Data Kualitatif Data Kuantitatif

Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat. Peneliti mendapat skor 31 dari seorang ahli sastra dan bahasa dengan item yang dinilai berjumlah 9 item. Kemudian dicari rata-ratanya dengan cara skor yang didapatkan oleh ahli : jumlah item, yaitu 31: 9 sehingga mendapat rata-rata 3,44. Jika dilihat berdasarkan tabel di atas, maka prototipe yang peneliti buat sangat baik dan layak digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi penjelasan hasil penelitian dan pembahasan mengenai prototipe pengembangan buku cerita anak tentang ruwatan dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan. Poin-poin yang akan dijelaskan yaitu: 1 hasil penelitian, dan 2 pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan dijelaskan sebagai berikut:

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan menjawab permasalahan penelitian. Oleh karena itu, pada bagian ini peneliti akan: a Menjelaskan prosedur “Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak tentang Ruwatan dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan ”, b Mendeskripsikan produk “Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak tentang Ruwatan dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan ” yang berkualitas. 4.1.1 Prosedur Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak tentang Ruwatan dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan Peneliti mengadopsi enam dari sepuluh langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono, 2012: 298. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Potensi dan Masalah

Potensi dalam penelitian ini adalah tradisi ruwatan. Ruwatan dalah tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan untuk membebaskan seseorang dari marabahaya. 75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Nilai-nilai karakter kebangsaan yang terkandung dalam tradisi ruwatan yaitu hormat kepada Tuhan Yang Maha Esa, kekeluargaan dan persaudaraan persatuan, dan nilai kemanusiaan. Masalah yang peneliti dapatkan dari hasil kuisioner yang diberikan kepada 29 anak usia 9-10 tahun, peneliti mendapatkan data bahwa 83 anak tidak mengerti ruwatan sebagai tradisi Jawa untuk sarana pembebasan, 41 anak tidak tahu peran dalang dalam tradisi ruwatan, 83 anak memerlukan buku yang berisi penjelasan tentang ruwatan, dan 55 anak membutuhkan buku tentang ruwatan berupa buku cerita bergambar. Hal tersebut mendorong peneliti sebagai seorang calon guru SD untuk mengembangkan buku cerita bergambar tentang ruwatan dengan tujuan menanamkan nilai pendidikan karakter dan anak juga dapat memahami tradisi ruwatan.

b. Pengumpulan Data

Peneliti mendapatkan data dari wawancara kepada tiga anak di Yogyakarta dan pengumpulan kuisioner yang diberikan kepada 29 anak usia 9-10 tahun di SD Negeri Nanggulan, Maguwoharjo, Yogyakarta. Data yang peneliti dapatkan adalah: 1 83 anak tidak mengetahui bahwa ruwatan adalah tradisi ritual Jawa sebagai sarana pembebasan dan penyucian atas kesalahan dan dosa manusia yang bisa membawa bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat di dalam hidupnya. 2 41 anak tidak tahu bahwa orang yang akan diruwat melakukan siraman yang disertai pembacaan doa oleh dalang. 3 83 anak memerlukan buku yang berisi penjelasan tentang ruwatan. 4 55 anak membutuhkan buku tentang ruwatan dalam bentuk buku cerita bergambar. Berikut merupakan rekapitulasi data kuisioner pra penelitian untuk anak yang disajikan dalam bentuk tabel 4.1. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Kuesioner Pra Penelitian untuk Anak Item Pertanyaan Jumlah responden Presentase Ya Tidak Ya Tidak

1. Ruwatan adalah tradisi ritual Jawa

sebagai sarana pembebasan dan penyucian atas kesalahan dan dosa manusia yang bisa membawa bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat di dalam hidupnya. 5 24 17 83 2. Ruwatan adalah salah satu upacara tradisional khususnya di wilayah Yogyakarta yang dilakukan sebagai upaya pembebasan diri seseorang dari “sukerta” bahaya, kesialan, pengaruh jahat yang dianggap mengganggu keselamatan hidup seseorang. 28 1 97 3 3. Tradisi ruwatan bertujuan untuk membebaskan diri dari segala bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat yang mengancamnya. 19 10 66 34 4. Ketika seseorang terbebas dari sakit atau bahaya, kesialan, pengaruh jahat, seseorang kembali sehat dan ceria 27 2 93 7 5. Dalam menyelenggarakan upacara ruwatan membutuhkan bantuan yang melibatkan banyak oranggotong royong. 19 10 66 34

6. Orang yang akan diruwat melakukan

siraman yang disertai pembacaan doa oleh dalang 17 12 59 41 7. Orang-orang yang menghadiri upacara ruwatan dapat merefleksikan cerita yang ada dalam pertunjukkan wayang. 22 7 76 24 8. Pada saat upacara srah-srahan, potongan rambut diserahkan pada dalang sebagai simbol pembebasan dari bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat. 17 12 59 41 9. Orang tua mengucapkan rasa terimakasih kepada dalang karena telah mengruwat anaknya. 22 7 76 24