74 Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian validitas di atas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen. Validitas
dibedakan menjadi dua yaitu validitas internal atau sering disebut validitas logis dan validitas eksternal atau validitas empiris. Adapun pengujian
validitas instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Lembar observasi
Lembar observasi merupakan instrumen nontes yang mengukur sikap dan kegiatan belajar mengajar. Penyusunan lembar observasi ini
dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, oleh karena itu lembar observasi hanya harus memenuhi
validitas konstruk. Pengujian validitas konstruk menggunakan pendapat para ahli atau judgement expert, kemudian diujicobakan pada sampel.
Sedangkan pengujian validitas external dengan analisis faktor yaitu mengkorelasikan antar skor item instrumen yang dihitung dengan rumus
korelasi product moment sebagai berikut.
=
∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
Rumus 1
Dimana : = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan. Pengujian validitas lembar observasi dengan rumus korelasi
product moment digunakan untuk mengetahui kesejajaran antara butir-
75 butir soal dengan skor keseluruhan. Harga koefisien korelasi untuk
jumlah sampel siswa N sejumlah 35 pada taraf signifikan 5 adalah 0,334. Setelah dilakukan uji validitas harga koefisien korelasi r hitung r
tabel dengan r terbesar 0,88 dan r terendah 0,52 untuk lembar observasi afektif, sedangkan r terbesar 0,89 dan r terendah 0,41 untuk lembar
observasi psikomotor, dengan demikian instrumen lembar observasi psikomotor dan afektif tersebut dinyatakan valid.
Hasil dari pengujian validitas logis dengan bantuan judgement expert pada lembar observasi adalah sebagai berikut :
a. Materi dalam bentuk handout divalidasi oleh 2 ahli materi. Saran dan perbaikan pada proses validasi adalah sebagai berikut :
1 Materi seni menjual belum mencerminkan materi yang ingin disampaikan, sehingga perlu ditambahkan substansi materi yang
sesuai dengan seni menjual. 2 Materi pada handout harus disesuaikan dengan silabus
3 Bahasa yang digunakan dalam beberapa soal masih ambigu, sehingga perlu dipertegas
4 Kata “untuk” seharusnya tidak di awal kalimat. b. Lembar observasi proses pembelajaran divalidasi 2 judgement expert
yaitu ahli metode pembelajaran. Ketika proses validasi, metode pembelajaran memberikan beberapa koreksi sebagai berikut :
1 Indikator dan tujuan pembelajaran pada RPP lebih spesifik dan mencerminkan pencapaian 3 ranah kompetensi.
76 2 Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran yang merupakan sintak
metode inquiry seharusnya dihubungkan dengan materi pembelajaran.
3 Skala penilaian bukan menggunakan skala guttman namun menggunakan rating scale yang kriteria penilaiannya berupa
“kemunculan atau berapa kali dilakukan”. c. Lembar observasi psikomotor dan afektif divalidasi oleh 2
judgement expert yaitu ahli evaluasi pembelajaran. Ketika proses validasi, ahli evaluasi pembelajaran memberikan beberapa koreksi
sebagai berikut : 1 Penilaian psikomotor dan afektif jangan dijadikan satu
2 Kriteria penilaian untuk membedakan skor harus dipertimbangkan mana yang lebih penting sehingga siswa
diberikan skor tersebut. 3 Rubrik penilaian harus jelas, jangan menggunakan kata “cukup
baik”,”kurang baik” dan kata lainnya yang menimbulkan multitafsir dari observer.
Berdasarkan hasil validasi judgement expert diatas, peneliti kemudian memperbaiki instrumen sesuai instruksi yang diberikan hingga
instrumen tersebut dinyatakan layak dan bisa digunakan untuk pengambilan data instrumen terlampir.
77
2. Tes Pilihan Ganda