Formulasi Masalah Identifikasi Sistim

9.2.1 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi data konsentrasi minyak di muara sungai Sungai Buluhala, Sungai Mampu, Sungai Mesjid, Sungai Dumai dan Sungai Pelintung, pelabuhan Pelabuhan Migas, Pelabuhan Umum dan perairan Selat Rupat Pulau Ketam, Lubuk Gaung dan Pelintung serta responden pakar yang berkaitan dengan topik penelitian. Sedangkan data sekunder berasal dari instansi terkait BLH Propinsi Riau, KLH Kota Dumai, ADPEL, PELINDO, PT. PERTAMINA UP II Dumai, PT.CPI, Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Dumai dan PPLH UNRI meliputi data sumber polutan minyak, data kunjungan kapal dan data tangkapan nelayan di Kota Dumai.

9.2.2 Metode Analisis Data

Metode analisis dilakukan dengan menggabungkan atau mengkompilasi sub- model sebelumnya menjadi sebuah model pengendalian pencemaran minyak di perairan laut, khususnya Selat Rupat mengunakan sistem dinamis dengan software Stella 9.02 . Prosedur analisis menggunakan sistem dinamik meliputi beberapa tahapan antara lain analisis kebutuhan, formulasi masalah, identifikasi sistem, simulasi model dan pengujian model agar valid digunakan. a Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan indentifikasi kebutuhan dari masing-masing pelaku sistem stakeholders. Setiap pelaku sistem memiliki kebutuhan yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi kinerja sistem Tabel 22.

b. Formulasi Masalah

Terjadinya konflik kepentingan antar stakeholders, merupakan masalah yang membutuhkan solusi agar sistim dapat bekerja secara konstruktif dalam rangka mencapai tujuan. Tabel 18 Analisis kebutuhan model pengelolaan pencemaran minyak di perairan No. S takeholders Kebutuhan 1. Pemerintah  Peningkatan pendapatan daerah Kota Dumai  Retribusi tinggi  Iklim investasi di baik  Kualitas perairan Selat Rupat baik 2. Pengusaha migas  Iklim usaha baik  Biaya retribusi rendah  Birokrasi mudah  Keuntungan lebih tinggi  Kualitas perairan Selat Rupat baik 3. Pengusaha kapal  Iklim usaha baik  Prasarana lebih baik  Biaya retribusi rendah  Kualitas perairan Selat Rupat baik 4. Nelayan  Kualitas perairan Selat Rupat baik  Ekosistem mangrove baik  Jumlah tangkapan ikan meningkat  Pendapatan nelayan meningkat 5. Masyarakat  Kualitas perairan Selat Rupat baik  Ekosistem mangrove baik  Kesempatan kerja lebih banyak  Pendapatan lebih meningkat 6 LSM  Kualitas perairan Selat Rupat lebih baik  Ekosistem mangrove baik  Sosial ekonomi masyarakat tidak terganggu Keterangan: ouput dari model, outcome yang dihasilkan dari model

c. Identifikasi Sistim

Identifikasi permasalahan merupakan tahapan awal dalam pendekatan sistem sehingga dengan mengidentifikasi masalah-masalah diharapkan diperoleh alternatif penyelesaian masalah sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan masalah yang harus dipecahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Identifikasi sistem bertujuan untuk memberikan gambaran antar faktor yang saling mempengaruhi berkaitan dengan pembentukan sistem. Hubungan antar faktor digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab-akibat causal loop. Diagram lingkar sebab akibat menggambarkan hubungan antar elemen yang terlibat dalam sistem yang dikaji. Diagram ini berfungsi sebagai gambaran sifat dinamik sistem yang dikaji sebagai dasar untuk pembentukan model, mengidentifikasi faktor penting dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Gambar 31. Gambar 31. Diagram sebab akibat causal loop diagram model pengendalian pencemaran minyak di perairan laut Resiko Bahaya Pencemaran + Polutan Minyak Minyak di Muara Sungai Pelabuhan Industri Migas Pelabuhan Umum Pelabuhan Migas + + + + + Kualitas Perairan Tangkapan Ikan - + + Pendapatan Nelayan - Karakteristik Lingkungan Selat Rupat - + Pengendalian Pencemaran Kapal + + - - Instrumen Regulasi + Teknologi Pengendealian - - Arus dan Gelombang - - - + + + - - - Selanjutnya diagram lingkar sebab akibat tersebut diinterpretasi ke dalam diagram kotak gelap black box. Pada diagram kotak gelap, informasi dikategorikan atas 3, yaitu peubah input, peubah output dan parameter yang membatasi struktur sistem. Diagram input-output menggambarkan hubungan antara output yang akan dihasilkan dengan input berdasarkan tahapan analisis kebutuhan dan formulasi masalah Gambar 32. Gambar 32. Diagram input-output model pengendalian pencemaran minyak di perairan

d. Simulasi Model