Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang ditunjuk oleh pemerintah, maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Menurut Kurniasih 2014: 40 Terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau penyempurnaan kurikulum 2013, yaitu keunggulan dan kekurangannya yang diuraikan sebagai berikut: 1 Kelebihan kurikulum 2013 a Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah b Adanya penilaian dari semua aspek c Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi d Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional e Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan f Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional g Mengaharuskan adanya remediasi secara berkala h Sifat pembelajaran sangat kontekstual. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Kekurangan kurikulum 2013 a Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada peserta didik dan beranggapan guru hanya mendampingi, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru b Banyak guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 c Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan saintifik d Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP e Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik.

d. Tujuan dan fungsi kurikulum 2013

Mengenai tujuan dan fungsi Kurikulum 2013 secara spesifik mengacu pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang Sisdiknas ini disebutkan bahwa fungsi kurikulum ialah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sementara tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Menurut Fadlillah 2014: 25, tujuan kurikulum 2013 secara khusus diuraikan menurut sebagai berikut: 1 Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skill dan soft skill melalui kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang 2 Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan negara Indonesia 3 Meringankan tenaga pendidik dalam penyampaian materi dan menyiapkan administrasi mengajar 4 Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidik 5 Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.

2. Pendekatan Kontekstual

a. Pengertian Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual

Keterlaksanaan berasal dari kata laksana, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:627 berarti sifat, laku, atau

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa : survai pada siswa di SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1 Wates tahun ajaran 2012/2013.

0 3 186