Jenis-jenis Cerita Anak Buku Cerita Anak .1 Arti Cerita anak

tradisional dapat berupa: 1 fabel, yaitu cerita yang karakter dan wataknya diperankan oleh tokoh-tokoh binatang; 2 dongeng rakyat, yaitu dongeng yang ceritanya dikenal begitu akrab oleh masyarakat; 3 mitos, yaitu cerita masa lalu yang dimiliki oleh bangsa dan daerah-daerah tertentu;4 legenda, yaitu kejadian mengenai suatu daerah tertentu dan dipercayai oleh masyarakatnya bahwa hal tersebut benar-benar terjadi; dan 5 epos, merupakan cerita rakyat yang berbentuk puisi syair yang panjang. Menurut Marion van Horne dalam HP, 2006: 32-33, jenis cerita anak- anak dapat dikelompokkan sebagai berikut melalui Liotohe, 1991: 23. 1. Fantasi atau karangan khayal Dongeng, fabel, legenda, dan mitos termasuk dalam fantasi. Semua yang ada di dalam cerita ini tidak berdasarkan kenyataan, hanya berupa khayalan semata. 2. Realistic fiction Realistic fiction merupakan cerita fiksi atau cerita khayal tetapi mengandung unsur kenyataan, hamper mirip dengan science fiction. Contohnya yaitu Flash Gordon. 3. Biografi atau riwayat hidup Biografi merupakan cerita yang memuat kisah hidup seseorang. Biasanya tokoh-tokoh terkenal membuatnya menjadi cerita untuk diperkenalkan kepada anak-anak, dengan bahasa yang mudah dimengerti. 4. Folk tales atau cerita rakyat Hampir semua suku bangsa mempunyai cerita rakyat yang hidup di masyarakatnya. Cerita rakyat tersebut misalnya Joko Kendil, Panji Laras, dan lain-lain. 5. Religius atau cerita-cerita agama Cerita tentang nabi, orang-orang suci, atau ajaran keagamaan banyak yang diubah menjadi bentuk cerita yang menarik. Tujuannya adalah dengan anak membacanya, bisa membentuk anak yang berbudi luhur sesuai dengan yang diajarkan oleh agama. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada berbagai jenis cerita anak, antara lain cerita anak realisme, cerita anak formua, cerita anak narasi, cerita anak sains, cerita anak tradisional, biorgrafi, dan cerita anak religius.

2.1.7.4 Tujuan Cerita

Menurut Ashadi dalam Sudiati dan Widyamartaya 1995: 3-4 tujuan cerita adalah membuat seseorang yang membaca cerita tersebut dapat mengimajinasikan apa yang ada di dalam cerita. Selain itu, di dalam cerita juga harus ada kejutan dan keharuan bagi pembacanya. Cerita juga bertujuan untuk menggerakkan imajinasi dan hati pembaca. Pembaca tergerak oleh cerita kita apabila, misalnya pembaca bergembira dengan orang yang sedang bergembira, tergugah dan menyala-nyala hatinya oleh kebesaran jiwa dan semangat pahlawannya, terbakar dan panas hatinya oleh kejahatan, dan lain-lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.1.8 Anak usia 9-10 tahun 2.1.8.1 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar SD Usia anak masuk sekolah dasar adalah sekitar 6 atau 7 tahun dan selesai pendidikan sekolah dasar pada usia 12 tahun. Anak usia sekolah dasar memiliki karakter yang berbeda dengan anak yang usianya lebih muda dan lebih tua. Anak usia sekolah dasar masih senang bermain, bergerak, berlari, membaca, menulis, dan terlibat langsung dalam setiap aktivitas yang dilakukan Desmita, 2009: 35- 36. Menurut Havighurts dalam Desmita, 2009: 35-36, ada beberapa tugas perkembangan anak sekolah dasar yaitu: 1 Menguasai keterampilan fisik dalam hal melakukan aktivitas fisik seperti bermain lompat tali, gundu, dan lain-lain; 2 Belajar hidup sehat; 3 Belajar dalam kelompok; 4 Belajar bersosialisasi sesuai dengan jenis kelamin dalam beberapa hal; 5 Belajar membaca, menulis, dan berhitung sehingga dapat bersosialisasi; 6 Mendapatkan beberapa konsep untuk berpikir sebab dan akibat atas perbuatan; 6 Memperluas pengetahuan moral dan nilai-nilai; 7 Memperoleh kemandirian. Anak usia sekolah dasar adalah anak usia 7-12 tahun. Pada anak usia tersebut ditandai dengan sikap atau kegiatan fisik yang selalu bergerak kesana- kemari dan tidak dapat duduk tenang. Perkembangan fisik yang normal bagi anak adalah alah satu faktor anak dapat berhasil dalam belajarnya baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.8.2 Psikologi Perkembangan Anak

Menurut Piaget dalam Santrock, 2011: 26-29 seseorang dapat membangun pemahaman tentang dunia secara aktif yaitu pada saat mereka masih anak-anak dan melalui empat tahap perkembangan kognitif. Empat tahap perkembangan kognitif menurut Piaget sebagai berikut: 1. Tahap sensorimotor Tahap ini mulai dari anak lahir hingga usia 2 tahun. Tahap sensorimotor ini merupakan tahap pertama menurut Piaget. Pada tahap ini anak membangun pengetahuan tentang dunianya melalui pengalaman sensoris seperti melihat dan mendengar, serta pengalaman tindakan fisik dan motorik. 2. Tahap praoperasi Anak usia 2 sampai 7 tahun masuk dalam tahapan kedua menurut Piaget. Pada tahap ini anak membangun pengetahuan tentang dunianya melalui kata-kata dan gambar-gambar. 3. Tahap operasi konkret Tahap operasi konkret berlangsung ketika anak berusia 7 sampai 11 tahun. Ini adalah tahap ketiga Piaget. Pada tahap ini anak mulai berpikir logis dan melibatkan objek-objek dalam aktivitasnya. Pada tahap ketiga ini juga anak mulai dapat memecahkan masalah yang ada. 4. Tahap operasi formal Tahap operasi formal terjadi pada anak usia antara 11 sampai 15 tahun dan terus berlangsung sampai ia tumbuh dewasa. Tahapan ini merupakan tahapan keempat dan terakhir menurut Piaget. Pada tahp ini, anak lebih banyak lagi