136
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  mengenai  pelaksanaan  praktek  kerja  industri prakerin dilihat dari tujuan awal prakerin dalam pendidikan sistem ganda PSG
di jurusan Geologi Pertambangan GP di SMK N 2 Depok Sleman, yang meliputi
beberapa aspek didalam tujuan awal tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam  aspek  pertama  yaitu  keahlian  profesional  yang  tergambar  dari
pengetahuan,  keterampilan,  dan  etos  kerja,  pelaksanaannya  sesuai  dengan tujuan awal prakerin, hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian diatas. Di
lapangan, siswa mampu  menerapkan ilmu  yang didapatkan dari  guru saat  di sekolah.  Ilmu  tersebut  dapat  dijadikan  bekal  dalam  praktek  di  lapangan.
Keterampilan siswa dalam mengguanakan peralatan bengkel dengan terampil terwujud saat prakerin dilaksanakan. Siswa juga dapat mengikuti alur kerja di
tempat prakerin serta dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tepat waktu. Dalam  aspek  ini,  tujuan  dilakukan  untuk  jangka  pendek,  namun  diluar
kegiatan  prakerin  tujuan  kegiatan  ini  dapat  bermanfaat  jangka  panjang  bagi siswa saat bekerja di dunia usaha dan dunia industri DUDI.
2. Dalam  aspek  kedua  yaitu  link  and  match  yang  meliputi  keterampilan  dan
kemampuan  intelektual,  relevansi  dan  mutu  program  pendidikan,  serta perluasan pelatihan dan pendidikan, sesuai dengan tujuan pada awal prakerin.
Setelah  dilihat  dari  hasil  penelitian  diatas,  keterpaduan  dan  kesepadanan dalam  kegiatan  prakerin  ini  telah  terlaksana  dengan  baik.  Siswa  dapat
137 mengetahui seluk beluk tentang prakerin selama prakerin dengan mengetahui
terlebih  dahulu  seluk  beluk  tempat  prakerin  siswa  dapat  menggunakan peralatan  bengkel  sesuai  dengan  peraturan  yang  diperbolehkan  dan  dilarang
perusahaan.  Hal  itu  telah  dilaksanakan  dengan  baik  oleh  siswa.  Selain  itu, tujuan awal yang untuk menaikkan mutu program pendidikan dengan adanya
kegiatan  prakerin  juga  tercapai.  Untuk  itu,  perluasan  jaringan  kerjasama dalam  kelanjutannya  prakerin  mendatang,  dan  dalam  penjaringan  alumni
yang  semakin  erat  dan  luas  juga  telah  tercapai  terlaksana.  Dalam  aspek  ini, tujuan dilakukan lebih lengkap karena terdapat kegiatan untuk jangka pendek,
menengah dan jangka panjang. 3.
Dalam  aspek  ketiga  yaitu  efisiensi  pelatihan  dan  pendidikan,  yang  meliputi efisiensi  pembelajaran  dan  fasilitas  sesuai  dengan  tujuan  awal  yang  telah
disusun diawal program. Dengan mengadakan pelatihan seperti praktek sesuai dengan  porsi,  maka  siswa  dapat  memilih  tempat  prakerin  sesuai  dengan
kemampuan  siswa.  Hal  tersebut  telah  terlaksana  di  lapangan.  Siswa  dapat menggunakan  bahan  habis  pakai  dan  peralatan  sesuai  standar  maka  siswa
juga  dapat  memanfaatkan  pendamping  lapangan  di  tempat  prakerin  untuk memperoleh  ilmu  yang  lebih  banyak.  Hal  tersebut  juga  telah  dilaksanakan
siswa  saat  prakerin  berlangsung.  Dalam  aspek  ini,  tujuan  dilakukan  untuk jangka waktu pendek.
4. Dalam  aspek  keempat,  yaitu  pengakuan  dan  penghargaan  terhadap
pengalaman diwujudkan dalam bentuk sertifikat yang diberikan setelah siswa melaksanakan  prakerin.  Bentuk  nilai  jual  dari  hasil  prakerin  sesuai  tujuan
138 awal  dapat  terlaksana,  didapatkan  hasil  prakerin  yang  telah  banyak
menghasilkan siswa  yang dapat memasuki tempat prakerin. Untuk itu, siswa sudah  dapat  langsung  menempati  salah  satu  tempat  di  perusahaan  tersebut,
akan  tetapi  tidak  semua  dapat  memasuki  DUDI  setelah  prakerin  berakhir dikarenakan  kebanyakan  siswa  menolak  untuk  langsung  memasuki  DUDI
dengan alasan memilih untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Dalam aspek terakhir  ini,  tujuan  dilakukan  untuk  jangka  waktu  panjang,  karena  manfaat
dari  hasil  prakerin  yaitu  dalam  bentuk  sertifikat  dapat  dipergunakan  siswa selamanya, saat untuk memasuki DUDI sesuai kualifikasi kemampuannya.
B. Saran Penelitian