SMA N 1 Sentolo GAMBARAN UMUM
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 156 siswa. Dengan rincian:
45 siswa 28,8 dari SMA Negeri 2 Wates, 57 siswa 36,6 dari SMA Negeri 1 Sentolo, dan 54 siswa 34,6 dari SMA Negeri 1
Wates. b. Status Sekolah
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah
No Asal Sekolah
Status F
Frekuensi Relatif 1
SMA N 2 Wates Negeri
156 100
2 SMA N 1 Sentolo
Negeri 3
SMA N 1 Wates Negeri
Jumlah 156
100
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian berjumlah 156 siswa, dari jumlah
responden tersebut semua siswa yang berjumlah 156 100 berasal dari sekolah dengan status SMA Negeri.
c. Jenis Kelamin
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin
No Asal Sekolah
F Frekuensi Relatif
1 Laki-laki
48 30,8
2 Perempuan
108 69,2
Jumlah 156
100 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah 156 siswa, yang terdiri dari 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa 30,8 berjenis kelamin laki-laki dan 108 siswa 69,2 berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan. 2. Deskripsi Variabel Penelitian
a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Jumlah pertanyaanpernyataan mengenai tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual yang dinyatakan valid adalah sebanyak 33 butir dari 33 butir. Dari jumlah item pertanyaanpernyataan yang
dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian, maka jumlah skor maksimum yang dapat dicapai adalah 33 x 5 = 165, sedangkan
untuk skor minimum adalah 33 x 1 = 33. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh:
Tabel 5.4 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontestual
Interval Skor Frekuensi
Persentase Kriteria
140-165 25
16 Sangat Tinggi
120-139 94
60,3 Tinggi
107-119 22
14,1 Sedang
94-106 12
7,7 Rendah
33-93 3
1,9 Sangat Rendah
Jumlah 156
100
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 25 siswa 16 memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
pada materi akuntansi dengan kategori sangat tinggi, 94 siswa 60,3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan kategori tinggi, 22 siswa
14,1 memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan kategori
sedang, 12 siswa 7,7 memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi
dengan kategori rendah, dan 3 siswa 1,9 memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada
materi akuntansi dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-rata mean diproleh hasil 127,56; nilai
tengah median = 129; dan nilai modus 129. Dengan demikian, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi
tingkat pelaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berada pada kategori tinggi.
b. Keterampilan Berkomunikasi Jumlah
pertanyaanpernyataan mengenai
keterampilan berkomunikasi yang dinyatakan valid adalah sebanyak 30 butir dari 35
butir. Dari jumlah item pertanyaanpernyataan yang dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian, maka jumlah skor maksimum
yang dapat dicapai adalah 30 x 5 = 150, sedangkan untuk skor minimum adalah 30 x 1 = 30. Berikut tabel perhitungan dan
interpretasi atas data yang diperoleh: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.5 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Keterampilan
Berkomunikasi
Interval Skor Frekuensi Persentase
Kriteria 127-150
41 26,3
Sangat Tinggi 109-126
87 55,8
Tinggi 97-108
23 14,7
Sedang 85-96
4 2,6
Rendah 30-84
1 0,6
Sangat Rendah Jumlah
156 100
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 41 siswa 26,3 memiliki persepsi mengenai keterampilan berkomunikasi dengan kategori
sangat tinggi, 87 siswa 55,8 memiliki persepsi mengenai keterampilan berkomunikasi dengan kategori tinggi, 23 siswa 14,7
memiliki persepsi mengenai keterampilan berkomunikasi dengan kategori sedang, 4 siswa 2,6 memiliki persepsi mengenai
keterampilan berkomunikasi dengan kategori rendah, dan 1 siswa 0,6 memiliki persepsi mengenai keterampilan berkomunikasi
dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-rata mean diperoleh hasil 119,42; nilai
tengah median = 120; dan nilai modus = 120, 121, 123, 125. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa memilki
keterampilan berkomunikasi dengan kategori tinggi. c. Integritas Pribadi
Jumlah pertanyaanpernyataan mengenai integritas pribadi yang dinyatakan valid adalah sebanyak 15 butir dari 26 butir. Dari jumlah
item pertanyaanpernyataan yang dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian, maka jumlah skor maksimum yang dapat dicapai
adalah 15 x 5 = 75, sedangkan untuk skor minimum adalah 15 x 1 = 15. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang
diperoleh:
Tabel 5.6 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Integritas Pribadi
Interval Skor Frekuensi
Persentase Kriteria
64-75 2
1,2 Sangat Tinggi
55-63 38
24,4 Tinggi
49-54 55
35,3 Sedang
43-48 41
26,3 Rendah
15-42 20
12,8 Sangat Rendah
Jumlah 156
100
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 2 siswa 1,2 memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori sangat tinggi, 38 siswa
24,4 memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori tinggi, 55 siswa 35,3 memiliki persepsi mengenai
integritas pribadi dengan kategori sedang, 41 siswa 26,3 memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori rendah, dan 20
siswa 12,8 memiliki persepsi mengenai integritas pribadi dengan kategori sangat rendah.
Hasil perhitungan rata-rata mean diperoleh hasil 50,35; nilai tengah median = 50; dan nilai modus = 47 dan 53. Dengan demikian