229
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor yang diperoleh adalah 4. Dalam skala Likert Nurgiyantoro, 2010: 92, skor 4 memiliki nilai
kualifikasi baik. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa pembagian bobot untuk setiap aspek sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai. Hal ini terlihat dari
kedua guru yang menjawab setuju.
4.4.4 Hasil Wawancara Umpan Balik Guru terhadap Produk Pengembangan
yang Diujicobakan
Wawancara dilakukan dengan dua guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah mengisi kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. Wawancara bertujuan
untuk mengetahui kualitas produk pengembangan yang telah disusun dan menggali saran-saran perbaikan sebagai dasar untuk merevisi produk
pengembangan yang disusun. Berikut ini hasil wawancara peneliti dengan kedua guru.
Pertama , berkaitan dengan kualitas kisi-kisi yang telah peneliti susun. Kisi-
kisi yang telah peneliti susun sudah cukup baik karena telah cukup mencerminkan atau mewakili isi atau materi yang akan diujikan untuk siswa kelas X. Guru
menyarankan untuk kompetensi dasar menulis puisi lama, sebaiknya peneliti mengangkat lebih dari satu jenis pantun agar kisi-kisi dan soal yang dihasilkan
lebih mewakili materi yang telah diberikan. Kedua
, berkaitan dengan kualitas soal-soal yang telah peneliti susun. Guru memberikan beberapa saran terkait dengan materi dan rumusan soal yang disusun.
Terkait dengan materi soal kompetensi dasar menulis paragraf naratif, guru menyarankan agar pokok-pokok informasi yang terdapat pada gambar
230
dipersingkat, hanya pada kata-kata kuncinya saja agar siswa terpancing untuk mengembangkan kata-katanya sendiri secara kreatif.
Terkait dengan kompetensi dasar menulis puisi lama, guru menyarankan agar peneliti menyorot pula tentang nilai positif negara Indonesia. Hal ini
dimaksudkan agar pemikiran siswa seimbang, tidak melulu disodori dengan perilaku-perilaku negatif pejabat negara, serta meningkatkan rasa nasionalisme
siswa. Ketiga
, berkaitan dengan rubrik penilaian yang telah peneliti susun. Menurut guru, rubrik penilaian yang disusun oleh peneliti cukup lengkap dan
mudah dipahami. Hanya saja, jika memungkinkan, kriteria penilaian sebaiknya dipersingkat, hanya mencantumkan hal-hal yang penting saja agar rumusan
kriteria lebih efektif dan siapa pun yang menggunakan rubrik penilaian dapat memahaminya dengan baik. Untuk penskoran soal-soal, guru menyarankan agar
tiap nomor diberi skor masing-masing, tidak digabung misal, 1a dan 1b memiliki skor masing-masing.
Dari saran-saran yang diberikan oleh guru di atas, peneliti memperbaiki beberapa aspek dalam kisi-kisi, soal, dan rubrik penilaian. Berkaitan dengan kisi-
kisi soal, peneliti memperbaiki rumusan kisi-kisi soal untuk kompetensi dasar menulis puisi lama. Selain itu, peneliti mengangkat lebih dari satu jenis pantun
agar kisi-kisi soal lebih mewakili kurikulum dan siswa dapat mempraktekkan teori-teori yang telah mereka peroleh.
Untuk materi soal, peneliti mengganti gambar yang digunakan sebagai materi dalam soal nomor 1 dan mempersingkat pokok-pokok informasi menjadi
231
beberapa kata kunci saja, sehingga siswa akan terdorong untuk berpikir secara kreatif dalam menyusun paragraf naratif. Peneliti melakukan perbaikan untuk
soal menulis pantun nomor 5 dengan menambahkan video tentang kekayaan budaya Indonesia. Dengan begitu, pikiran siswa tidak hanya terpusat pada sisi
negatif dari negara Indonesia saja. Peneliti juga melakukan perbaikan dengan memberi contoh tabel catatan
observasi untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang apa yang harus dilakukan selama melakukan observasi. Untuk soal nomor 6, peneliti memberikan
contoh artikel tentang pengalaman seseorang dari surat kabar yang dapat membantu siswa menentukan artikel untuk membuat cerpen.
Untuk rubrik penilaian, peneliti melakukan perbaikan pada penjabaran aspek penilaian untuk aspek kognitif dan psikomotorik dengan berdasarkan pada
teori para ahli, sehingga uraian menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Peneliti juga lebih mengoptimalkan rumusan rubrik penilaian afektif sehingga sesuai
dengan kisi-kisi dan rumusan soal. Selain itu, peneliti pun memisahkan skor maksimal untuk masing-masing poin soal agar memudahkan siapa pun dalam
memberikan penilaian.
4.5 Revisi Produk Pengembangan