57 pemahaman konsep, motivasi, dan hasil belajar siswa. Persamaan penelitian
terdahulu dengan penelitian ini adalah penelitian penerapan metode inquiry pada materi yang diklasifikasikan pada tabel diatas sehingga mempengaruhi
peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan, namun dilihat dari penelitian terdahulu metode inquiry belum pernah diterapkan pada
pembelajaan kewirausahaan.
G. Kerangka Berpikir
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran kewirausahaan di SMK N 2 Godean adalah 70. Berdasarkan data nilai siswa kelas XI yang
diperoleh peneliti, nilai siswa kelas XI Busana 3 menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal. Siswa yang
dianggap kompeten atau siswa yang mencapai nilai KKM sebesar 45 dan 55 sisanya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal. Menurut beberapa
pendapat ahli, pembelajaran dianggap berhasil jika 75 dari siswa mencapai nilai ketuntasan minimal. Dengan demikian pembelajaran kewirausahaan
dianggap kurang berhasil. Hal ini disebabkan karena pembelajaran satu arah yang menempatkan siswa sebagai obyek, sehingga siswa merasa jenuh dan
bosan dengan metode mengajar yang monoton. Metode inquiry merupakan suatu metode yang merangsang siswa
untuk berfikir, menganalisa suatu persoalan sehingga menemukan permasalahannya. Metode ini membina kecakapan untuk melihat alasan-
alasan yang tepat dari suatu persoalan sehingga pada akhirnya dapat ditemukan bagaimana cara penyelesaiannya. Metode inquiry membina siswa
58 untuk dapat berfikir ilmiah yaitu cara berfikir dengan mengikuti jenjang-
jenjang tertentu didalam penyelesaian. Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan siswa, namun guru tetap berperan sebagai fasilitator dan mediator.
Melalui metode ini siswa berperan aktif dalam pembelajaran kewirausahaan mulai dari penyajian masalah hingga pelaporan hasil yang merupakan hasil
diskusi opini siswa, dengan demikian metode inquiry ini mampu memberikan pengalaman yang berkesan mengenai proses pembelajaran yang ada sehingga
siswa memperoleh pemahaman konsep yang kuat mengenai materi pelajaran menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha dari aspek pemasaran melalui
hasil penemuannya sendiri. Tujuan pembelajaran dengan metode inquiry dalam penelitian ini
adalah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang ada, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai rencana dengan pencapaian kompetensi
siswa yang optimal. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh para ahli bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
kegiatan praktis yang dilakukan oleh guru dalam suatu kelas untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran secara lebih
profesional. Oleh karena permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran kewirausahaan kelas XI Busana 3 sudah dapat dirumuskan dengan jelas, yaitu
sebagian besar siswa belum mencapai nilai KKM yang ditentukan, maka penerapan metode inquiry dalam upaya peningkatan kompetensi siswa ini
didukung dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas classroom action research. Tahap pembelajaran berdasarkan metode inquiry meliputi: 1
59 mengidentifikasi dan merumuskan situasi, 2 mengajukan pertanyaan tentang
fakta, 3 merumuskan hipotesis, 4 mengumpulkan informasi dan menguji hipotesis 5 merumuskan jawaban. Pelaksanaan tindakan tersebut disertai
pengamatan proses pembelajaran, keterampilan berpikir dan perilaku siswa, serta sikap siswa, sehingga pada penelitian tindakan kelas ini akan
menggunakan penelitian model Kemmis dan Mc Taggart yaitu siklus penelitian tindakan berbentuk spiral dengan tiga tahap yang meliputi
perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi yang berulang pada tiap siklusnya.
Dengan demikian metode inquiry dalam pembelajaran menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha melalui prosedur penelitian tindakan kelas
dimungkinkan mampu meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran, pemahaman konsep materi pembelajaran, keterampilan berpikir kritis dan
memecahkan masalah, sehingga siswa dinyatakan kompeten dalam menempuh kompetensi dasar menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha
dari aspek pemasaran pada mata pelajaran kewirausahaan yang didukung dengan pencapaian nilai kriteria ketuntasan minimal.
H. Pertanyaan Penelitian