Teknik Pengumpulan Data Pengujian Instrumen Penelitian

Tabel 3.10 menunjukkan bahwa ada beberapa butir pertanyaanpernyataan tentang keterampilan berkomunikasi yang tidak valid karena nilai corrected item-total correlation r tabel = 0,1572. butir yang tidak valid antara lain 22, 23, 27, 29, dan 34. Dengan adanya item pertanyaanpernyataan yang tidak valid dalam variabel keterampilan berkomunikasi maka dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus item yang tidak valid. Berikut adalah hasil uji ulang validitas pada variabel keterampilan berkomunikasi: Tabel 3.10 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Keterampilan Berkomunikasi No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 32 0,404 0,1572 Valid Butir 33 0,411 0,1572 Valid Butir 34 0,060 0,1572 Tidak Valid Butir 35 0,292 0,1572 Valid No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,203 0,1572 Valid Butir 2 0,489 0,1572 Valid Butir 3 0,530 0,1572 Valid Butir 4 0,475 0,1572 Valid Butir 5 0,306 0,1572 Valid Butir 6 0,403 0,1572 Valid Butir 7 0,480 0,1572 Valid Butir 8 0,468 0,1572 Valid Butir 9 0,406 0,1572 Valid Butir 10 0,514 0,1572 Valid Butir 11 0,449 0,1572 Valid Butir 12 0,451 0,1572 Valid Tabel 3.11 menunjukkan bahwa setelah menghapus beberapa butir pertanyaanpernyataan yang tidak valid dan melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir pertanyaanpernyataan tentang keterampilan berkomunikasi adalah valid karena nilai corrected item- total correlation r tabel = 0,1572. c. Variabel Integritas Pribadi Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 13 0,495 0,1572 Valid Butir 14 0,499 0,1572 Valid Butir 15 0,493 0,1572 Valid Butir 16 0,572 0,1572 Valid Butir 17 0,541 0,1572 Valid Butir 18 0,380 0,1572 Valid Butir 19 0,436 0,1572 Valid Butir 20 0,393 0,1572 Valid Butir 21 0,402 0,1572 Valid Butir 24 0,358 0,1572 Valid Butir 25 0,338 0,1572 Valid Butir 26 0,336 0,1572 Valid Butir 28 0,333 0,1572 Valid Butir 30 0,259 0,1572 Valid Butir 31 0,366 0,1572 Valid Butir 32 0,390 0,1572 Valid Butir 33 0,419 0,1572 Valid Butir 35 0,318 0,1572 Valid No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,372 0,1572 Valid Butir 2 0,128 0,1572 Tidak Valid Butir 3 0,349 0,1572 Valid Tabel 3.12 menunjukkan bahwa ada beberapa butir pertanyaanpernyataan tentang integritas pribadi yang tidak valid karena nilai corrected item-total correlation r tabel = 0,1572. Butir yang tidak valid antara lain 2, 6, 11, 14, 16, 17, 20, dan 21. Dengan adanya item pertanyaanpernyataan yang tidak valid dalam variabel integritas pribadi maka dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus butir yang tidak valid. Berikut adalah hasil uji ulang validitas pada variabel integritas pribadi: No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 4 0,268 0,1572 Valid Butir 5 0,337 0,1572 Valid Butir 6 0,106 0,1572 Tidak Valid Butir 7 0,249 0,1572 Valid Butir 8 0,500 0,1572 Valid Butir 9 0,469 0,1572 Valid Butir 10 0,273 0,1572 Valid Butir 11 0,169 0,1572 Tidak Valid Butir 12 0,159 0,1572 Valid Butir 13 0,294 0,1572 Valid Butir 14 0,133 0,1572 Tidak Valid Butir 15 0,278 0,1572 Valid Butir 16 0,141 0,1572 Tidak Valid Butir 17 0,133 0,1572 Tidak Valid Butir 18 0,244 0,1572 Valid Butir 19 0,343 0,1572 Valid Butir 20 0,068 0,1572 Tidak Valid Butir 21 0,056 0,1572 Tidak Valid Butir 22 0,359 0,1572 Valid Butir 23 0,570 0,1572 Valid Butir 24 0,644 0,1572 Valid Butir 25 0,161 0,1572 Valid Butir 26 0,357 0,1572 Valid Tabel 3.12 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi Tabel 3.13 menunjukkan bahwa setelah menghapus beberapa butir pertanyaanpernyataan yang tidak valid dan melakukan pengujian validitas ulang masih terdapat butir yang tidak valid, yaitu butir 12 yang nilai corrected item-total correlation r tabel = 0,1572. Dengan adanya item yang tidak valid maka dilakukan pengujian validitas ulang ke dua dengan menghapus butir yang tidak valid. Berikut adalah hasil uji ulang validitas ke dua pada variabel integritas pribadi: No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,397 0,1572 Valid Butir 3 0,380 0,1572 Valid Butir 4 0,395 0,1572 Valid Butir 5 0,457 0,1572 Valid Butir 7 0,249 0,1572 Valid Butir 8 0,532 0,1572 Valid Butir 9 0,561 0,1572 Valid Butir 10 0,187 0,1572 Valid Butir 12 0,071 0,1572 Tidak Valid Butir 13 0,251 0,1572 Valid Butir 15 0,167 0,1572 Valid Butir 18 0,291 0,1572 Valid Butir 19 0,343 0,1572 Valid Butir 22 0,422 0,1572 Valid Butir 23 0,616 0,1572 Valid Butir 24 0,710 0,1572 Valid Butir 25 0,191 0,1572 Valid Butir 26 0,454 0,1572 Valid Tabel 3.13 Hasil Pengujian Ulang ke-2 Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi Tabel 3.14 menunjukkan bahwa setelah menghapus beberapa butir pertanyaanpernyataan yang tidak valid dan melakukan pengujian validitas ulang masih terdapat butir yang tidak valid, yaitu butir 10 yang nilai corrected item-total correlation r tabel = 0,1572. Dengan adanya item yang tidak valid maka dilakukan pengujian validitas ulang yang ke tiga dengan menghapus butir yang tidak valid. Berikut adalah hasil uji ulang ke tiga validitas pada variabel integritas pribadi: No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,405 0,1572 Valid Butir 3 0,396 0,1572 Valid Butir 4 0,405 0,1572 Valid Butir 5 0,462 0,1572 Valid Butir 7 0,260 0,1572 Valid Butir 8 0,523 0,1572 Valid Butir 9 0,574 0,1572 Valid Butir 10 0,153 0,1572 Tidak Valid Butir 13 0,250 0,1572 Valid Butir 15 0,163 0,1572 Valid Butir 18 0,295 0,1572 Valid Butir 19 0,343 0,1572 Valid Butir 22 0,426 0,1572 Valid Butir 23 0,607 0,1572 Valid Butir 24 0,702 0,1572 Valid Butir 25 0,195 0,1572 Valid Butir 26 0,458 0,1572 Valid Tabel 3.14 Hasil Pengujian Ulang ke-3 Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi Tabel 3.15 menunjukkan bahwa setelah menghapus beberapa butir pertanyaanpernyataan yang tidak valid dan melakukan pengujian validitas ulang masih terdapat butir yang tidak valid, yaitu butir 15 yang nilai corrected item-total correlation r tabel = 0,1572. Dengan adanya item yang tidak valid maka dilakukan pengujian validitas ulang yang ke empat dengan menghapus butir yang tidak valid. Berikut adalah hasil uji ulang ke empat validitas pada variabel integritas pribadi: No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,399 0,1572 Valid Butir 3 0,401 0,1572 Valid Butir 4 0,416 0,1572 Valid Butir 5 0,491 0,1572 Valid Butir 7 0,261 0,1572 Valid Butir 8 0,514 0,1572 Valid Butir 9 0,579 0,1572 Valid Butir 13 0,236 0,1572 Valid Butir 15 0,152 0,1572 Tidak Valid Butir 18 0,299 0,1572 Valid Butir 19 0,343 0,1572 Valid Butir 22 0,424 0,1572 Valid Butir 23 0,597 0,1572 Valid Butir 24 0,697 0,1572 Valid Butir 25 0,202 0,1572 Valid Butir 26 0,459 0,1572 Valid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.15 Hasil Pengujian Ulang ke-4 Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi Tabel 3.16 menunjukkan bahwa setelah menghapus beberapa butir pertanyaanpernyataan yang tidak valid dan melakukan pengujian validitas ulang ke empat maka semua butir pertanyaanpernyataan tentang integritas pribadi adalah valid karena nilai corrected item-total correlation r tabel = 0,1572. d. Variabel Minat Belajar Tabel 3.16 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Minat Belajar No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,408 0,1572 Valid Butir 3 0,372 0,1572 Valid Butir 4 0,443 0,1572 Valid Butir 5 0,519 0,1572 Valid Butir 7 0,260 0,1572 Valid Butir 8 0,519 0,1572 Valid Butir 9 0,575 0,1572 Valid Butir 13 0,160 0,1572 Valid Butir 18 0,340 0,1572 Valid Butir 19 0,332 0,1572 Valid Butir 22 0,441 0,1572 Valid Butir 23 0,601 0,1572 Valid Butir 24 0,702 0,1572 Valid Butir 25 0,210 0,1572 Valid Butir 26 0,484 0,1572 Valid No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,608 0,1572 Valid Butir 2 0,457 0,1572 Valid Tabel 3.17 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pertanyaanpernyataan tentang minat belajar siswa adalah valid keseluruhan nilai corrected item-total correlation r tabel = 0,1572. 2. Pengujian Reliabilitas Menurut Kountur 2003:156 reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Siregar 2013: 55, mengatakan bahwa pengujian reabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 3 0,186 0,1572 Valid Butir 4 0,473 0,1572 Valid Butir 5 0,443 0,1572 Valid Butir 6 0,415 0,1572 Valid Butir 7 0,481 0,1572 Valid Butir 8 0,191 0,1572 Valid Butir 9 0,410 0,1572 Valid Butir 10 0,413 0,1572 Valid Butir 11 0,450 0,1572 Valid Butir 12 0,437 0,1572 Valid Butir 13 0,435 0,1572 Valid Butir 14 0,452 0,1572 Valid Butir 15 0,597 0,1572 Valid Butir 16 0,621 0,1572 Valid Butir 17 0,668 0,1572 Valid Butir 18 0,522 0,1572 Valid Butir 19 0,624 0,1572 Valid Butir 20 0,651 0,1572 Valid atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha, sebagai berikut Kountur 2003:158: α = Keterangan: α = cronbach’s alpha N = banyaknya pertanyaan = variance dari pertanyaan = variance dari skor Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliabel apabila nilai koefisien reliabilitas 0,6 Siregar, 2013: 57. Hasil pengujian reliabilitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual, variabel keterampilan berkomunikasi, variabel integritas pribadi, dan variabel minat belajar siswa tampak dalam tabel berikut: Tabel 3.17 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r hitung Parameter Status Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual 0,902 0,6 Reliabel Keterampilan berkomunikasi 0,877 0,6 Reliabel Variabel Nilai r hitung Parameter Status Integritas pribadi 0,805 0,6 Reliabel Minat belajar 0,876 0,6 Reliabel Tabel 3.18 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual, variabel keterampilan berkomunikasi, variabel integritas pribadi, dan variabel minat belajar adalah reliabel keseluruhan nilai r hitung atau cronbach’s alpha 0,6.

G. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Deskriptif Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif atau pemaparan. Menurut Sugiyono 2014: 238-239 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, sedangkan menurut Kountor 2003:104 penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Data hasil kuesioner pada penelitian ini dideskripsikan dengan Penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II. Dalam PAP tipe II peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menetapkan suatu batas penguasaan kompetensi minimal yang dianggap dapat meluluskan dari keseluruhan kompetensi yakni pada persentil 56 yang diberi nilai cukup. Tuntutan pada persentil 56 disebut dengan persentil minimal karena passing score pada persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada persentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari persentil minimal dan maksimal. Namun, terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah persentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Menurut Masidjo 1995:157, nilai persentil PAP tipe II adalah sebagai berikut: Tabel 3.18 Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai Persentil Katagori Kecenderungan Variabel 81-100 Sangat Tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Sedang 46-55 Rendah 46 Sangat Rendah Penggunaan PAP tipe II dengan passing score pada persentil 56 yang lebih rendah jika dibandingkan dengan PAP tipe I dalam mendeskripsikan data penelitian, karena sekolah yang dijadikan lokasi penelitian ini memiliki karakteristik yang sama. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa ketersediaan fasilitas untuk mendukung proses belajar-mengajar di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo kurang terpenuhi dengan baik sehingga dalam proses pengolahan input menjadi output masih mengalami kendala dari segi fasilitas. Hal lain yang menjadikan alasan penggunaan PAP tipe II adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia yang ada, peneliti berasumsi cara pengajaran yang diberikan oleh tenaga pendidik di sekolah yang sudah sedemikian rupa dikemas kurang mampu memenuhi standar yang telah ditentukan, sehingga kegiatan penyampaian materi ajar dirasa masih menemui kendala yang berarti dari segi SDM yang ada. PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100, sedangkan dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor minimal 1 dan skor maksimal 5. Penentuan skor interval untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel dilakukan dengan memodivikasi PAP tipe II dengan rumus sebagai berikut: Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x skor tertinggi yang mungkin dacapai – skor terendah yang mungkin dicapai] Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 33 = 165 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 33 = 33 Skor: 33 + 81 165-33 = 139,92 dibulatkan 140 33 + 66 165-33 = 120,12 dibulatkan 120 33 + 56 165-33 = 106,92 dibulatkan 107 33 + 46 165-33 = 93,72 dibulatkan 94 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut: Tabel 3.19 Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Interval Skor Katagori Kecenderungan Variabel 140-165 Sangat Tinggi 120-139 Tinggi 107-119 Sedang 94-106 Rendah 33-93 Sangat Rendah b. Variabel Keterampilan Berkomunikasi Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 30 = 150 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 30 = 30 Skor: 30 + 81 150-30 = 127,2 dibulatkan 127 30 + 66 150-30 = 109,2 dibulatkan 109 30 + 56 150-30 = 97,2 dibulatkan 97 30 + 46 150-30 = 85,2 dibulatkan 85 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel keterampilan berkomunikasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.20 Keterampilan Berkomunikasi Interval Skor Katagori Kecenderungan Variabel 127-150 Sangat Tinggi 109-126 Tinggi 97-108 Sedang 85-96 Rendah 30-84 Sangat Rendah c. Variabel Integritas Pribadi Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 15 = 75 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 15 = 15 Skor: 15 + 81 75-15 = 63,6 dibulatkan 64 15 + 66 75-15 = 54,6 dibulatkan 55 15 + 56 75-15 = 48,6 dibulatkan 49 15 + 46 75-15 = 42,6 dibulatkan 43 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel integritas pribadi adalah sebagai berikut: Tabel 3.21 Integritas Pribadi Interval Skor Katagori Kecenderungan Variabel 64-75 Sangat Tinggi 55-63 Tinggi 49-54 Sedang 43-48 Rendah 15-42 Sangat Rendah d. Variabel Minat Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 20 = 100 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 20 = 20 Skor: 20 + 81 100-20 = 84,8 dibulatkan 85 20 + 66 100-20 = 72,8 dibulatkan 73 20 + 56 100-20 = 64,8 dibulatkan 65 20 + 46 100-20 = 56,8 dibulatkan 57 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel minat belajar adalah sebagai berikut: Tabel 3.22 Minat Belajar Siswa Interval Skor Katagori Kecenderungan Variabel 85-100 Sangat Tinggi 73-84 Tinggi 65-72 Sedang 57-64 Rendah 20-56 Sangat Rendah

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa : survai pada siswa di SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1 Wates tahun ajaran 2012/2013.

0 3 186