Karakter yang Diharapkan Kajian Pustaka

umum, cinta tanah air patriotis, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja. 2.1.7 Buku Cerita Anak 2.1.7.1 Arti Cerita anak Menurut Kurniawan 2013: 17-18 cerita anak bukanlah suatu cerita yang hanya dan harus ditulis oleh anak-anak. Yang membaca cerita anak juga tidak harus anak-anak, siapapun bisa membaca cerita anak. Cerita anak adalah cerita yang dalam penulisannya menggunakan sudut pandang anak. Selain itu, Kurniawan juga menganggap bahwa cerita anak merupakan hasil karya yang menceritakan kehidupan sesuai dengan dunia anak-anak. Ashadi dalam Sudiati dan Widyamartaya 1995: 3-4 berpendapat bahwa cerita anak adalah suatu gambaran yang menggunakan kata-kata dari suatu peristiwa yang oleh manusia atau makhluk hidup lain yang seolah-olah hidup sebagai manusia. Peristiwa tersebut terjadi ketika seorang yang satu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Interaksi yang dilakukan itu dapat berupa pikiran, perbuatan, dan perasaan seseorang. Agar dapat berekspresi dalam bentuk cerita itu, Ashadi mengatakan, “Dunia subjek harus hidup. Dunia subjek yang hidup adalah dunia subjek yang kaya lewat pengalaman batin, yaitu banyaknya pengetahuan dan keharuannya. Dunia subjek yang dinamis ditandai oleh dapatnya pengetahuan dan keharuan itu digunakan dalam suatu rangka yang dibangun oleh pengarang. ” HP 2006: 2 mengatakan bahwa cerita anak adalah cerita yang dibuat untuk anak-anak, dan bukan cerita mengenai anak-anak.

2.1.7.2 Jenis-jenis Cerita

HP 2006 mengatakan bahwa ada dua jenis cerita, yaitu cerita fiksi dan cerita nonfiksi. Dalam membuat cerita anank-anak dapat digunakan bentuk cerita, seperti cerita pendek, novelette, dan novel roman. Berdasarkan ilmu kesusastraan ketiga bentuk cerita tadi merupakan cerita fiksi. Kata fiksi dalam bahasa Inggris disebut fiction yang diturunkan dari bahasa Latin yaitu fictio yang berarti membentuk, membuat, mengadakan, dan menciptakan Tarigan dalam Hardjana, 2006. Dapat ditarik kesimulan bahwa ceita fiksi adalah cerita yang tidak ada, kemudian diada-adakan, dibuat seolah-olah ada dan nyata, dan diciptakan. Dengan kata lain, lahirnya suatu cerita fiksi karena karangan atau rekaan. Lawan dari fiksi ialah nonfiksi. Jika fiksi berdasarkan pada imajinasi seorang penulisnya berdasarkan sesuatu yang tidak nyata, maka nonfiksi berdasarkan kenyataan. Perbedaan utama antara fiksi dan nonfiksi terletak pada tujuannya. Maksud dan tujuan karangan nonfiksi yaitu sejarah, biografi, cerita perjalanan ialaah untuk menciptakan kembali segala sesuatu yang telah terjadi secara aktual. Oleh karena itu, dengan kata lain dapat dikatakan: a. Narasi nonfiksi mulai dengan mengatakan: karena semua ini fakta, maka beginilah yang harus terjadi; b. Narasi fiksi mulai dengan mengatakan: seandainya semua ini fakta, maka beginilah yang akan terjadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Fiksi dapat juga dikatakan sebagai realitas, sedangkan nonfiksi itu aktualitas. Realitas yaitu segala sesuatu yang benar-benar terjadi. Realitas ialah sesuatu yang dapat terjadi, tetapi belum tentu terjadi Tarigan dalam Hardjana, 2006.

2.1.7.3 Jenis-jenis Cerita Anak

Kurniawan 2013: 45-52 berpendapat bahwa cerita anak ada berbagai jenis. Kita dapat memilih sesuai dengan keinginan kita sendiri. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis cerita menurut Kurniawan: 1. Cerita Anak Realisme Cerita anak realisme adalah cerita anak yang menceritakan segala peristiwa yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan anak-anak. Peristiwa tersebut dialami anak secara langsung. Di dalam cerita realisme ini, tokoh yang dihadirkan adalah seorang tokoh anak-anak yang dihadapkan pada persoalnan seperti yang terjadi di dalam kehidupan sebenarnya. Jenis cerita realism ini biasanya terdapat dalam media massa atau buku-buku fiksi bacaan anak. Cerita anak yang berjenis realisme diantaranya adalah cerita mengenai olahraga, binatang, dan lain-lain. 2. Cerita Anak Formula Cerita anak formula adalah cerita anak yang di dalamnya terdapat pola- pola penceritaan tertentu yang membuatnya berbeda dengan cerita anak lainnya. Meskipun cerita anak formula mudah ditebak, tetapi ada yang menarik dari cerita ini yaitu adanya keterkejutan pada setiap pola. Selain adanya keterkejutan, ada lagi yang menjadi cirri khas cerita anak formula. Hal itu ialah cerita anak yang dibuat dengan teknik perlakuan satu, perlakuan dua, dan perlakuan ketiga yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI