89
2. Pra Siklus
Observasi pra siklus ini dilakukan dalam satu kali pertemuan yaitu pada hari Jum’at, 13 April 2013 selama 2 x 45 menit. Tahapan
pembelajaran yang dilakukan pada pra siklus masih menggunakan model konvensional dengan metode ceramah, peneliti hanya melakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran kewirausahaan dengan
metode ceramah. Selama proses belajar mengajar, peneliti bersama observer mengamati proses pembelajaran dan menghasilkan temuan
sebagai berikut. a. Pada awal pembelajaran guru tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran dan indikator pembelajaran kepada siswa. Posisi guru saat menyampaikan materi pelajaran hanya berada di depan kelas
tanpa sesekali berkeliling, sehingga ada beberapa siswa yang duduk di belakang tidak memperhatikan penjelasan guru dengan bermain
handphone atau sekedar bercermin. b. Usai menyampaikan materi, guru memberikan kesempatan bertanya,
namun tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan, padahal banyak siswa yang belum paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.
Hal ini ditunjukkan dengan hasil tes siswa yang masih rendah terlampir. Ketuntasan siswa pada pra siklus disajikan pada grafik
sebagai berikut.
90 Gambar 3. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Hasil evaluasi tes yang diberikan kepada 35 siswa kelas XI Busana 3 pada pembelajaran kewirausahaan dengan metode yang diterapkan oleh
guru pada pra siklus diatas, menunjukkan tingkat keberhasilan siswa hanya sebesar 26 atau 9 siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan
minimal sebesar 70. Dengan demikian prosentase siswa yang tidak tuntas sebesar 74 atau sebanyak 26 siswa belum mencapai nilai KKM. Hal ini
membuat rata-rata kelas hanya 61,71 dan masih dibawah standar kriteria ketuntasan minimal.
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti berkolaborasi dengan guru mengambil tindakan untuk memperbaiki pembelajaran dengan
metode inquiry dalam upaya meningkatkan kompetensi menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha siswa kelas XI Busana 3.
3. Penerapan Metode Inquiry Pada Pembelajaran Kewirausahaan