Siklus Pertama Peningkatan Kompetensi Menganalisis Aspek-Aspek Pengelolaan Usaha Dengan Metode Inquiry

112 berupa desain pembelajaran kewirausahaan dengan metode inquiry untuk meningkatkan kompetensi siswa. Data yang disajikan pada penelitian merupakan hasil pengamatan menggunakan lembar observasi proses pembelajaran, lembar observasi afektif dan psikomotor siswa, dan tes tertulis untuk mengukur kognitif siswa. Adapun hal-hal yang diuraikan meliputi deskripsi tiap siklus dan hasil dari penelitian.

a. Siklus Pertama

Pengamatan pada siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 17 Mei 2013. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti bersama guru dan observer melakukan pengamatan terhadap keterampilan berpikir dan perilaku siswa dalam diskusi dalam kelompok, sekaligus mengamati sikap siswa. Dibawah ini disajikan hasil penskoran berdasarkan pengamatan sikap afektif. Gambar 4. Grafik Kategori Pengamatan Afektif Siklus I Berdasarkan grafik diatas sikap siswa menunjukkan respon yang baik dengan penerapan metode inquiry, dapat dilihat bahwa prosentase pada kategori baik sebesar 80 atau 28 siswa, kategori 50 baik cukup kurang 28 7 Grafik Kategori PengamatanAfektif Siklus I siklus 1 113 cukup dengan prosentase 20 atau 7 siswa, dan tidak ada siswa yang mendapat skor afektif pada kategori kurang. Sedangkan untuk keterampilan berpikir dan perilaku siswa selama proses pembelajaran disajikan hasil penskoran berdasarkan pengamatan psikomotor sebagai berikut. Gambar 5. Grafik Kategori Pengamatan Psikomotor Siklus I Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa prosentase pada kategori baik sebesar 89 atau 31 siswa, kategori cukup dengan prosentase 11 atau 4 siswa, dan tidak ada siswa yang mendapat skor psikomotor pada kategori kurang. Sedangkan untuk mengukur ranah kognitif, peneliti menggunakan tes pilihan ganda. Data hasil penilaian kognitif siklus pertama disajikan dalam grafik sebagai berikut. 20 40 Baik Cukup Kurang 31 4 Grafik Pengamatan Psikomotor Siklus I siklus 1 114 Gambar 6. Grafik Kategori Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus I Setelah melakukan evaluasi tes yang disajikan pada grafik perolehan skor menunjukkan bahwa prosentase ketuntasan siswa sebesar 71,43 atau 25 siswa sudah mencapai nilai KKM, dan 28,57 atau 10 siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan hasil pengamatan mengenai ranah afektif dan psikomotor serta pengukuran ranah kognitif siswa, peneliti menentukan nilai akhir siswa dengan prosentase 60 untuk ranah kognitif, 30 untuk ranah psikomotor dan 10 untuk ranah afektif. Prosentase ketuntasan siswa sebesar 74,28 atau 26 siswa, sedangkan sisanya 25,7 atau 9 siswa belum mencapai KKM. Nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 76,6 yang mengalami inquiry mengalami kenaikan 13,7 dari nilai rata-rata pra siklus yang hanya sebesar 61,71. 20 40 Tuntas Belum Tuntas 26 9 Grafik Kategori Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus I siklus 1 115 Gambar 7. Grafik Ketuntasan Kompetensi Siswa Siklus I Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inquiry pada siklus pertama belum berhasil dilihat dari nilai siswa yang tuntas hanya sebesar 74,28. Selain itu dari segi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dengan metode inquiry belum terlaksana secara optimal atau berada pada kategori kurang yaitu hanya terlaksana 53. Jika dibandingkan dengan prosentase pencapaian proses pembelajaran yang ingin dicapai peneliti yaitu sebesar 75, maka pembelajaran dikatakan belum mencapai kriteria pencapaian yang ditentukan oleh tim peneliti. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan dengan memodifikasi beberapa tahap pembelajaran sehingga hasil kompetensi siswa meningkat dan proses pembelajaran dikatakan berhasil. Berdasarkan bukti empirik dari data proses pembelajaran maupun kompetensi siswa, tim peneliti memutuskan untuk melanjutkan pembelajaran kewirausahaan dengan metode inquiry pada siklus kedua. 10 20 30 Tuntas Belum tuntas 9 26 26 9 Grafik Ketuntasan Kompetensi Siswa Siklus I Pra Siklus Siklus 1 116

b. Siklus Kedua