Pemasaran dari Mulut ke Mulut Acara dan Pengalaman

Selanjutnya Assauri 2009, publisitas merupakan salah satu bagian tugas hubungan masyarakat. Sebenarnya hubungan masyarakat merupakan suatu kegiatan pemasaran, yaitu suatu usaha yang terencana untuk membentuk dan mempengaruhi pandangan dan sikap masyarakat. Kegiatan ini adalah untuk mendapatkan pengertian dan good will dari langganan, perusahaan lain, pekerja, pedagang reseller, pejabat pemerintah dan lain-lain. Publisitas merupakan komunikasi yang membangun citra positif di mata publik. Sedangkan unsur publisitas antara lain, yaitu: konferensi pers, ceramah, media relations, press release dan unsur terakhirnya adalah sponsorship, misalnya kegiatan amal sosial dan event-event tertentu misalnya olahraga, bazar dan event management Utami, 2008. Hurriyati 2010, berpendapat bahwa hubungan masyarakat public relation merupakan suatu upaya komunikasi yang menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kelompok- kelompok adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2.3.6 Pemasaran dari Mulut ke Mulut

Menurut Kotler Keller 2009, pemasaran dari mulut ke mulut Word of Mouth merupakan komunikasi lisan, tertulis dan elektronik antar anggota masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. Pemasaran dari mulut ke mulut juga bisa berbentuk online dan offline. Memiliki tiga karakteristik yang penting, yaitu: 1 kredibel yang membuat orang akan mempercayai terhadap orang lain yang mereka kenal dan hormati, maka bentuk pemasaran dari mulut ke mulut ini bisa sangat berpengaruh, 2 bersifat pribadi sehingga pemasaran dari mulut ke mulut bisa menjadi suatu dialog yang sangat akrab yang mencerminkan fakta, pendapat dan pengalaman pribadi, 3 tepat waktu terjadi ketika orang menginginkannya dan ketika mereka saling tertarik dalam acara atau pengalaman penting. Komunikasi dari mulut ke mulut word of mouth merupakan salah satu ciri khusus dari promosi dalam bisnis jasa. Pelanggan sering kali memperhatikan dengan teliti penyerahan jasa dan kemudian menceritakan pengalamannya pada pelanggan potensial lainnya. Orang yang menyampaikan rekomendasi secara perorangan sering kali lebih disukai sebagai sumber informasi Hurriyati, 2010. Selanjutnya Lovelock Wright 2005, menjelaskan bahwa informasi dari mulut ke mulut dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk komunikasi pemasaran, meskipun sulit bagi pemasar mengontrol saluran ini. Cara paling tepat informasi dari mulut ke mulut ini sebagai pemberitaan yang dikembangkan oleh pemasar dan menjadi pelengkap yang efektif.

2.3.7 Acara dan Pengalaman

Menurut Kotler Keller 2009, acara event meliputi olahraga, seni, hiburan, acara amal dan juga kegiatan yang tidak terlalu resmi yang menciptakan interaksi merek baru dengan konsumen. Ada banyak keuntungan yang didapat dengan mengadakan acara dan pengalaman, yaitu: 1 acara atau pengalaman yang dipilih dengan baik dapat dianggap sangat relevan karena konsumen terlibat secara pribadi, 2 berdasarkan kualitas dari tampilan langsung dalam waktu riilnya, suatu acara dan pengalaman lebih melibatkan konsumen secara aktif, 3 acara secara implisit merupakan suatu bentuk penjualan lunak secara tidak langsung.

2.4. Pengertian Ritel

Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau memecah sesuatu menjadi bagian yang lebih kecil. Secara komprehensif ritel dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terkait dengan aktivitas penjualan ataupun distribusi barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir, dimana secara fokus aktivitas tersebut diarahkan untuk menambah nilai barang dan jasa untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan untuk bisnis Utami, 2008. Menurut Kotler 2005, penjualan eceran retail meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung pada pelanggan akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Sedangkan Foster 2008, mengemukakan bahwa penjualan eceran adalah segala aktivitas perdagangan barang atau jasa kepada pelanggan akhir untuk digunakan sendiri, bukan untuk diperdagangkan lagi. Penjualan eceran retail merupakan salah satu mata rantai saluran distribusi yang memegang peranan sangat penting dalam penyampaian barang dan jasa kepada pelanggan akhir. Pada dasarnya fungsi penjualan eceran adalah memberikan pelayanan semudah mungkin kepada pelanggannya.