Metode Analisis Data Definisi Operasional

2 Sumber polutan minyak dari laut berasal dari aktivitas pelabuhan dan transportasi laut. Oleh sebab itu dikumpulkan data kandungan minyak di Pelabuhan Pelindo dan Pelabuhan Pertamina UP II Dumai. 3 Data aktual konsentrasi minyak di perairan sekitarnya yaitu perairan Pulau Ketam, Perairan Lubuk Gaung dan Perairan Pelintung. 4 Karakteristik lingkungan perairan, meliputi data hidro-oseanografi kecepatan arus, pasang-surut, gelombang dan bathimetri, dispersi polutan minyak di perairan, data vegetasi mangrove dan aktivitas di sekitar perairan Selat Rupat. 5 Aspek stakesholders adalah institusi yang berperan dalam pengendalian pencemaran minyak. Stakeholders yang berperan meliputi, pemerintah, pengusaha migas, pengelola kapal tanker, cargo dan ferry, nelayan, LSM, dan masyarakat sekitarnya. Pemilihan responden disesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya dan jumlah responden yang diambil harus dapat mewakili dan memahami permasalahan yang diteliti. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode expert survey yang dibagi atas 2 cara: 1. Responden dari masyarakat selain pakar di lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling Walpole, 1995. 2. Responden dari kalangan pakar Responden pakar dipilih secara sengaja purposive sampling dengan kriteria memiliki kepakaran sesuai dengan bidang yang dikaji. Beberapa pertimbangan dalam menentukan pakar yang akan dijadikan responden adalah sebagai berikut: a. Mempunyai pengalaman yang kompoten sesuai dengan bidang yang dikaji. b. Memiliki reputasi, kedudukanjabatan dalam kompotensinya dengan bidang yang dikaji. c. Memiliki keredibilitas yang tinggi, bersedia, dan atau berada pada lokasi yang dikaji.

3.4 Metode Analisis Data

Penelitian ini dirancang atas beberapa tahapan yang meliputi: 1mempelajari karakteristik lingkungan Selat Rupat, 2mengevaluasi tingkat pencemaran minyak di perairan Selat Rupat, 3menentukan stakeholder yang dominan faktor kunci dalam pengendalian pencemaran minyak, 4menentukan prioritas teknologi pengendalian pencemaran minyak di perairan Selat Rupat dan 5merumuskan model pengendalian pencemaran minyak di perairan laut, khususnya Selat Rupat. Penelitian ini menggunakan berbagai metode analisis data yang meliputi analisis deskriptif, perbandingkan dengan referensi dan bakumutu, analisis interpretatif structural modeling ISM, analisis perbandingan indeks kinerja comparative performa index, CPI dan analisis sistem dinamik. Tahapan dan metode analisis data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Tahapan penelitian dan metode analisis data yang digunakan. Mulai Studi pustaka regulasi penyebab dan pengendalian pencemaran minyak Kondisi eksisting: aktivitas di daratan di Selat Rupat sebagai sumber pencemar minyak 1 Karakteristik lingkungan Selat Rupat tingkat kepekaan lingkungan. Analisis destriptif 2 Evaluasi tingkat pencemaran minyak di Selat Rupat Baku Mutu dan referensi Pengendalian pencemaran minyak Instrumen teknologi regulasi 4 Stakeholders yang dominan dalam pengendalian pencemaran minyak ISM 3 Prioritas teknik pengendalian pencemaran minyak CPI 5 Model pengendalian pencemaran minyak di Perairan Selat Rupat Analisis Sistem Selesai

3.5. Definisi Operasional

1 Wilayah laut merupakan bentang alam yang ditempati oleh berbagai macam ekosistem mangrove, terumbu karang dan padang lamun yang menjadi habitat bagi biota untuk hidup dan merupakan sumber nutrien bagi organisme perairan termasuk ikan Odum 1993. 2 Pencemaran laut diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu danatau fungsinya PP No.19 Tahun 1999. Pencemaran laut juga didefinisikan sebagai perubahan dalam lingkungan laut termasuk muara sungai estuaries yang menimbulkan akibat yang buruk sehingga dapat merugikan sumber daya laut hayati marine living resources, membahayakan kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk perikanan dan penggunaan laut secara wajar, menurunkan kualitas air laut, mutu kegunaan dan manfaatnya UNCLOS 2007. 3 Pengendalian pencemaran laut merupakan salah satu wujud pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam yang dikandungnya Clark 2003. 4 Air ballast adalah air laut yang dimasukkan ke dalam kapal tanker atau tanki bahan bakar yang berguna untuk menjaga stabilitas kapal Mukhtasor 2007. 5 Minyak adalah istilah umum untuk menyatakan produk petroleum yang penyusun utamanya terdiri dari hidrokarbon BP Migas 2002. 6 Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam lingkungan kompleks Marimin 2004. Sistem merupakan suatu kombinasi dari dua atau lebih elemen yang saling terkait dan memiliki ketergantungan antar komponen Ford 1999. 7 Persisten mengandung arti bahwa minyak tersebut, yang karena komposisi kimiawinya, umumnya lambat terdegradasi secara alami ketika terpapar di dalam lingkungan laut dan cenderung untuk menyebar serta memerlukan pembersihan UU No 23 Tahun 1997. 8 Model adalah suatu abstraksi dari keadaan sesungguhnya atau merupakan pernyataan sistem nyata untuk memudahkan pengkajian suatu sistem Pramudya, 1989. 9 SHE sibernetic, holistic dan effective. Sibernetic dapat diartikan bahwa dalam penyelesaian masalah tidak berorientasi pada permasalahan problem oriented tetapi berorientasi pada tujuan goal oriented. Holistic adalah lebih menekankan pada penyelesaian permasalahan secara utuh dan menyeluruh. Effective berarti bahwa sistem yang telah dikembangkan tersebut harus dapat dioperasikan Hardjomidjojo 2006. 10 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain UU No.32 Tahun 2009. 11 Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuhmenyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup UU No.32 Tahun 2009. 12 Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem UU No.32 Tahun 2009. 13 Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya UU No.32 Tahun 2009. 14 Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumberdaya kedalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan UU No.32 Tahun 2009.

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis