41 dengan penanaman pohon pisang yang dapat berfungsi sebagai naungan kemudian
setelah itu baru dilakukan penanaman tanaman buah yang terdiri dari durian, langsat dan cempedak. Langsat ditanam di antara durian dan cempedak dengan
jarak tanam 8 x 9 m
2
atau 15 x 15 m
2
diatur sedemikian rupa agar tidak terganggu dan tidak mengganggu tanaman pisang. Secara bertahap kalau pertumbuhannya
sudah stabil pohon-pohon pisang sebagian akan dibuang. Dalam pembuatan dukuh ini bibitnya berasal dari bibit lokal dimana
masyarakat menyemai sendiri dari biji yang berasal dari pohon buah unggul; dari segi rasa, aroma dan warna yang diperoleh dari dukuh tua. Berdasarkan
pengalaman seorang responden jika dipelihara secara intensif durian akan berbuah pada umur delapan tahun dan cempedak akan berbuah pada umur lima tahun.
Adapun yang menjadi pertimbangan masyarakat di dalam memilih jenis tanaman buah yang ditanam di areal dukuh yaitu 1 jenis tanaman buah tersebut cocok
tumbuh dengan kondisi ekologis setempat yang dicerminkan oleh keberadaan jenis tanaman buah tersebut tumbuh di dalam dukuh 2 secara ekonomi
menguntungkan karena permintaan pasar cukup tinggi.
4.4.3 Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dukuh dapat berlangsung pada dukuh tua dan dukuh
muda yang baru dibuat. Pada dukuh tua intensitas pemeliharaan dukuh akan mulai dilakukan pada awal musim berbuah yaitu ketika tanaman buah mulai
berbunga sampai kegiatan panen selesai. Kegiatan pemeliharaan berupa penyiangan tanaman bawah, pada pohon durian dilakukan sebelum kegiatan
panen dengan tujuan untuk memudahkan pemungutan durian-durian yang jatuh, pada pohon cempedak dilakukan justru setelah panen selesai dimana sisa-sisa
penyiangan tersebut dibiarkan membusuk di bawah tegakan cempedak, pada tanaman langsat penyiangan tanaman bawah tidak terlalu perlu dilakukan dengan
alasan untuk menjaga kelembaban tanah. Bentuk pemeliharaan yang lain berupa pemberian garam ke dalam parit di sekitar pohon durian setelah panen selesai dan
pengamanan bunga dan buah tanaman dukuh dari serangan binatang pengganggu. Dalam satu tahun kegiatan pemeliharaan dukuh tua pada dukuh gunung
berlangsung satu sampai dua kali tapi pada dukuh rumah sebagian masyarakat
42 akan melakukan pemeliharaan rutin jika ada waktu senggang di luar pekerjaan
pokok. Pemeliharaan pada dukuh muda yang baru dibuat dilakukan dengan cara
penyiangan, pendangiran dan pemupukan seperlunya. Tujuan dari pendangiran dan penyiangan adalah untuk menggemburkan tanah, merangsang pertumbuhan
tanaman dan memudahkan pemeliharaan. Sedangkan pemupukan bertujuan untuk memelihara kesuburan tanah dan memberikan unsur hara ke dalam tanah baik
secara langsung ataupun tidak langsung. Masyarakat biasanya lebih senang menggunakan pupuk kandang atau kompos.
4.4.4 Pemanenan
Buah yang dipanen biasanya jika mencapai kematangan optimum dan memiliki sifat-sifat yang dapat diterima dari segi warna, bau aroma, tekstur dan
sifat-sifat lainnya. Buah yang dipanen baik dalam keadaan tua buah-buahan yang klimakterik
yang matang setelah dipetik maupun dalam keadaan matang non- klimakterik
yang tidak akan menjadi lebih matang setelah dipetik. Kualitas buah yang dipanen sangat dipengaruhi oleh dua faktor: pertama,
kemampuan pemetik untuk memilih buah yang tua, dan kedua, cara memanen yang dilakukan. Pemanenan pada setiap pohon buah menggunakan cara yang
berbeda-beda menurut masing-masing jenis buahnya. Pemanenan pada pohon durian dengan cara membiarkan buah masak sampai jatuh ke tanah. Oleh karena
itulah setiap pemilik dukuh pada musim buah akan berjaga di lampau-lampau kecil di dalam dukuh untuk memunguti buah durian yang jatuh. Banyaknya buah
yang jatuh tergantung tingkat kelebatan pohon berbuah tapi biasanya ± 20 bijipohonhari yang dapat berlangsung selama satu bulan dan dalam satu pohon
bisa menghasilkan buah sebanyak 200 sampai 300 biji tapi ada juga yang sampai 500 biji dalam satu pohon. Cara pemanenan seperti ini selain karena disebabkan
pohon durian tersebut tumbuhnya terlalu tinggi, juga dalam rangka menjaga kualitas buah. Pohon durian yang pemanenannya dengan cara dipetik pada musim
buah berikutnya akan menghasilkan kualitas buah yang kurang bagus.