Hasil Penilaian Afektif Siswa

195 yang didengar. Hanya saja, hampir semua rumusan jawaban siswa terlalu panjang dan bertele-tele. Dalam menulis pantun, siswa cukup kreatif dalam menentukan sampiran dan isinya. Konstruksi bait, irama, dan rima juga sudah tepat dan baik. Hanya saja, beberapa siswa belum menuliskan pantun sesuai jenis yang diharapkan dalam soal, yaitu pantun dengan jenis nasehat.

4.3.3.2 Hasil Penilaian Afektif Siswa

Penilaian afektif siswa selama mengikuti tes uji coba dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMAN 1 Wates. Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan terhadap 126 siswa yang mengikuti uji coba produk, peneliti memaparkan beberapa hal terkait dengan kemampuan afektif siswa selama mengerjakan soal-soal yang diujicobakan. Kemampuan afektif siswa dipaparkan berdasarkan kelas masing-masing. Pemaparan penilaian afektif siswa adalah sebagai berikut. Berdasarkan penilaian afektif yang dilakukan oleh peneliti dan guru pada kelas XA selama mengikuti tes uji coba, peneliti menyimpulkan bahwa hampir semua siswa terlihat tertarik dan antusias mendengarkan penjelasan tentang tugas yang diberikan. Mereka cukup sopan dan siap untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan. Hampir seluruh siswa tertib dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan soal-soal. Peneliti dan guru hanya menemukan dua sampai tiga siswa yang terlihat sesekali bercanda di saat teman-teman yang lain serius mengerjakan. Berdasarkan penilaian afektif yang dilakukan oleh peneliti dan guru pada kelas XB selama mengikuti tes uji coba, peneliti menyimpulkan bahwa pada 196 awalnya siswa serius mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang uji coba yang akan dilakukan di dalam kelas. Namun, di saat mengerjakan soal, beberapa siswa terlihat kurang serius jika dibandingkan dengan siswa-siswa kelas XA. Beberapa anak tersebut terdengar berbicara di luar topik soal di sela-sela mengerjakan soal dan sesekali terlihat bercanda dengan teman sebangku, terutama saat rekaman pembacaan pantun diperdengarkan. Berdasarkan penilaian afektif yang dilakukan oleh peneliti dan guru pada kelas XC selama mengikuti tes uji coba, peneliti menyimpulkan bahwa hampir semua siswa kelas XC antusias mendengarkan penjelasan peneliti dan cukup antusias mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Siswa-siswa bersikap sopan dan cukup siap untuk mengerjakan soal dengan terlihat sigap dalam mempersiapkan peralatan tulis yang akan digunakan untuk mengerjakan soal. Hampir semua siswa tertib dan sungguh-sungguh mengerjakan soal-soal dengan maksimal. Peneliti dan guru hanya melihat dua sampai tiga siswa yang tampak kurang serius karena membicarakan hal-hal di luar topik soal dan sesekali mengganggu teman-teman lain yang sedang serius mengerjakan soal-soal. Berdasarkan penilaian afektif yang dilakukan oleh peneliti dan guru pada kelas XD selama mengikuti tes uji coba, peneliti dan guru hanya melihat tiga siswa yang tampak kurang serius mengerjakan soal. Mereka terlihat sering bercanda dan mengganggu teman lain yang sedang mengerjakan soal-soal. Selebihnya, para siswa terlihat antusias untuk mengikuti tes uji coba yang dilaksanakan oleh peneliti dengan sigap mempersiapkan peralatan dan sungguh- sungguh berusaha maksimal dalam mengerjakan soal-soal. 197 Dari 126 siswa yang mengikuti tes uji coba yang dilakukan oleh peneliti, sebanyak 89,68 anak memiliki nilai afektif sangat baik, 6,34 anak memiliki nilai afektif baik, dan sebanyak 3,96 anak memiliki nilai afektif cukup. Jadi, dapat dikatakan kebanyakan siswa antusias, berminat dan tertarik mengikuti uji coba yang dilakukan oleh peneliti. Siswa-siswa mempersiapkan diri dengan baik, tertib dan sungguh-sungguh berusaha maksimal dalam mengerjakan soal.

4.3.3.3 Hasil Penilaian Psikomotorik Siswa

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan keterampilan menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

12 200 440

Perbandingan antara prestasi belajar fisika, keterlibatan dan respon siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan metode ceramah pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada pokok

0 0 159

Peningkatan keterampilan menyimak berita dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan media audio-visual siswa kelas VIII B semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang Kulonprogo tahun ajaran 2012/2013

0 1 315

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012

0 1 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII B SEMESTER 2 SMP PANGUDI LUHUR 1 KALIBAWANG KULONPROGO TAHUN AJARAN 20122013

0 0 313