Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

item pertanyaanpernyataan yang dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian, maka jumlah skor maksimum yang dapat dicapai adalah 15 x 5 = 75, sedangkan untuk skor minimum adalah 15 x 1 = 15. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.6 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Integritas Pribadi Interval Skor Frekuensi Persentase Kriteria 64-75 2 1,2 Sangat Tinggi 55-63 38 24,4 Tinggi 49-54 55 35,3 Sedang 43-48 41 26,3 Rendah 15-42 20 12,8 Sangat Rendah Jumlah 156 100 Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 2 siswa 1,2 memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori sangat tinggi, 38 siswa 24,4 memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori tinggi, 55 siswa 35,3 memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori sedang, 41 siswa 26,3 memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori rendah, dan 20 siswa 12,8 memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-rata mean diperoleh hasil 50,35; nilai tengah median = 50; dan nilai modus = 47 dan 53. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki tingkat kejujuran dengan kategori sedang. d. Minat Belajar Siswa Jumlah pertanyaanpernyataan mengenai minat belajar yang dinyatakan valid adalah sebanyak 20 butir dari 20 butir. Dari jumlah item pertanyaanpernyataan yang dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian, maka jumlah skor maksimum yang dapat dicapai adalah 20 x 5 = 100, sedangkan untuk skor minimum adalah 20 x 1 = 20. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.7 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Minat Belajar Interval Skor Frekuensi Persentase Kriteria 85-100 16 10,3 Sangat Tinggi 73-84 54 34,6 Tinggi 65-72 48 30,8 Sedang 57-64 33 21,1 Rendah 20-56 5 3,2 Sangat Rendah Jumlah 156 100 Tabel 5.7 menunjukkan bahwa 16 siswa 10,3 memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori sangat tinggi, 54 siswa 34,6 memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori tinggi, 48 siswa 30,8 memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori sedang, 33 siswa 21,1 memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori rendah, dan 5 siswa 3,2 memiliki persepsi mengenai minat belajar dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-rata mean diperoleh hasil 71,76; nilai tengah median = 71, dan nilai modus = 64. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki minat belajar dengan kategori tinggi.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Pengujian Normalitas a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Keterampilan Berkomunikasi Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Mengenai Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dengan Keterampilan Berkomunikasi Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan data keterampilan berkomunikasi diperoleh R square = 0,475. Nilai R square 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan data keterampilan berkomunikasi cenderung berdistribusi tidak normal. Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear 0,475 139,573 1 154 0,000 0,039 0,012 b. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Integritas Pribadi Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas Mengenai Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dengan Integritas Pribadi Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan data integritas pribadi diperoleh R square = 0,475. Nilai R square 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan data integritas pribadi cenderung berdistribusi tidak normal. c. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Minat Belajar Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas Mengenai Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dengan Minat Belajar Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear 0,475 139,573 1 154 0,000 0,039 0,012 Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear 0,475 139,573 1 154 0,000 0,039 0,012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan data minat belajar diperoleh R square = 0,475. Nilai R square 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan data minat belajar cenderung berdistribusi tidak normal.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui data mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontektual dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa cenderung berdistribusi tidak normal. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan dalam pnelitian ini adalah korelasi Spearman yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows. 1. Rumusan Hipotesis Pertama a. Rumusan hipotesis H 01 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi. H a1 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pengujian hipotesis Tabel 5.11 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dengan Keterampilan Berkomunikasi kontekstual komunikasi Spearmans rho kontekstual Correlation Coefficient 1,000 0,386 ” Sig. 1- tailed . 0,000 N 156 156 komunikasi Correlation Coefficient 0,386 ” 1,000 Sig. 1- tailed 0,000 . N 156 156 Tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai correlation coefficient Spearman rho = + 0,386. Arah positif + bermakna bahwa dengan pembelajaran yang semakin kontekstual, maka siswa semakin terampil dalam berkomunikasi. Nilai correlation coefficient Spearman rho = + 0,386 berada pada rentang 0,20 – 0,399 yang menunjukkan bahwa hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi adalah hubungan positif dengan kategori lemah. Nilai sig 1-tailed = 0,000 α = 0,01 berarti H a1 diterima dan H 01 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut, kesimpulan dalam penelitian menyatakan bahwa ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi pada kategori lemah. 2. Rumusan Hipotesis Kedua a. Rumusan Hipotesis H 02 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi. H a2 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi. b. Pengujian Hipotesis Tabel 5.12 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dengan Integritas Pribadi kontekstual integritas Spearmans rho kontekstual Correlation Coefficient 1,000 0,273 ” Sig. 1- tailed . 0,000 N 156 156 integritas Correlation Coefficient 0,273 ” 1,000 Sig. 1- tailed 0,000 . N 156 156 Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai correlation coefficient Spearman rho = + 0,273. Arah positif + bermakna bahwa dengan pembelajaran yang semakin kontekstual, maka siswa semakin memiliki perilaku jujur. Nilai correlation coefficient Spearman rho = + 0,273 berada pada rentang 0,20 – 0,399 yang menunjukkan bahwa hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan integritas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pribadi adalah hubungan positif dengan kategori lemah. Nilai sig 1- tailed = 0,000 α = 0,01 berarti H a2 diterima dan H 02 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut, kesimpulan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi pada kategori lemah. 3. Rumusan Hipotesis Ketiga a. Rumusan Hipotesis H 03 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar siswa. H a3 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar siswa. b. Pengujia Hipotesis Tabel 5.13 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dengan Minat Belajar kontekstual minat Spearmans rho kontekstual Correlation Coefficient 1,000 0,574 ” Sig. 1- tailed . 0,000 N 156 156 minat Correlation Coefficient 0,574 ” 1,000 Sig. 1- tailed 0,000 . N 156 156

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa : survai pada siswa di SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1 Wates tahun ajaran 2012/2013.

0 3 186