Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual Pendekatan Kontekstual
5 Pemodelan modelling Pemodelan yang dimaksud adalah dalam proses
pembelajaran diperlukan kegiatan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Dalam hal
ini guru bisa menjadi model untuk memberikan pemahaman terhadap
siswa, misalnya
dengan menunjukkan
cara mengoperasikan suatu alat. Tetapi guru bukan satu-satunya
model, artinya model dapat dirancang dengan melibatkan siswa, atau bahkan mendatangkan seorang ahli tentang suatu
materi dari luar sekolah. Kegiatan pemodelan ini dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman yang lebih nyata kepada siswa, atau sebagai alternatif untuk mengembangkan pembelajaran agar siswa bisa
memenuhi harapannya secara menyeluruh, dan membantu mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh guru.
6 Refleksi reflection Menurut Sanjaya 2006: 268, refleksi adalah proses
pengandapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian atau peristiwa
pembelajaran yang telah dialami atau dilakukan. Pada saat refleksi, siswa diberi kesempatan untuk
mencerna, menimbang, mambandingkan, menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri learning to be.
Pengetahuan yang bermakna diperoleh dari suatu proses yang bermakna pula, yaitu melalui penerimaan, pengolahan, dan
pengendapan untuk kemudian dapat dijadikan sandaran dalam menanggapi gejala yang muncul kemudian.
7 Penilaian yang sebenarnya authentic assessment Penilaian keberhasilan pembelajaran tidak hanya
ditentukan oleh perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan seluruh aspek. Kemajuan belajar
dinilai dari proses, bukan semata hasil, dan dengan berbagai cara. Penilaian dapat berupa penilaian tertulis, dan penilaian
berdasarkan perbuatan, penugasan, produk, atau portofolio. Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi
dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan selama terus-menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Oleh karena itu, tekanan penilaian diarahkan kepada proses belajar bukan kepada hasil belajar. Penilaian ini diperlukan
untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak; apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang
positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa.