Solidaritas solidarity Modal Sosial Kognitif
65 islam yang dianut oleh para warganya. Nilai-nilai values yang melekat kuat
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. a Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah;
Pada warga komunitas dukuh telah ditanamkan nilai-nilai kehidupan oleh para leluhurnya sejak dahulu bahwa tangan di atas memberi lebih baik daripada
tangan di bawah meminta. Nilai-nilai kehidupan yang bersumber dari ajaran agama islam tersebut melekat kuat pada warga komunitas dukuh sehingga pada
setiap kali musim panen buah, warga yang memiliki dukuh selalu membagikan sebagian hasil panen buahnya kepada tetanggawarga lain yang tidak memiliki
dukuh. Sejak dahulu hingga sekarang, nilai-nilai kebaikan tersebut masih hidup di
tengah-tengah masyarakat warga komunitas dukuh. b Memberi sesuatu kepada orang lain harus yang berkualitas baik dan ikhlas
tanpa pamrih; Nilai-nilai values yang juga masih berlaku pada warga komunitas dukuh
hingga sekarang adalah bahwa memberi sesuatu kepada orang lain haruslah berupa benda atau barang yang berkualitas baik atau paling tidak yang masih bisa
dimanfaatkan, serta dilakukan dengan ikhlas tanpa pamrih sebagaimana yang dianjurkan di dalam ajaran agama. Warga tidak dibenarkan memberi sesuatu yang
tidak baik kepada orang lain karena akan menurunkan harkat dan martabatnya, termasuk diantaranya memberi buah-buahan hasil dari dukuh haruslah buah yang
baik. c Membalas setiap kebaikan dari orang lain dengan kebaikan pula;
Warga masyarakat di Kecamatan Karang Intan memegang teguh nilai-nilai values dalam kehidupan bahwa setiap kebaikan yang diterima dari orang lain
harus dibalas dengan kebaikan pula. Nilai-nilai tersebut telah berlaku turun- temurun dan terinternalisasi dalam masyarakat. Setiap pemberian sesuatu
bendabarang dari tetangga atau warga yang lainnya biasanya selalu dibalas dengan pemberian bendabarang lainnya pula kepada tetanggawarga lain tersebut.
Jika tidak bisa dengan bentuk barang maka balasan kebaikan tersebut biasanya dalam bentuk tenaga, pertolongan atau bentuk perhatian lainnya. Demikian pula
66 halnya dengan pemberian buah-buahan hasil panen dukuh dari warga komunitas
dukuh kepada warga di luar komunitas dukuh, maka warga di luar komunitas
dukuh membalasnya dengan memberikan perhatian dan turut menjaga serta
mendukung upaya-upaya pelestarian dukuh tersebut. Warga di luar komunitas dukuh
turut merasa memiliki atas keberadaan dukuh tersebut, sehingga merasa ikut bertanggung jawab dalam menjaga dukuh tersebut dari kebakaran, pencurian,
gangguan binatang, dan dari berbagai faktor perusak lainnya. Nilai-nilai solidaritas yang berlaku dalam praktik-praktik keseharian warga
komunitas dukuh selama ini dan terus dipertahankan hingga sekarang pada dasarnya bersumber dari nilai-nilai ajaran agama islam yang dianut oleh seluruh
warganya. Nilai-nilai kehidupan tersebut juga sangat terkait dengan keyakinan beliefs yang melekat pada warganya, seperti adanya keyakinan bahwa setiap
perbuatan manusia selalu diketahui oleh Tuhan Yang Maha Kuasa; semakin banyak memberi maka akan semakin banyak rejeki, setiap kebaikan akan
mendatangkan kebaikan pula bagi pelakunya dan begitu pula sebaliknya; setiap perbuatan baik yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas akan diganjar pahala oleh
Tuhan Yang Maha Kuasa; Orang yang selalu berbuat baik akan lebih berat timbangan pahalanya sehingga akan masuk surga, dan lain-lain.
Solidaritas sebagai tujuan berhubungan dengan orang lain di luar komunitas dukuh tersebut merupakan norma yang membantu warga di luar
komunitas dukuh untuk mendapatkan manfaat dari kelompok yang lebih besar warga komunitas dukuh dan merupakan kebajikan serta kesetiaan mereka
kepada semua warga dalam masyarakat. Solidaritas menjadikan kerjasama dan kemurahan hati, menumbuhkan rasa saling menjaga dan memiliki sehingga
keberadaan dukuh tetap terjaga dan lestari. Jika dikaitkan dengan teori Durkheim 1982 sebagaimana yang dijelaskan
oleh Jones 2009, maka bentuk solidaritas yang terjadi pada komunitas dukuh adalah termasuk solidaritas mekanik. Dikategorikan solidaritas mekanik karena
warga pada komunitas dukuh tersebut termasuk kelompok masyarakat tradisional pra-modern, di mana mereka hidup dengan cara yang hampir sama antara yang
satu dengan yang lain, solidaritas dicapai secara kurang lebih otomatis. Durkheim menjelaskan bahwa bentuk solidaritas mekanik ini adalah hasil dari pembagian
67 kerja warga masyarakat yang sederhana. Sangat sedikit peranan untuk dimainkan
dan cara hidup mereka pun kurang bervariasi karena kebutuhan para warga masyarakat untuk memandang dunia juga kurang lebih sama. Mereka memiliki
bersama aturan-aturan kolektif yang mengatur bagaimana berperilaku yang dipenuhi tanpa kesukaran yang berarti. Lebih lanjut Durkheim menjelaskan
bahwa, berbeda dengan masyarakat tradisional pada masyarakat modern solidaritas yang terjadi adalah solidaritas organik. Suatu masyarakat modern
memiliki pembagian kerja yang sangat kompleks dengan beragam peranan dan cara untuk hidup sehingga solidaritas sosial menjadi jauh lebih sukar dicapai.
Solidaritas yang didasari oleh nilai-nilai dan keyakinan yang kuat yang telah melekat pada warga komunitas dukuh menumbuhkan sikap attitudes dalam
kehidupan sehari-hari warga komunitas dukuh. Sikap attitudes yang nampak pada warga komunitas dukuh selama ini diantaranya adalah adanya sikap
kekeluargaan yang tinggi, sikap empati, kedermawanan, tolong-menolong, gotong royong, kerjasama, saling membantu, rasa saling memiliki, tanggung jawab
bersama, serta kepedulian yang tinggi terhadap sesama dan alam sekitarnya. Sikap solidaritas warga komunitas dukuh telah mendorong tumbuhnya rasa memiliki
dan tanggung jawab komunal antara pemilik dukuh dengan masyarakat yang tidak memiliki dukuh sehingga semakin menguatkan kerjasama mereka dalam menjaga
dan memelihara dukuh untuk kepentingan bersama. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Uphoff 2000 yang
menemukan bahwa solidaritas yang dibangun dengan membangkitkan kembali nilai-nilai keadilan dan altruisme yang ada dalam pikiran kognitif petani melalui
sebuah tradisi yang bernama “Shramadana” dimana tradisi ini juga dapat ditemukan di Nepal, India dan negara-negara Asia Selatan lainnya terbukti
mampu dan berhasil untuk merehabilitasi dan memelihara saluran irigasi yang ada. Kebiasaan ini mewajibkan masyarakat di Srilanka untuk berpartisipasi dalam
kelompok kerja sukarela kerja bhakti untuk menghasilkan berbagai hal-hal yang baik bagi komunitas, seperti membersihkan jalan, membangun candi, dan
mengecat atau membuat atap sekolah. Seseorang yang berpartisipasi dalam tradisi ini percaya bahwa mereka akan mendapatkan “merit” pahala yang akan
menguntungkan mereka baik di masa sekarang maupun masa mendatang.
68 Secara ringkas ikhtisar sumber-sumber modal sosial kognitif pada
komunitas dukuh dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19 Ikhtisar sumber-sumber modal sosial kognitif pada komunitas dukuh
Faktor-faktor Dinamis
Sumber-Sumber Kognitif Nilai-nilai
values Sikap
attitudes Keyakinan
beliefs Kepercayaan
trust - Berprasangka baik dan
tidak berprasangka buruk kepada orang lain;
- Berbuat jujur dan saling percaya kepada manusia;
- Saling menghormati, menghargai dan
menyayangi antar sesama; - Menjaga hubungan baik
dan mempererat silaturrahmi antar warga;
- Menjaga dan memelihara lingkungan beserta alam
sekitarnya. - Terbuka;
- Jujur; - LuguPolos;
- Tulus Ikhlas; - Saling percaya;
- Saling
menghormati; - Saling
menghargai; - Saling
menyayangi; - Kekeluargaan;
- Kesederhanaan; - Tolong
menolong; - Gotong royong;
- Kerjasama; - Empati;
- Murah hati
Dermawan; - Peduli terhadap
sesama alam sekitarnya;
- Hormat taat kepada tetuha;
- Mengutamakan kepentingan
umum; - Tanggung
jawab bersama; - Setiap perbuatan
manusia diketahui oleh Tuhan Yang
Maha Kuasa; - Setiap perbuatan
baik akan mendatangkan
kebaikan pula; - Setiap perbuatan
buruk akan mendatangkan
keburukan pula; - Setiap perbuatan
baik akan mendapat pahala;
- Setiap perbuatan buruk akan
mendapat dosa; - Orang yang lebih
banyak pahalanya akan masuk surga;
- Orang yang lebih banyak dosanya
akan masuk neraka;
- Semakin banyak memberi semakin
banyak rejeki; - Semakin banyak
membantu orang lain maka urusan
kita juga akan semakin
dimudahkan oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa;
- Setiap kejadian adalah taqdir dari
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kerjasama cooperation
- Saling kerjasama dan tolong menolong dalam
kebaikan; - Mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan
pribadikeluarga; - Hormat dan taat terhadap
perintah dan nasihat tetuha
tokoh masyarakat.
Solidaritas solidarity
- Tangan di atas lebih baik daripada tangan di
bawah; - Memberi sesuatu kepada
orang lain harus yang berkualitas baik dan
ikhlas tanpa pamrih; - Membalas setiap
kebaikan dari orang lain dengan kebaikan pula.
69