Analisa Tabulasi Sederhana Skor Rataan

3. Menentukan EPIC Rate Nilai EPIC Rate didapat dari hasil penjumlahan nilai rata-rata terbobot dari dimensi-dimensi, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = -------------- 8 Hasil EPIC Rate akan menggambarkan posisi promosi suatu produk, dalam persepsi responden sesuai dengan rentang skala yang telah ditentukan. Dari hasil rentang skala tersebut, dapat diketahui sejauh mana keefektivan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

3.6.3 Direct Rating Method

Direct Rating Method terdiri dari lima variabel, yaitu: perhatian, pemahaman, respons kognitif, respons afektif dan sikap terhadap promosi perilaku. 1. Variabel perhatian dalam kuesioner ini direpresentasikan oleh pertanyaan 9 dan 10 2. Variabel pemahaman dalam kuesioner ini direpresentasikan oleh pertanyaan 11 dan 12 3. Variabel respons kognitif dalam kuesioner ini direpresentasikan oleh pertanyaan 13 dan 14 4. Variabel respons afektif dalam kuesioner ini direpresentasikan oleh pertanyaan 15 dan 16 5. Variabel perilaku dalam kuesioner ini direpresentasikan oleh pertanyaan 17 dan 18 Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan tabulasi sederhana dan skor rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

1. Analisa Tabulasi Sederhana

Dalam menggunakan analisa ini data yang diperoleh diolah dengan rumus sebagai berikut: ∑ 100 ............................................................................................9 Keterangan: p = Persentase responden yang memilih kategori tertentu = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑ = Banyaknya jumlah responden

2. Skor Rataan

Melakukan suatu pembobotan dari setiap jawaban responden dengan menggunakan skala Likert. Dalam Direct Rating Method, pembobotan dilakukan dengan menggunakan skala dari 1-5 Durianto,dkk,2003. Untuk menghitung skor rataan digunakan rumus sebagai berikut: = ∑ . ∑ ……………………………………………....................... 10 Dimana: x = Rata-rata berbobot = Frekuensi = Bobot Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan respons responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Kisaran bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 – 5, hal ini menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Rumus yang digunakan sebagai berikut: = ……………………....................................................11 Dimana: Rs = Nilai Rataan R bobot = Bobot terbesar – bobot terkecil M = Banyaknya kategori bobot Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala 5, maka rentang skala penilaian yang diperoleh adalah: Rs = Setelah mendapatkan skor rataan, kemudian hasilnya dikonversi ke tabel direct rating method, dengan rumus sebagai berikut: . ...................................................................... 12 Selanjutnya langkah yang terakhir adalah menjumlahkan seluruh nilai direct rating untuk mendapatkan skor nilai total direct rating. Untuk mengetahui kategori promosi, memasukkan skor nilai tersebut ke dalam direct rating.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Giant Hipermarket adalah salah satu perusahaan ritel yang dimiliki oleh PT. Hero Supermarket, Tbk dan pertama kali didirikan pada tanggal 23 Agustus 1971 di Jl. Falatehan 1 No.23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan luas sekitar 251 m 2 . Toko tersebut diberi nama Hero Mini Supermarket dan pendirinya adalah Bapak Muhammad Soleh Kurnia. Sejak 30 Juni 1989 PT.Hero Supermarket, Tbk mulai menjual sahamnya ke publik. PT. Hero Supermarket,Tbk memiliki beberapa toko dengan berbagai format, yaitu: Hero Supermaket, Star Mart Convenience Store, Guardian, Toko kecantikan dan apotik, Giant Supermarket dan Mitra Toko Diskon. Giant Hipermarket di Indonesia adalah anak perusahaan dari PT. Hero Group dengan Diary Farm International Hongkong, yang membeli lisensi dari Giant Malaysia untuk mendirikan Giant di Indonesia. Semenjak berdiri di Indonesia Giant merupakan saingan utama bagi Hypermarket yang sudah cukup terkenal di Indonesia antara lain, yaitu; Carrefour. Giant dirasa cukup berhasil dalam menciptakan image murah dengan konsep traditional. PT. Hero Supermarket, Tbk tampaknya memiliki berbagai strategi baru untuk Giant sebagai Hypermarket, yang namanya semakin ternama sejak keberadaannya di negeri Jiran Malaysia. Hero memboyong Giant ke Indonesia dengan konsep toko yang lebih kecil dari yang sebelumnya. Dengan hadirnya Giant semua lapisan masyarakat dapat berbelanja dengan harga murah dan konsumen dapat berbelanja dengan konsep one stop shopping. Hero menghadirkan sebuah toko Hypermarket seperti terdapat di Villa Melati Mas Serpong diresmikan pada tanggal 26 Juli 2002, kemudian Maspion Surabaya, Cimanggis, Mega Bekasi, Hyperpoint Bandung, Plaza Semanggi, Pondok Gede, Ciledug Kreo Tangerang, Bandung Supermal, Pondok Chandra Surabaya, Point Square Lebak Bulus, Sun City Sidoarjo, Depok, Lindeteves, Serpong Town Square, Kalibata dan terus membuka berbagai cabang baru.