Tingkat kerusakan terumbu karang akibat pencemaran minyak tergantung pada jumlah dan jenis minyak, jenis terumbu karang, kedalaman perairan laut,
energi gelombang dan arus di sekitar terumbu karang. Minyak yang menempel pada bagian atas terumbu karang pada saat air surut dapat mengganggu proses
reproduksi, mengurangi jumlah koloni telur dan larva yang dihasilkan per satuan unit karang. Pencemaran minyak dapat menyebabkan pelepasan dini larva dan
menurunkan kemampuan larva untuk bertahan hidup. Selain itu, minyak dapat mengganggu suplai makanan pada karang sehingga dapat menurunkan
keanekaragaman jenis karang dan ikan Syakti 2004. Pencemaran minyak menyebabkan terhalangnya input cahaya dan
terganggunya penyerapan oksigen di perairan. Cahaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang, karena tanpa cahaya proses
fotosintesis oleh zooxanthellae simbiotik dalam jaringan karang tidak dapat terlaksana. Akibat hal tersebut, maka kemampuan karang untuk menghasilkan
kalsium karbonat dan membentuk terumbu akan berkurang. Penutupan permukaan air oleh minyak akan menurunkan laju fotosintesis sehingga
menyebabkan terganggunya metabolisme terumbu karang yang menyebabkan kematian
Westmacott et al. 2002
.
Pada lokasi perairan Selat Rupat di wilyah penelitian jarang sekali dijumpai terumbu karang karena umumnya sedimen dasar
di perairan ini merupakan substrat lumpur.
2.3.3 Dampak terhadap Sumberdaya Perikanan
Secara umum kepekaan organisme perairan terhadap minyak meningkat dari invertebrata yang lebih rendah ke invertebrata yang lebih tinggi dan ke ikan.
Ikan mempunyai kemampuan berenang dan menjauhi diri dari area yang terkontaminasi minyak. Tahap larva umumya paling sensitif terhadap minyak
dibandingkan dengan lainnya. Telur-telur, larva dan anak ikan relatif sensitif terhadap minyak khususnya minyak yang terdispersi dalam badan air,
d
ampak pencemaran minyak dapat terlihat pada organisme plankton, benthos dan nekton.
a Plankton Organisme plankton merupakan populasi organisme berukuran mikro yang
hidup melayang atau mengapung di permukaan air. Organisme ini melakukan pergerakan pasif atau pergerakan yang sangat terbatas sehingga tidak mampu
melawan arus. Secara ekologis fitoplankton berperan penting sebagai dasar mata rantai makanan dalam perairan karena kemampuannya dalam mensintesa bahan
anorganik menjadi senyawa organik dengan bantuan energi cahaya matahari dan klorofil melalui proses fotosintesis Nybakken 1992.
Pencemaran minyak menyebabkan gangguan terhadap fitoplanton yang mengakibatkan terhalangnya proses fotosintesis karena berkurangnya cahaya
akibat tertutupnya permukaan air oleh lapisan minyak. Plankton muda lebih sensitif terhadap pencemaran minyak dibandingkan dengan plankton dewasa.
Oleh sebab itu pencemaran minyak di perairan dapat menyebabkan gangguan pada produkstifitas primer IPIECA 2000.
b Benthos Bentos merupakan biota yang hidup di dasar perairan, sebagai pemakan
detritus dan organisme lain. Selain ditentukan oleh kondisi lingkungan kimia dan biologis, kehidupan organisme bentos juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik
substrat dasar karena sifat hidupnya yang relatif menetap Romimohtarto Juwana, 2001. Organisme bentik ini sangat baik digunakan sebagai indikator
pencemaran perairan. Pencemaran minyak dapat mengganggu kehidupan hewan dasar laut seperti lobster, kerang, bintang laut yang pada akhirnya menyebabkan
kematian. Jenis substrat sedimen dapat mempengaruhi lamanya dampak pencemaran minyak terhadap benthos. Dampak pencemaran minyak terlama
terjadi pada sedimen halus di habitat yang terlindung Zamora 1996.
c Nekton ikan Pencemaran minyak dapat mempengaruhi perikanan tangkap dan budidaya
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung pencemaran minyak terhadap ikan dapat berupa pengaruh toksik jangka pendek, pengaruh
fisik mekanis dan kontaminasi kronis jangka panjang. Pengaruh akut secara langsung mencakup kematian, gangguan sistem syaraf pusat, pengaturan tekanan
osmosis yang tidak berfungsi, metabolisme terganggu dan kerusakan jaringan secara histologi. Gangguan pada sistem syaraf pusat dapat menyebabkan kematian
melalui perubahan tingkah laku dan keseimbangan tubuh Health 2000. Pengaruh tidak langsung pencemaran minyak di perairan adalah rusaknya ekosistem
mangrove, rumput laut dan terumbu karang yang merupakan habitat ikan.
Komponen minyak yang bersifat folatil dapat merusak kulit, iritasi pada hidung, mata dan mulut ikan. Senyawa benzena, toluena dan hidrokarbon lainnya
yang masuk ke dalam tubuh ikan dapat merusak sel-sel darah merah, ginjal, hati, sistem kekebalan dan sistem reproduksi Connell Miller 1995. Kualitas daging
ikan yang hidup di perairan tercemar akan menurunkan nilai komersialnya karena minyak dapat meresap masuk melalui insang dan kulit sehingga tidak
enak untuk dikinsumsi karena telah terkontaminasi minyak GESAMP 1993. Pencemaran minyak pada konsentrasi rendah juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan, penetasan dini dan perubahan pada proses pertumbuhan dan genetis. Secara umum telur dan larva lebih peka terhadap pencemaran minyak dari
pada anak ikan. Selanjutnya anak ikan lebih peka terhadap pencemaran minyak bila dibandingkan dengan ikan dewasa. Ikan yang hidup dengan gerakan lincah
akan berenang menjauhi diri dari perairan yang tercemar minyak. Beberapa jenis ikan akan mengalami perubahan perilaku yang biasa bergerak maju berubah
menjadi gerakan mundur mengikuti arus perairan yang tercemar IPIECA 2000.
2.3.4 Dampaknya terhadap Satwa lain