Karakter Pendidikan Karakter Kebangsaan .1 Pendidikan

amusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, dan manusia dengan ligkungannya yang terwujud dalam pikiran, perkataan, perbuatan, sikap, dan perasaan berdasarkan pada norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Berbagai definisi karakter dari berbagai di atas memberi tanda bahwa karakter erat kaitannya dengan kepribadian atau akhlak. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan kembali bahwa karakter adalah ciri, karakteristik, atau sifat. Karakter atau akhlak merupakan ciri khas seseorang yang berasal dari lingkungan, misalnya keluarga dan bawaan sejak lahir Koesoema, 2007: 80 dalam Suyadi, 2013: 5. Menurut Samani dan Hariyanto 2013: 22 karakter adalah suatu hal yang sangat peting dan vital dan dorongan pilihan untuk menentukan tercapainya tujuan hidup yang terbaik. Karakter juga dapat diartikan sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas dari tiap orang dalm bekerja sama untuk hidup yang baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Samani, 2013: 42 mengatakan bahwa karakter yaitu sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan tiap individu. Dengan begitu, dapat dikatakan juga bahwa karakter adalah nilai-nilai yang unik dan baik dalam diri seseorang yang dapat terlihat dari perilaku seseorang Kementrian Pendidikan Nasional, 2010. Selain itu, karakter juga dapat dimaknai sebagai nilai asar yang dapat membentuk diri seseorang menjadi pribadi yang baik karena pengaruh diri sendiri maupun lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain yang diwujudnyatakan dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kesuma, dkk 2011 mengatakan bahwa karakter ialah suatu nilai yang diwujudkan dalam bentuk perilaku anak. Sedangkan menurut dosen program pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional 2010, karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

2.1.3.3 Karakter Bangsa

Menurut dosen program pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional 2010, karakter bangsa adalah kualitas perilaku yang khas-baik yang tergambar dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.

2.1.3.4 Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter character education menurut Ahmad Amin 1980: 62 adalah kehendak niat yang merupakan awal terjadinya akhlak karakter pada diri seseorang apabila diwujudkan dalam bentuk pantulan dari sikap dan perilaku. Pendidikan karakter character education dikenalkan mulai sejak tahu 1900-an. Thomas Lickona disebut sebagai pembawa adanya pendidikan karakter terutama pada bukunya yang berjudul The Return of Character Education, kemudian buku berikutnya adalah Education for Character. How Our School Can Teach Respect and Responsibility. Lickona mengemukakan bahwa pendidikan karakter memuat tiga unsur pokok, yakni mengetahui kebaikan knowing the good, mencintai kebaikan desiring the good, dan melakukan kebaikan doing the good. Sama seperti Lickona, Frye mendefinisikan pendidikan karakter sebagai, “A national movement creating schools that foster ethnical, responsible, and caring young people by modeling and teaching good character through an emphasis on universal values that we all share” Frye, 2002: 2. Dengan demikian, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai upaya sadar dan terencana dalam mengetahui sebuah kebenaran atau kebaikan, mencintainya, dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan Frye, Dono Baswardono mengemukakan bahwa nilai- nilai karakter ada dua macam, yaitu nilai-ilai karakter inti dan nilai-nilai karakter turunan. Nilai-nilai karakter inti dan nilai-nilai karakter turunan memiliki sifat yang berbeda. Nila-nilai karakter inti besifat umum dan berlaku sepanjang masa tanpa perlu adanya perubahan, sedangkan nilai-ilai karakter turunan bersifat lebih fleksibel dan sesuai dengan konteks kebudayaan lokak Baswardono, 2010. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sebagai contoh, nilai karakter kejujuran merupakan salah satu nilai karakter yang tetap berlaku sepanjang masa. Pada kenyataannya, nilai kejujuran dapt berubah. Satu contohnya ialah “Pendidikan Anti Korupsi atau Kantin Kejujuran”. Hal ini merupakan salah satu dari nilai karakter, yaitu nilai karakter jujur. Jadi, inti dari nilai karakter ialah kejujuran itu sendiri, bukan mengenai “anti korupsi” atau “kantin kejujuran”. Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala hal positif yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarkan. Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para peserta didiknya Wiston dalam Samani, 2013: 43. Burke dalam Samani, 2013: 43 pendidikan karakter yaitu bagian dari pembelajaran yang baik dan merupakan bagian dari pendidikan yang baik pula. Departemen Pendidikan Amerika Serikat mendefinisikan pendidikan karakter sebagai suatu proses pembelajaran yang mengupayakan siswa dan orang dewasa di dalam komunitas sekolah untuk peduli dan memahami nilai-nilai etik seperti respek, keadilan, kebaikan warga, dan bertanggung jawab kepada diri sendiri maupun orang lain. Pendidikan karakter menurut Kesuma, dkk 2011 merupakan sebuah istilah yang tidak asing dan semakin diakui oleh masyarakat Indonesia saat ini. Definisi pendidikan karakter masih jarang diketahui oleh banyak kalangan. Bahkan tak jarang dapat menyebabkan salah tafsir mengenai makna pendidikan karakter. Beberapa masalah yang timbul dari ketidaktepatan makna yang beredar di masyarakat mengenai pendidikan karakter yaitu, sebagai berikut.