Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Model Penelitian Tindakan

50

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Kusnandar 2011:57, penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian formal konvensional pada umumnya. PTK memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut. a. On the job problem oriented, PTK didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas. b. PTK dilakukan oleh guru sebagai upaya memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan tertentu. c. PTK dilaksanakan dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan guru di kelasnya d. Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang cyclical. e. PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. f. Dilaksanakan dalam rangkaian yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

3. Model Penelitian Tindakan

Menurut Wiriaatmadja 2007:62-68, ada beberapa model penelitian tindakan diantaranya adalah : a. Model Kurt lewin Siklus dasar kegiatan penelitian tindakan kelas terdiri dari mengidentifikasikan gagasan umum, melakukan reconnaissance, 51 menyusun rencana umum, mengembangkan langkah tindakan yang pertama, mengevaluasi, dan memperbaiki rancangan umum. Dari siklus dasar yang pertama inilah, apabila peneliti menilai adanya kesalahan atau kekurangan dapat memperbaiki atau mengembangkannya dalam perencanaan tindakan kedua b. Model Kemmis dan Mc Taggart Tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah fokus terhadap masalah penelitian dan merancang perencanaan kegiatan kemudian mulai melakukan tindakan act sesuai dengan perencanaan, melihat apa yang sedang terjadi dan membuat catatan, lalu melakukan refleksi. Dari siklus dasar pertama peneliti menilai kesalahan dan memperbaiki dalam spiral perencanaan langkah selanjutnya. c. Model Ebbutt Model ini menunjukkan bentuk alur kegiatan peneitian, dimulai dengan pemikiran awal penelitian yang dilanjutkan dengan reconnaissance. Bagian ini, Ebbutt berpendapat reconnaissance mencakup kegiatan-kegiatan diskusi, negosiasi, menyelidiki kesempatan, mengakses kemungkinan dan kendala, atau dengan singkat mencakup keseluruhan analisis. Cara yang tepat untuk memahami proses penelitian tindakan ialah dengan memikirkannya sebagai suatu seri dari siklus yang berturut-turut, dengan setiap siklus mencakup kemungkinan masukan balik informasi di dalam dan diantara siklus. 52 d. Model Elliot Dalam penelitian tindakan model Elliot ini, setelah ditemukan ide dan permasalahan yang menyangkut upaya peningkatan dikelas secara praktis, kemudian dilakukan tahapan peninjauan ke lapangan. Setelah diperoleh perencanaan yang baik sesuai dengan keadaan lapangan, tindakan yang terencana dan sistematis dapat diberikan kepada subjek. Pada akhir tindakan, peneliti melakukan kegiatan monitoring yang difokuskan pada efek tindakan. Atas dasar hasil monitoring tersebut peneliti kemudian menggunakan sebagian bahan perbaikan yang dapat diterapkan pada langkah tindakan kedua dan seterusnya sampai diperoleh informasi atau kesimpulan, apakah tujuan telah tercapai dan permasalahan telah dipecahkan. Dari beberapa model penelitian tindakan diatas model penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah model Kemmis dan Mc Taggart yaitu siklus penelitian tindakan berbentuk spiral dengan tiga tahap penelitian yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi yang berulang pada tiap siklusnya. Menurut Pardjono,dkk 2007:22-23, model Kemmis dan Mc Taggart menggunakan empat komponen penelitian dalam setiap langkah perencanaan, tindakan, observasi dan dan observasi. Dalam langkah pertama, kedua, dan seterusnya sistem spiral yang saling terkait perlu diperhatikan oleh para peneliti. Pada model ini komponen tindakan dan observasi 53 menjadi satu komponen karena kedua kegiatan ini dilakukan secara simultan. Gambar 1. Siklus PTK menurut Kemmis Taggart Pardjono,2007:22 Menurut Suharsimi 2010:138, keempat langkah tersebut merupakan satu siklus putaran, artinya sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Menurut Kusnandar 2011:98-100, pelaksanaan tindakan dalam PTK meliputi empat tahap. Keempat tahapan penelitian ini jika disesuaikan dengan skema PTK model Kemmis dan Mc Taggart, dalam satu siklus terdiri dari tiga tahapan sebagai berikut: 1. Perencanaan planning tindakan meliputi: asemua tindakan secara rinci; bsegala keperluan pelaksanaan PTK materi atau bahan ajar, metode mengajar, serta teknik dan instrumen observasi; c perkiraan kendala yang mungkin timbul pada pelaksanaan. 54 2. Pelaksanaan dan pengamatan tindakan. Pelaksanaan merupakan realisasi dari teori dan teknik mengajar serta tindakan treatment yang sudah direncanakan sebelumnya. Sedangkan pengamatan tindakan berupa pengumpulan data dan informasi. Dalam pengamatan atau observasi harus mengacu pada instrumen yang sudah dibuat dan dimungkinkan melibatkan pengamat dari luar. 3. Refleksi reflecting terhadap tindakan meliputi: adata yang dapat dianalisis; bdalam analisis dapat melibatkan orang luar; c menarik kesimpulan Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang berdasarkan permasalahan yang dihadapi seorang guru untuk malakukan perbaikan pembelajaran di kelas. Karakteristik PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk memecahkan masalah dikelas yang urgen dan meningkatkan hasil belajar dengan penerapan beberapa siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dengan langkah berfikir yang reflektif dan kolektif.

F. Penelitian yang Relevan