Keterampilan Dasar Berkomunikasi Komunikasi

bahwa audience atau penerima pesan mengerti kata tersebut dengan baik. c Menerapkan strategi guna meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami apa yang dikatakan, seperti menekankan kata kunci, menyususn ulang kata-kata, atau memantau pemahaman siswa d Berbicara pada kecepatan yang sesuai. Dalam melakukan komunikasi untuk menyampaikan pesan maka harus bisa mengkontrol kecepatan dalam berbicara, artinya tidak terlalu cepat dan tidak juga terlalu lambat. e Benar dalam komunikasi dan menghindari sesuatu yang tidak jelas. f Menggunakan perencanaan dan keterampilan berpikir logis yang baik, sebagai fondasi berbicara secara jelas di kelas. 2 Keterampilan mendengarkan Dalam komunikasi kegiatan mendengarkan juga menjadi aspek penting untuk menentukan keberhasilan proses komunikasi. Dengan mendengarkan secara aktif, yaitu memberikan perhatian penuh kepada pembicara, berfokus pada isi intelektual dan emosional dari pesan, maka seseorang akan mendapatkan banyak manfaat dari pelajaran dan akan memiliki hubungan sosial yang lebih baik. Berikut adalah beberapa strategi untuk mengembangkan keterampilan mendengarkan: a Memperhatikan orang yang berbicara. Dengan memperhatikan berarti menujukkan sikap bahwa kita tertarik dengan apa yang disampaikan oleh pembicara. Pertahankan kontak mata dan condongkan badan ke depan ketika orang lain berbicara. b Memparafrasakan. Ini berarti sebagai pendengar harus juga menyatakan apa yang baru saja dikatakan orang lain dalam kata-kata kita sendiri, untuk menegaskan sesuatu yang penting. c Mensintesiskan tema dan pola. Sebagai pendengar aktif yang baik perlu juga menyatukan ringkasan tema utama dan perasaan yang diungkapakan oleh pembicara selama percakapan tersebut cukup panjang. d Memberikan umpan balik dengan cara yang kompeten. Menjadi pendengar yang baik harus mampu memberikan umpan balik dengan cepat, jujur, jelas, dan informatif. Umpan balik yang diberikan bisa berupa umpan balik verbal maupun nonverbal. Hal ini bertujuan untuk memberikan pembicara ide tentang seberapa banyak kemajuan yang dibuat pembicara dalam mengkomunikasikan suatu poin dengan jelas. 3 Komunikasi nonverbal Komunikasi nonverbal akan mendukung komunikasi verbal, atau dapat juga menggantikan komunikasi verbal sendiri. Berikut beberapa contoh komunikasi nonverbal yang sering dilakukan seseorang: a Mengangkat alis, sebagai tanda perasaan ragu atau tidak percaya b Mendekap lengan untuk mengasingkan atau melindungi diri c Mengedipakan mata untuk menunujukkan kehangatan atau persetujuan d Mengangkat bahu ketika merasa tidak tertarik e Memukul dahi ketika lupa akan sesuatu f Mengangguk sebagai tanda persetujuan

4. Integritas Pribadi Kejujuran

a. Pengertian Integritas Pribadi Kejujuran

Yaumi 2014:67, Integritas adalah suatu konsep tentang konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, ukuran, prinsip-prinsip, harapan, dan hasil. Dalam hubungannya dengan etika, integritas selalu dirujuk pada kejujuran, kepercayaan, atau ketepatan. Integritas adalah keselarasan antara etika dan moralitas, semakin terintegrasi, semakin tinggi level integritas yang ada. Dengan demikian, integritas dapat menghasilkan sifat keteladanan seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa : survai pada siswa di SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1 Wates tahun ajaran 2012/2013.

0 3 186