3 Komunikasi nonverbal Komunikasi nonverbal akan mendukung komunikasi
verbal, atau dapat juga menggantikan komunikasi verbal sendiri. Berikut beberapa contoh komunikasi nonverbal yang
sering dilakukan seseorang: a Mengangkat alis, sebagai tanda perasaan ragu atau
tidak percaya b Mendekap lengan untuk mengasingkan atau melindungi
diri c Mengedipakan mata untuk menunujukkan kehangatan
atau persetujuan d Mengangkat bahu ketika merasa tidak tertarik
e Memukul dahi ketika lupa akan sesuatu f Mengangguk sebagai tanda persetujuan
4. Integritas Pribadi Kejujuran
a. Pengertian Integritas Pribadi Kejujuran
Yaumi 2014:67, Integritas adalah suatu konsep tentang konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, ukuran, prinsip-prinsip,
harapan, dan hasil. Dalam hubungannya dengan etika, integritas selalu dirujuk pada kejujuran, kepercayaan, atau ketepatan.
Integritas adalah keselarasan antara etika dan moralitas, semakin terintegrasi, semakin tinggi level integritas yang ada. Dengan
demikian, integritas dapat menghasilkan sifat keteladanan seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kejujuran, etika, dan moral. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:437, integritas merupakan mutu, sifat, atau
keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan.
Integritas juga diartikan sebagai kejujuran. Berdasarkan pengertian interitas di atas, penelitian ini
berfokus pada salah satu sifat keteladanan dalam integritas yaitu kejujuran. Kejujuran merujuk pada suatu karakter moral yang
mempunyai sifat-sifat positif, penuh kebenaran, dan lurus sekaligus tiadanya bohong, curang, ataupun mencuri. Kejujuran saat ini
menjadi barang langka baik dalam dunia pendidikan, politik, perdagangan, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya
kejujuran diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari seperti di sekolah agar siswa mempunyai pribadi yang baik dan tidak mau
untuk merugikan orang lain, seperti: korupsi atau mendapatkan nilai ujian yang bagus dengan cara mencontek.
Menurut Kodsinco 2011:1-2 dalam Yaumi 2014: 65-66, menguraikan beberapa hakikat dari kejujuran, sebagai berikut:
1 Ketika kita mengatakan benar, kita sedang melakukan kejujuran.
2 Kita melakukan kejujuran ketika kita bertindak sesuai dengan yang dipikirkan.