6. mengerti bahwa pemotongan rambut dalam upacara
ruwatan sebagai tanda jika seseorang sudah diruwat dan terbebas dari mangsa Batara Kala.
7. memahami bahwa acara makan bersama dalam
ruwatan memiliki arti nilai kekeluargaan dan persaudaraan persatuan.
8. mengerti bahwa orang yang telah diruwat akan
kembali bersih dan sehat. 9.
buku cerita “Ruwatan” membantu saya mengerti arti
dari tradisi ruwatan. 10.
buku cerita “Ruwatan” membantu saya melestarikan
tradisi ruwatan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil pengumpulan data pada penelitian ini berupa
kuantitatif yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada 29 anak. Teknik pembagian kuesioner bertujuan untuk membantu peneliti dalam
melakukan revisi ulang atas pengembangan buku cerita anak tentang ruwatan tersebut. Data atau informasi yang diperoleh kemudian dianalisis untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan anak terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi ruwatan. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara
sebelum penelitian dilakukan. Teknik pengumpulan data secara rinci akan dijabarkan sebagai berikut ini.
3.5.1 Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Sugiyono 2010 mengatakan bahwa kuesioner ialah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Hasil
analisis kuisioner pakar ahli dan siswa selanjutnya digunakan peneliti sebagai pertimbangan untuk merevisi pengembangan prototipe yang akan dibuat.
Kuisioner yang disusun oleh peneliti meliputi kuisioner validasi prototipe buku cerita bergambar dan kuisioner refleksi anak. Hasil penyebaran kuesioner
merupakan data kuantitatif. Kuisioner validasi prototipe digunakan peneliti untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari prototipe yang dikembangkan oleh
peneliti. Sedangkan kuisioner refleksi anak digunakan untuk mengetahui keefektifan prototipe yang dikembangkan dalam kegiatan uji coba yang dilakukan
oleh peneliti.
3.5.2 Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang banyak digunakan untuk penelitian Sukmadinata, 2011. Sebelum
melakukan wawancara, peneliti membuat instrumen wawancara. Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka terhadap responden. Ada dua
jenis wawancara menurut Sugiyono 2014 terdapat yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Peneliti menggunakan jenis wawancara tidak
terstruktur dalam penelitian ini agar peneliti bisa mendapatkan jawaban yang bervariasi. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Sugiyono, 2014.
Hasil wawancara yang didapat merupakan data kualitatif yang digunakan sebagai data awal mengenai sejauh mana pengetahuan orang tua dan anak mengenai
tradisi ruwatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI