Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Tabel 3.21 Integritas Pribadi Interval Skor Katagori Kecenderungan Variabel 64-75 Sangat Tinggi 55-63 Tinggi 49-54 Sedang 43-48 Rendah 15-42 Sangat Rendah d. Variabel Minat Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 20 = 100 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 20 = 20 Skor: 20 + 81 100-20 = 84,8 dibulatkan 85 20 + 66 100-20 = 72,8 dibulatkan 73 20 + 56 100-20 = 64,8 dibulatkan 65 20 + 46 100-20 = 56,8 dibulatkan 57 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel minat belajar adalah sebagai berikut: Tabel 3.22 Minat Belajar Siswa Interval Skor Katagori Kecenderungan Variabel 85-100 Sangat Tinggi 73-84 Tinggi 65-72 Sedang 57-64 Rendah 20-56 Sangat Rendah 2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji normalitas bivariat. Pengujian normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS Statistical Package for Sosial Science for Windows versi 17.0 . Kriteria pengujian data adalah jika nilai R Square yang diperoleh dari perhitungan lebih dari 0,8 0,8, maka distribusi dikatakan normal. b. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan 1 Rumusan Hipotesis a Hipotesis 1 H 01 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi. H a1 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi. b Hipotesis II H 02 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi. H a2 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi. c Hipotesis III H 03 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar. H a3 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar. 2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pertama, kedua dan, ketiga ini dilakukan dengan korelasi Spearman. Siregar 2013:380 menuliskan rumus korelasi Spearman adalah sebagai berikut: Keterangan: r s : nilai korelasi Spearman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d : selisih antara X dan Y n : jumlah pasangan yang ada Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antra dua variabel atau lebih, atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi tersebut berkisar r s = - 1≤ 0 ≤ 1 Berikut adalah kriteria arah hubungan tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar 2013:251: Tabel 3.23 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Arah Hubungan No Nilai korelasi r Tingkat Hubungan 1 0,00-0,199 Sangat lemah 2 0,20-0,399 Lemah 3 0,40-0,599 Cukup 4 0,60-0,799 Kuat 5 0,80-0,100 Sangat Kuat 3 Penarikan Kesimpulan a Jika nilai sig. 1-tailed α = 0,05 maka H 01 ditolak, artinya ada hubungan antara persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dengan keterampilan komunikasi. Sebaliknya, jika Jika sig. 1- tailed α = 0,05 maka H 01 diterima, artinya tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dengan keterampilan komunikasi siswa. b Jika nilai sig. 1-tailed α = 0,05 maka H 02 ditolak, artinya ada hubungan antara persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dengan integritas pribadi siswa. Sebaliknya, Jika sig. 1-tailed α = 0,05 maka H 02 diterima, artinya tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dengan integritas pribadi siswa. c Jika nilai sig. 1-tailed α = 0,05 maka H 03 ditolak, artinya ada hubungan antara persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dengan minat belajar siswa. Sebaliknya, Jika sig. 1-tailed α = 0,05 maka H 03 diterima, artinya tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dengan minat belajar siswa. 92

BAB IV GAMBARAN UMUM

Penelitian ini dilaksanakan di SMA yang telah mengimplementasikan kurikulum 2013 di Kabupaten Kulon Progo, yaitu SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo. Berikut adalah gambaran umum dari masing- masing sekolah:

A. SMA N 1 Wates

1. Identitas Sekolah: a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 WATES b. NSS : 3010404 01001 c. NISN : 300020 d. Alamat : Jln. Terbahsari No 1, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta 55611 e. Nomor Telepon : 0274 773067 f. Nomor Fax : 0274 774352 g. E-mail : smu1watesyahoo.com 2. Sejarah SMA N 1 Wates Pada awal tahun 1959, di daerah Swantantra Tingkat II Kulon Progo dirasa penting untuk mendirikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri, mengingat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri di Kulon Progo hanyalah Sekolah Guru A SGA yang tentu saja belum mencukupi kebutuhan masyarakat untuk pendidikan lanjutan. Sehubungan dengan itu Dewan Pemerintah Daerah Swatantra Tingkat II Kulon Progo, pada tanggal 9 Maret 1959 membentuk panitia yang bertugas untuk mendirikan Sekolah Menengah Atas di Kulon Progo. Pada tanggal 1 September 1961, terbentuklah SMA Persiapan Negeri Wates. Pada awal berdirinya, sekolah menerima pendaftaran siswa baru sebanyak 3 kelas, dengan tempat belajar mengajar menyewa rumah Bapak H. Adnan pengusaha sukses masa itu. Pada tahun 1962, pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Menteri P dan K Republik Indonesia tanggal 10 September 1962, nomor : 21SKBIII tentang pengambilalihan SMA Swasta menjadi Sekolah Menengah Negeri Gaya Baru, maka terhitung sejak tanggal 1 Agustus 1962 SMA Persiapan Negeri Wates secara resmi berubah statusnya menjadi SMA Negeri Wates. Berdasarkan cap sekolah pada saat itu, SMA Negeri Wates merupakan SMA Negeri ke-212 untuk seluruh Indonesia, sehingga SMA Negeri Wates dikenal sebagai SMA 212 atau kemudian berkembang dengan nama popular menjadi SMA 212, atau SMA Casello atau SMA kalih setunggal loro. Pada waktu diresmikan jumlah kelasnya baru 4 buah kelas, 1 gaya baru dan 3 kelas gaya lama yaitu kelas II A Bahasa; kelas IIB Ilmu Pasti Alam, dan kelas II C Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial. Pengembangan terus dilakukan pihak sekolah, mulai dari pembangunan parkir sepeda motor siswa, renovasi lapangan olah raga sekaligus lapangan upacara, pembuatan pintu gerbang utama, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembangunan ruang kelas, dan lain sebagainya. Sampai dengan usia yang 47 tanggal 1 Agustus 2009, SMA Negeri 1 Wates memiliki guru tetap sejumlah 46 orang, guru tambahan jam mengajar 2 orang dan guru tidak tetap 3 orang, karyawan tetap PNS sebanyak 12 orang dan karyawan tidak tetap 3 orang. Adapun jumlah siswa yang sudah diluluskan adalah 9847 siswa. 3. Visi SMA N 1 Wates Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka pihak sekolah membuat rumusan Visi dan Misi yang menjadi acuan kegiatanpembelajaran. Adapun Visi dari SMA N 1 Wates adalah: “Unggul Dalam Berbagai Prestasi, Terutama Akademik Dengan Dilandasi Iman dan T aqwa” 4. Misi SMA N 1 Wates Misi: a. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan yang efektif dan efisien yang memungkinkan siswa dapat berkembang secara optimal. b. Melaksanakan managemen partisipasif sehingga terwujud MPMBS. c. Memfasilitasi siswa dalam mengembangkan diri sehingga berprestasi dengan dilandasi iman dan taqwa. d. Mengimplementasikan ajaran agama dalam keseharian di sekolah. e. Mengimplementasikan budaya bangsa dalam tata pergaulan keseharian di Sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Tujuan SMA N 1 Wates Adapun yang menjadi tujuan SMA Negeri 1 Wates dalam penyelenggaraan pendidikan seperti di bawah ini : a. Meningkatkan kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran. b. Meningkatkan kualitas Program Percepatan Belajar AkselerasiCerdas Istimewa. c. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi. d. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. e. Mempertahankan prestasi kelulusan 100 pada Ujian Nasional. f. Meningkatkan nilai rata-rata Ujian Nasional. g. Meningkatkan persentase siswa yang diterima di Perguruan Tinggi. h. Meningkatkan rasa tanggung jawab dalam berbagai kegiatan. i. Membiasakan jujur dalam setiap kegiatan j. Membiasakan musyawarah dalam mengatasi permasalahan. k. Menjuarai lomba-lomba Olympiade Sains dan Olimpiade penelitian Sains. l. Menjuarai lomba-lomba di bidang bahasa dan sastra. m. Menjuarai dalam bidang penulisan Karya Ilmiah Remaja KIR. n. Menjuarai berbagai cabang olahraga. o. Membekali peserta didik dengan keterampilan khusus di bidang IPTEK sebagai bekal mata pencaharian mereka yang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. p. Meningkatkan keimanan peserta didik melalui ibadah. q. Menyediakan sarana dan prasarana ibadah. r. Mempunyai toleransi antar umat beragama. s. Mengembangkan sikap sopan dan santun dalam pergaulan. t. Mengembangkan sikap peduli sosial. u. Mengembangkan sikap peduli lingkungan. v. Meraih prestasi dalam bidang PASKIBRA. w. Meraih prestasi juara dala m bidang seni dan budaya. B. SMA N 2 Wates 1. Identitas Sekolah: a. Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Wates b. Nomor Statistik Sekolah : 301040401020 c. Nomor Induk Sekolah : 300030 d. Jenjang Akreditasi : A e. Status : Negeri f. Alamat : Jl. K.H. Wakhid Hasyim, Kel. Bendungan, Kec. Wates, Kab. Kulon Progo, Yogyakarta g. Telepon : 0274 773055 h. Fax : 0274 773055 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Sejarah SMA N 2 Wates Seleksi Penerimaan Murid Baru Tahun Pelajaran 19811982 di SMA N Wates Kulon Progo banyak calon murid yang tidak dapat diterima karena terbatasnya daya tampung yang ada. Berdasarkan kenyataan tersebut, masyarakat Kulon Progo khususnya kota Wates dan para pendidik SMA N Wates merasa prihatin. Keprihatinan ini disampaikan ke Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat itu dijabat oleh Bapak Drs. GPH Poeger. Berdasarkan keprihatinan tersebut, dihimbau untuk persiapan Penerimaan Murid Baru Tahun pelajaran 19821983 SMA N Wates supaya membuka pendaftaran sebanyak 5 kelas untuk SMAN 1 Wates dan 3 kelas untuk SMA N 2 Wates. Perintah ini dilaksanakan oleh Bapak Drs. Budihardjo selaku kepala sekolah SMAN 1 Wates saat itu. Selama kurang lebih 5 bulan sejak Juli sampai November 1982 kegiatan belajar mengajar SMA N 2 Wates dilaksanakan di SMA N 1 Wates pada sore hari dengan 9 orang guru tetap, 8 orang guru tidak tetap dan 132 orang siswa kelas satu. Tertanggal 9 Oktober 1982 Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 029801982 menyatakan bahwa SMA N 2 Wates Kulon Progo berdiri sejak 1 Juli 1982. Berikut adalah perkembangan singkat SMA N 2 Wates:

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa : survai pada siswa di SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1 Wates tahun ajaran 2012/2013.

0 3 186