Kegiatan Hubungan Masyarakat di Sekolah Menengah Kejuruan

43 a. membina dan mengembangkan hubungan dengan institusi pasangan hingga terbentuk MoU, b. mengkoordinir program On the Job Training OJT peserta pendidikan dan pelatihan dan pendidik di institusi pasangan, c. mengkoordinir pemasaran dan penelusuran lulusan. Sedangkan menurut Maria 2002: 39, fungsi hubungan masyarakat adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar visual kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan, b. memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat, c. memperbaiki citra organisasi, d. tanggung jawab sosial, dan e. komunikasi. Dapat disimpulkan bahwa fungsi humas adalah sebagai media organisasi dalam memelihara dan mempertahankan hubungan dengan masyarakat baik institusi pasangan DUDI atau masyarakat umum. Selain itu, bertanggung jawab atas informasi yang dikeluarkan organisasi, menampung hasil komunikasi, dan memperbaiki serts mengembangkan proses komunikasi melalui berbagai cara baik lisan, tertulis, maupun wujud nyata lainnya.

3. Kegiatan Hubungan Masyarakat di Sekolah Menengah Kejuruan

Kegiatan humas merupakan upaya dalam memperoleh dukungan masyarakat. Humas di SMK mempunyai kegiatan yang lebih banyak. Menurut Suwati 2008: 93, kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat dunia usaha dan dunia industri DUDI terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk interaksi antara sekolah dengan perusahaan dapat diwujudkan dalam bentuk penyusunan kerangka pembelajaran yang terpakai dalam kegiatan ekonomi. 44 Perusahaan memberikan masukan kerangka materi pembelajaran yang dibutuhkan dalam kegiatan ekonomi kemasyarakatan dan sekolah menyesuaikan dengan kemampuannya dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat dalam kegiatan pembelajaran ini dapat mewujudkan sinkronisasi perkembangan keilmuan yang ada di SMK yang bermanfaat ketika peserta didik terjun di lapangan dan tidak akan terkejut dengan perkembangan ilmu yang berkembang pesat di DUDI. Menurut Suryosubroto 2006: 49, upaya sinkronisasi tidak terlepas dari kegiatan yang menjadi program humas. Kegiatan humas eksternal dibedakan menjadi dua, yaitu, 1 kegiatan humas eksternal langsung tatap muka yang berupa penyampaian informasi pendidikan melalui rapat dengan dewan sekolah atau wali murid, kunjungan ke orang tua murid Home Visi, dan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat; 2 kegiatan humas yang tidak langsung melalui media yang dapat berupa penyampaian informasi pendidikan melalui surat kabar, radio dan televisi, majalah sekolah, dan pameran. Kegiatan humas dibedakan menjadi dua jenis menurut Rachmadi 2007: 38 dalam Fachrudin 2012: 14, bahwa kegiatan humas yaitu ke dalam meliputi 1 membina sikap mental karyawan agar dalam diri mereka tumbuh ketaatan, kepatuhan, dan dedikasi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja, 2 menumbuhkan semangat kelompok yang sehat dan dinamis, 3 mendorong tumbuhnya kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk memajukan perusahaanya. Sedangkan kegiatan ke luar dengan mengusahakan tumbuhnya 45 sikap dan citra masyarakat yang positif terhadap kebijakan dan langkah- langkah tindakan. Kegiatan hubungan sekolah dengan DUDI di SMK menurut Suwati 2008: 64, bahwa penerapan kerjasama sekolah dengan dunia kerja dapat diwujudkan dalam bentuk kelompok kerja Unit Produksi dan Jasa UPJ dan Biro Kerja Khusus BKK atau kelompok yang lainnya. Hal tersebut sangat memungkinkan untuk maksimalitas kerja dan profesionalitas bengkel sekolah.

4. Manajemen Kegiatan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat