o Periode relatif kering, terjadi pada bulan Januari - Maret dengan rata-rata
curah hujan berkisar 69-137 mmbulan dengan jumlah hari hujan terjadi selama 7-10 hari dalam sebulan.
Rata-rata curah hujan dan jumlah hari hujan selama 10 tahun terakhir dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.2.2 Suhu Udara
Suhu merupakan unsur iklim yang sangat penting karena secara fisik akan direspon oleh permukaan bumi yang variatif sehingga memungkinkan terjadinya
perbedaan suhu di berbagai tempat permukaan bumi. Disamping itu suhu juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu di tempat yang sama karena berkaitan
dengan rotasi bumi. Berdasarkan data Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Pekanbaru
selama 10 tahun, suhu udara di Kota Dumai berkisar 21.62 C
–35.02 C dengan
suhu maksimum berkisar 33.12 C
– 35.02 C dan suhu minimum berkisar 21.62
– 22.67
C. Hasil pengukuran suhu rata-rata selama 10 tahun terakhir 1998-2007 dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.3 Hidrologi
Di wilayah Kota Dumai terdapat banyak sungai yang mengalir dan bermuara ke Selat Rupat. Beberapa sungai dapat dilayari oleh kapal bermotor
hingga hulu sungai. Sungai-sungai di daerah Dumai umumnya merupakan sungai abadi yaitu sungai yang airnya dapat mengalir sepanjang tahun. Sungai-sungai
besar yang ada di Kota Dumai yang memegang peranan penting dalam studi ini dan bermuara ke Selat Rupat dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Nama-nama sungai di Kota Dumai yang bermuara ke Selat Rupat
No Nama Sungai
Lokasi Lebar rata-
rata m Panjang
km Debit rata-rata
m
3
jam 1
Sungai Buluhala Kec. Sei Sembilan
75 30
119 000 2
Sungai Mampu Kec. Sei Sembilan
50 8
68 000 3
Sungai Mesjid Kec. Sei Sembilan
Kec. Dumai Barat 90
29 137 862
Sungai Dumai Kec. Dumai Barat
35 15
72 000 5
Sungai Pelintung Kec. Medang Kampai
25 8,5
55 000 Sumber: BPS Dumai 2007 dan data olahan
Dari lima sungai tersebut, Sungai Mesjid dan Sungai Dumai diperkirakan memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan polutan minyak di Selat Rupat
karena besarnya aktivitas industri dan domestik di sekitarnya. Pesisir Kota Dumai memiliki garis pantai sepanjang 215.65 km yang digunakan untuk pengembangan
kawasan perikanan, kawasan pelabuhan dan kawasan industri. Kawasan pengembangan perikanan terdapat di bagian utara yaitu di Desa Basilam Baru
sepanjang ± 25 km, sedangkan kawasan perindustrian terdapat di Pantai Lubuk Gaung dan Pelintung dengan panjang pantai sepanjang ± 15 km. Kawasan
pelabuhan, permukiman dan pengembangan lainnya berada di Pantai Dumai Barat dan Dumai Timur hingga Pelintung dengan panjang garis pantai ± 40 km. Selain
itu kawasan di sekitar Pantai Dumai ditumbuhi oleh berbagai spesies mangrove
yang berfungsi mencegah abrasi dan menjaga kelestarian ekosistem pantai.
4.4 Perekonomian Kota Dumai
Pertumbuhan perekonomian Kota Dumai diprediksikan tumbuh rata-rata 7,6 per tahun diharapkan terus mengalami peningkatan BPS Dumai 2007.
Salah satu indikator yang paling penting adalah produk domestik regional bruto PDRB, yaitu jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
Kota Dumai dalam kurun waktu satu tahun. Kemajuan perekonomian suatu daerah dapat ditentukan dengan produksi yang diukur melalui PDRB. Besaran
PDRB digunakan sebagai indikator untuk menilai kinerja perekonomian suatu wilayah, terutama dikaitkan dengan kemampuan daerah dalam mengelola sumber
daya yang dimilikinya.
Gambar 8 Sektor perekonomian Dumai BPS Dumai 2007
Perdagangan, Hotel
Restoran; 24,14
Bangunan; 15,71
Listrik, Gas dan A ir Bersih;
0,83 Industri
Pengolahan; 22,05
Pengangkutan Komunikasi;
14,73 Pertambangan
Penggalian; 0,51
Jasa-Jasa; 11,22
Keuangan, Persew aan
dan Jasa Perusahaan;
3,18 Pertanian;
7,64
Berdasarkan Gambar 8, perekonomian Kota Dumai didominasi oleh sektor perdagangan 24.14 dan industri 22.05 yang didukung oleh
transportasi dan jasa dengan persentase masing-masing 14.7 dan 11.2 . Tingginya sektor perdagangan dan industri didukung oleh posisi Kota Dumai
yang strategis dengan sarana pelabuhan di pantai Selat Rupat yang merupakan jalur transportasi penting yang berbatasan langsung dengan negara tetangga
Malaysia. Selat Rupat, merupakan jalur transportasi penting dan merupakan pilihan
rute kapal yang produktif. Pelabuhan Dumai juga merupakan pelabuhan ekspor dan impor berbagai komoditi. Sebagai pelabuhan kapal ferry, Dumai banyak
dikunjungi oleh kapal-kapal penumpang, baik antar pulau di wilayah Indonesia maupun manca negara. Kunjungan kapal setiap tahunnya 2002-2008 berkisar
4089 – 7332 kali dengan jumlah penumpang berkisar 731.188 hingga 1.012.529
orang ADPEL Dumai 2009.
4.5 Kependudukan