Isi Pendidikan Sistem Ganda PSG

31 c. untuk membentuk dan merubah perilaku siswa yang lebih positif melalui penyesuaian diri dengan lingkungan kerja di tempat PSG, d. untuk memupuk rasa kebersamaan tim secara baik, terutama dalam mensukseskan suatu program kerja, dan e. untuk mengukur kompetensi masing-masing siswa setelah dihadapkan pada berbagai masalah di lapangan. Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan PSG untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, memperkokoh link and match sekolah dengan DUDI, memberikan pengalaman kerja secara langsung kepada peserta didik, membentuk dan merubah perilaku siswa ke arah yang positif, dan meningkatkan efisiensi pendidikan dan pelatihan peserta didik menjadi tenaga kerja yang handal.

3. Isi Pendidikan Sistem Ganda PSG

Pendekatan sistem ganda dual system merupakan perpaduan saling mengisi dan melenhgkapi antara dunia pendidikan di sekolah dan keahlian profesi yang di dapat melalui pengalaman kerja berlangsung di sekolah dan di dunia kerja baik di perusahaan maupun dunia usaha. Untuk itu menurut Nurharjadmo 2008: 219 dalam Fachrudin 2012: 20, program PSG dilaksanakan di setiap SMK dalam pelaksanaanya PSG melibatkan dua pihak yaitu pihak sekolah dan dunia kerja baik dunia industri maupun dunia usaha. Faktor penentu terlaksanya program PSG pada SMK adalah kesediaan pihak DUDI untuk menjadi pasangan dalam pelaksanaan kerja sama. Keberhasilan sekolah menjaring DUDI untuk mau berkerja sama menjadi pasangan sangat tergantung pada kemampuan sekolah dalam mendekati, meyakinkan atau memposisikan program PSG pada DUDI untuk ikut 32 bertanggung jawab menangani program tidak hanya sekolah melainkan industri dan pemerintah terkait hanrus banyak membantu. Menurut Muliati 2007, untuk mendukung pelaksanaan PSG di SMK, materi atau isi pendiikan dan pelatihan meliputi lima komponen pokok. Komponen pendidikan umum normatif, dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki karakter sebagai warga negata yang baik. Komponen pendidikan dasar penunjang adaptif, untuk memberi bekal penunjang bagi penguasaan keahlian profesi dan bekal kemampuan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Komponen teori kejuruan, untuk membekali pengetahuan tentang teknis dasar keahlian kejuruan. Komponen teknis dasar profesi yaitu berupa, latihan kerja untuk menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan persyaratan keahlian profesi. Komponen praktik keahlian profesi, berupa kegiatan bekerja secara terprogram, dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja profesional. PSG merupakan keterpaduan antara teori dan praktik pada SMK. Pada prosesnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dari segi kognisi, afeksi, dan psikomotor. Dalam isi kurikulumnya mencakup dalam penerapan ketiga aspek tersebut. Dalam Fachrudin 2012: 22, isi kurikulum PSG terdiri beberapa komponen menurut Nurharjadmo 2008: 219, bahwa dalam pelaksanaan PSG pada SMK, isi pendidikan dan pelatihan meliputi. a. Komponen pendidikan umum normatif, meliputi: mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Agama, Bahasa dan Sastra 33 Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Sejarah nasional dan Sejarah umum. b. Komponen pendidikan dasar meliputi: Matematika, Bahasa Inggris, Biologi, Fisika, dan Kimia. c. Komponen kejuruan, yaitu meliputi pelajaran teori-teori kejuruan dalam lingkup suatu program studi tertentu untuk membekali pengetahuan tentang teknik dasar keahlian. d. Komponen praktek dasar profesi, berupa latihan kerja untuk menguasai teknik bekerja secara benar sesuai tuntutan profesi. e. Komponen praktik keahlian profesi yaitu berupa kegiatan bekerja secara terprogram dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap profesional. Pada dasarnya pendidikan sistem ganda PSG tidak sama dengan pendidikan umum. PSG lebih menitikberatkan pada upaya pencapaian kompetensi melalui kerjasama dengan pihak dunia usaha dan dunia industri DUDI dalam proses dan pengembangan kurikulumnya. Pengembangan kurikulumnya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran maupun praktek di sekolah maupun praktek di tempat DUDI. Selain itu, menurut Muliati 2007: 10, pada dasarnya program PSG adalah penyempurna dari kegiatan PKL yang dilakukan oleh siswa dengan cara magang di dunia industri. Dengan PSG ini telah dilakukan penyempurnaan baik materi maupun waktunya. dalam program PSG ini, ada beberapa karakteristik yang harus diperhatikan yaitu institusi pasangan dan program pendidikan dan pelatihan bersama yang didalamnya terkandung tentang standar kompetensi atau keahlian tamatan, standar pendidikan dan pelatihan yang meliputi materi, waktu, dan pola pelaksanaan. Selain itu adanya penilaian dan sertifikasi kelembagaan dan nilai tambah serta insentif. 34 Pelaksanaan PSG pada prinsipnya menurut Nurharjadmo 2008: 219 dalam Fachrudin 2012: 23, bahwa untuk pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam PSG ini ada beberapa prinsip dasar yaitu: a. ada keterkaitan antara apa yang dilakukan di sekolah dan apa yang dilakukan di institusi pasangan sebagai rangkaian yang utuh, b. praktek keahlian di institusi pasangan merupakan proses belajar yang utuh, bermakna dan sarat nilai untuk mencapai kompetensi lulusan, c. ada kesinambungan proses belajar dengan waktu yang sesuai dalam mencapai tingkat kompetensi yang dibutuhkan, dan d. berorientasi pada proses disamping berorientasi kepada produk dalam mencapai kompetensi lulusan secara optimal. Dari penjelasan diatas dapa ditrik kesimpulan bahwa dalam kegiatan pendidikan sistem ganda PSG, erat hubungannya dengan praktek kerja industri prakerin yang termasuk dalam karakteristik dalam program pendidikan dan pelatihan bersama, karena dalam kegiatan prakerin terdapat hubungan antara sekolah dengan DUDI namun tetap terjadi sebuah proses pembelajaran yang dilakukan bersama antara DUDI dan sekolah. Selain itu, isi pembelajaran dalam PSG terdiri dari komponen mata pelajaran umum, pendidikan dasar, kejuruan, praktik dasar profesi dan komponen praktik keahlian profesi yang diarahkan untuk mencapai keahlian dan kompetensi kejuruan. Untuk itu pembelajaran dalam PSG tetap terdapat pelajaran pada umunya yang kemudian dikembangkan dalam bentuk praktek di DUDI

C. Pengembangan Pendidikan Kejuruan