kemauan dan kemampuan kerjasama warga dalam kegiatan pengelolaan dukuh Pengetahuan warga tentang fungsi hubungan sosial dapat memudahkan pekerjaan Kesediaan warga untuk saling menguatkan hubungan sosial dalam pengelolaan dukuh. 1. Tidak Percaya 2. Ragu-ragu 3. Percaya Kerjasama cooperation Kerjasama dengan sesama komunitas dukuh dalam hal Kegiatan lingkungankemasyarakatan sehari-hari Pengelolaan dukuh. 1. Tidak Pernah 2. Jarang 3. SelaluSering Solidaritas solidarity Intensitas: Pelibatan warga sekitar yang tidak memiliki dukuh sbg tenaga kerjamitra dlm keg pengelolaan dukuh Membagikan hasil panen scr cuma2 kpd tetangga Menolongmembantu tetanggawarga sekitar. 1. Sangat Jarang Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. SeringSelalu Aturan rules Tingkat pemahaman dan kepatuhan responden terhadap: Aturan-aturan tertulis yang mengikat individu atau masyarakat 1. Tidak Paham 2. Cukup Paham 22 Aturan-aturan tidak tertulis yang mengikat individu atau masyarakat Tingkat pelanggaran warga terhadap aturan: Pelanggaran oleh pribadi responden Pelanggaran oleh warga yang lain menurut responden. 3. Paham 1. Sering 2. Jarang 3. Tidak Pernah Peranan roles Pendapat responden terhadap peranan para tokoh dalam mendukung pengelolaan pelestarian dukuh: Tokoh Agama Tokoh Adat Kepala Desa Camat 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Jejaring network Keterbentukan organisasilembaga formal Intensitas kunjungan kepada keluarga sanak famili dalam satu desa Intensitas kunjungan kepada tetangga Intensitas pertemuan anggota komunitas Kerjasama dengan komunitas lain Negosiasi pemasaran hasil panen Kepadatan organisasiperkumpulan yang diikuti 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Performansi Dukuh Performansi dukuh: Kerapatan Tumbuhan Jumlah individuha - Buruk : 1000 - Baik : 1000 sd 25000 - Sangat Baik : 25000 1. Buruk 2. Baik 3. Sangat Baik Produktivitas NilaiPendapatan dari buah yang dihasilkan dukuh - Rendah : Rp 7 juta perhektar - Sedang : Rp 7 juta sd Rp 10 juta perhektar - Tinggi : Rp 10 juta perhektar 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Sustainabilitas Usaha-usaha untuk mempertahankan keberadaan tanaman replantingperemajaan dan pemeliharaan - Rendah : Tidak pernah - Sedang : Jarang Kadang-kadang - Tinggi : Sering dilakukan 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Equitabilitas Tingkat akses terhadap manfaat yang dirasakan oleh masyarakat: - Rendah : Hanya bermanfaat bagi pemiliknya saja - Sedang : Bermanfaat bagi pemilik dan pembeli buahnya saja - Tinggi : Bermanfaat bagi banyak pihak pemilik, masyarakat sbg tenaga kerja mitra, sanak famili tetangga yg tdk memiliki dukuh, serta para pembeli buahnya, dll 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Efisiensi Tingkat efisiensi: - Rendah : biaya produksi 40 - Sedang : biaya produksi 20 – 40 - Tinggi : biaya produksi 20 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi