Dampaknya terhadap Ekosistem Terumbu Karang

memperlambat proses pemulihan ekosistem mangrove, karena minyak berpengaruh toksik terhadap tunas-tunas pohon mangrove. Seiring dengan berjalannya waktu minyak akan mengalami proses degredasi ke tingkat yang memungkinkan pertumbuhan tunas pohon mangrove. Menurut NOOA 2002, lapisan minyak akan menutupi seluruh sistem perakaran mangrove yang mengakibatkan penyumbatan total pada lentisel akar nafas sehingga pertukaran gas O 2 dan CO 2 akan terputus. Apabila hal ini terus berlanjut dapat mengakibatkan kematian pada tumbuhan mangrove Gambar 2. Gambar 2 Kerusakan mangrove akibat pencemaran minyak Dumai 2009.

2.3.2 Dampaknya terhadap Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang adalah salah satu ekosistem yang sangat penting di perairan laut yang berfunsi sebagai sumber makanan, habitat berbagai jenis biota, menyediakan pasir untuk pantai, dan sebagai penghalang terjangan ombak dan erosi pantai Burke et al. 2002 . Ekosistem terumbu karang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan berbagai jenis biota laut yang hidup berasosiasi dengan terumbu karang. Terumbu karang juga merupakan kawasan yang sangat produktif yang mendukung kehidupan berbagai kelompok organisme termasuk banyak spesies ikan komersial. Terumbu karang juga memiliki fungsi penting bagi masyarakat lokal melalui kegiatan pariwisata. Tingkat kerusakan terumbu karang akibat pencemaran minyak tergantung pada jumlah dan jenis minyak, jenis terumbu karang, kedalaman perairan laut, energi gelombang dan arus di sekitar terumbu karang. Minyak yang menempel pada bagian atas terumbu karang pada saat air surut dapat mengganggu proses reproduksi, mengurangi jumlah koloni telur dan larva yang dihasilkan per satuan unit karang. Pencemaran minyak dapat menyebabkan pelepasan dini larva dan menurunkan kemampuan larva untuk bertahan hidup. Selain itu, minyak dapat mengganggu suplai makanan pada karang sehingga dapat menurunkan keanekaragaman jenis karang dan ikan Syakti 2004. Pencemaran minyak menyebabkan terhalangnya input cahaya dan terganggunya penyerapan oksigen di perairan. Cahaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang, karena tanpa cahaya proses fotosintesis oleh zooxanthellae simbiotik dalam jaringan karang tidak dapat terlaksana. Akibat hal tersebut, maka kemampuan karang untuk menghasilkan kalsium karbonat dan membentuk terumbu akan berkurang. Penutupan permukaan air oleh minyak akan menurunkan laju fotosintesis sehingga menyebabkan terganggunya metabolisme terumbu karang yang menyebabkan kematian Westmacott et al. 2002 . Pada lokasi perairan Selat Rupat di wilyah penelitian jarang sekali dijumpai terumbu karang karena umumnya sedimen dasar di perairan ini merupakan substrat lumpur.

2.3.3 Dampak terhadap Sumberdaya Perikanan