Kelemahan Metode Inquiry Metode Inquiry

28 Berdasarkan beberapa pengertian diatas kelebihan metode inquiry adalah memberi kebebasan siswa untuk memperluas kemampuan intelektual dan daya pikir yang dimilikinya sehingga siswa dengan mudah mengasimilasi dan mengakomodasi informasi yang diperoleh melalui kegiatan pengumpulan informasi secara mandiri berupa penyelidikan, wawancara, dan lain-lain. Dengan demikian, siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

5. Kelemahan Metode Inquiry

Dari beberapa kelebihan yang sudah dijabarkan diatas, menurut Jauhar 2011:70 metode inquiry juga memiliki kelemahan sebagai berikut: a. Waktu yang diperlukan untuk menemukan relatif lama sehingga melebihi waktu yang ditetapkan dalam kurikulum b. Karena diberi kebebasan untuk menemukan sendiri permasalahan yang diselidiki, ada kemungkinan topik yang dipilih siswa diluar konteks yang ada dalam kurikulum c. Ada kemungkinan setiap kelompok atau individual mempunyai topik berbeda, sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil yang diperoleh siswa d. Karena topik yang diselidiki berbeda antara kelompok atau individual, ada kemungkinan diskusi tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. 29 Menurut Made Wena 2009:208-209, kelemahan inquiry jika diterapkan dalam pembelajaran antara lain: a. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa b. Sulit merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka metode inquiry akan sulit diterapkan oleh setiap guru. Berdasarkan beberapa teori mengenai metode inquiry diatas dapat disimpulkan bahwa metode inquiry adalah metode mengajar yang menempatkan siswa sebagai subyek belajar dengan cara siswa mencari informasi dan menemukan konsep secara mandiri dengan melakukan penyelidikan dan pemecahan masalah. Dalam pembelajaran inquiry guru hanya berperan sebagai fasilitator, perancang pembelajaran dan pengarah. Metode inquiry memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement, Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources. Tujuan metode inquiry secara umum adalah meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif sehingga menciptakan disiplin intelektual, berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah untuk di asimilasi kedalam materi pelajaran terkait. 30

D. Pembelajaran Kewirausahaan

Berbicara wirausaha menurut Hisrich dan Peters dalam Mulyasa 2006:213, adalah berbicara mengenai perilaku yang mencakup pengambilan inisiatif, mengorganisasi dan mereorganisasi sosial dan ekonomi terhadap sumber dan situasi ke dalam praktek dan penerimaan resiko atau kegagalan. Menurut Mendiknas, Bambang Sudibyo peningkatan mutu dan relevansi pendidikan pada dasarnya mencakup pengembangan aspek-aspek moral, akhlak, budi-pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Adapun pengembangan aspek-aspek tersebut, bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup, yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi dasar untuk bertahan hidup, serta mampu menyesuaikan diri agar berhasil dalam kehidupan bermasyarakat. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran kewirausahaan berfungsi sebagai acuan pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum pada dasarnya disesuaikan dengan potensi dan karakteristik daerah masing-masing. Mata pelajaran kewirausahaan bertujuan agar siswa dapat mengaktualisasikan diri dalam perilaku wirausaha. Isi mata pelajaran kewirausahaan difokuskan pada perilaku wirausaha sebagai fenomena empiris yang terjadi di lingkungan siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, siswa dituntut lebih aktif untuk mempelajari peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di lingkungannya. Pembelajaran kewirausahaan dapat menghasilkan perilaku wirausaha dan jiwa kepemimpinan, yang sangat terkait dengan cara