12 bidang pengetahuan, bentuk tes terdiri dari tes objektif dan esai.
Sedangkan menurut Slameto 2001:30 tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur kemajuan belajar siswa dimana hasil tes ini berupa
data kuantitatif.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tes digunakan untuk menilai dan mengukur kemajuan belajar
siswa dari berbagai bidang pengetahuan, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran dimana hasil
dari tes ini berupa data kuantitatif. Bentuk tes untuk mengukur kecakapan individu dalam ranah kognitif ini terdiri dari tes objektif
dan tes esai. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes objektif bentuk pilihan ganda untuk mengukur kognitif siswa.
b. Teknik Nontes
Menurut Nana Sudjana 1995:67, alat-alat bukan tes yang sering digunakan antara lain adalah kuesioner dan wawancara, skala,
observasi atau pengamatan, studi kasus, dan sosiometri. 1 Kuesioner dan wawancara pada umumnya digunakan untuk
menilai aspek kognitif seperti pendapat atau pandangan seseorang serta harapan dan apirasinya, di samping aspek afektif dan
perilaku individu 2 Skala bisa digunakan untuk menilai aspek afektif seperti skala
sikap dan skala minat serta aspek kognitif seperti skala penilaian.
13 3 Observasi pada umumnya digunakan untuk memperoleh data
mengenai perilaku individu atau proses kegiatan tertentu. 4 Studi kasus digunakan untuk memperoleh data yang
komperhensif mengenai kasus-kasus tertentu dari individu. 5 Sosiometri pada umumnya digunakan untuk menilai aspek
perilaku individu, terutama hubungan sosialnya. 6 Catatan kumulatif digunakan untuk memperoleh data dan
informasi yang mendalam dan menyeluruh mengenai individu yang dilakukan terus-menerus sehingga diperoleh data dan
informasi yang komperhensif.
Menurut Slameto 2001:30 alat-alat khusus untuk melaksanakan teknik non tes ini dapat dilakukan melalui wawancara,
angket, hasil karyalaporan, observasi dan skala sikap.
1 Observasi dapat dipakai utuk menilai minat, sikap, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri siswa serta melihat proses kegiatan
yang dilakukan oleh seorang siswa atau kelompok. 2 Hasil karya atau laporan dapat mengukur perilaku-perilaku siswa
serta mengetahui kadar hasil yang dicapai siswa terhadap materi yang dipelajari.
3 Skala sikap digunakan untuk mengukur hasil belajar yang berupa sikap.
14 4 Wawancara dan angket biasanya digunakan untuk mengetahui
pendapat umum atau fakta dari responden.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teknik atau cara mengukur kompetensi siswa dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu teknik tes dan nontes. Tes berkenaan dengan pertanyaan yang disusun untuk mengukur pengetahuan siswa di bidang tertentu, dan
umumnya mengukur ranah kognitif. Macam tes yaitu tes bentuk uraian dan bentuk objektif. Sedangkan untuk mengukur ranah afektif maupun
psikomotor pengukurannya menggunakan teknik nontes. Macam teknik nontes yaitu kuesioner, wawancara, observasi, skala, hasil karya, studi
kasus, sosiometri, dan catatan kumulatif. Teknik pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik tes berupa
tes objektif bentuk pilihan ganda untuk mengukur aspek kognitif siswa, teknik nontes dengan cara observasi atau pengamatan untuk mengukur
aspek psikomotor dan afektif siswa serta mengukur kegiatan pembelajaran dengan metode inquiry.
B. Model Pembelajaran Berbasis masalah