Jenis Data Instrumen Pengumpulan Data

101 peneliti meminta tanggapan dan masukan dari para ahli, baik dari dosen maupun guru Bahasa Indonesia untuk dijadikan dasar dalam memperbaiki penilaian yang telah disusun. Peneliti juga meminta umpan balik dari siswa-siswa yang mengikuti uji coba produk untuk mengetahui kekurangan dan mengharapkan masukan untuk melakukan perbaikan.

3.6 Subjek Uji Coba Produk

Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah siswa kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Wates yang diambil sampel sebanyak 126 siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang telah peneliti susun untuk mengetahui tingkat kelayakan, keefektifan, dan keterpercayaan soal.

3.7 Jenis Data

Jenis data pada penelitian pengembangan ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yang dimaksud berupa: 1 deskripsi hasil penelaahan dokumen-dokumen penilaian yang disusun oleh guru Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Wates, 2 hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Wates, dan 3 masukan yang diperoleh dari konsultasi dengan dosen pembimbing serta guru Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Wates. Data kuantitatif berupa: 1 perolehan nilai dari penilaian pengembangan oleh dosen serta guru Bahasa Indonesia, 2 perolehan skor dari umpan balik siswa dan guru terhadap uji coba instrumen penilaian pembelajaran menulis, dan 3 hasil pengujian reliabilitas termasuk reliabilitas antarpenilai, tingkat kesulitan, dan daya 102 beda butir soal. Berdasarkan data-data tersebut, peneliti memperoleh informasi tentang bagaimana sebaiknya peneliti melakukan pengembangan instrumen penilaian integratif dalam pembelajaran menulisuntuk kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Wates. Selain itu, data-data tersebut juga dapat dijadikan dasar bagi peneliti untuk melakukan revisi produk pengembangan penilaian yang telah disusun.

3.8 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian pengembangan ini berupa data analisis dokumen instrumen penilaian guru, pedoman wawancara dengan guru, instrumen penilaian produk pengembangan, kuesioner dan pedoman wawancara umpan balik siswa, dan kuesioner serta pedoman wawancara umpan balik guru terhadap uji coba yang dilakukan. Berikut ini peneliti paparkan masing-masing instrumen pengumpulan data tersebut. 1 Data analisis dokumen instrumen penilaian guru Data kebutuhan siswa diperoleh dari dokumen guru pengampu pelajaran bahasa Indonesia, yaitu berupa RPP, kisi-kisi soal, butir-butir soal, beberapa rubrik penilaian, dan analisis ketercapaian, ketuntasan, serta tingkat daya serap siswa. Peneliti mengumpulkan dokumen yang dimiliki guru, kemudian menganalisis dokumen tersebut. Analisis dilakukan dengan menelaah kelengkapan kisi-kisi dan kaitannya dengan soal-soal yang disusun, kelengkapan dan kesesuaian rubrik penilaian dengan kemampuan siswa yang akan dinilai, dan kelengkapan analisis 103 ketercapaian, ketuntasan, serta tingkat daya serap. Hasil analisis dokumentasi instrumen penilaian yang disusun oleh guru ini akan menjadi tolok ukur peneliti dalam mengembangkan instrumen penilaian. 2 Wawancara guru Wawancara secara umum merupakan cara mengumpulkan bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan Sudijono, 2006: 82. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X di SMAN 1 Wates. Wawancara bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penyusunan instrumen penilaian Bahasa Indonesia dan pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru. Pedoman wawancara dengan guru meliputi beberapa pertanyaan dalam tabel berikut. 104 Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X No. Butir Pengembangan Jumlah 1. Waktu penyelenggaraan pembelajaran menulis di kelas 1 2. Frekuensi pelaksanaan ulangan harian 1 3. Tim penyusun soal harian 1 4. Bentuk soal ulangan harian khususnya untuk pembelajaran menulis 1 5. Jumlah KD yang diujikan dalam sekali melakukan ulangan harian 1 6. Tim penyusun soal sumatif 1 7. Bentuk soal sumatif 1 8. Penyusunan soal-soal secara integratif terdiri dari berbagai aspek bahasa kemampuan bahasa 1 9. Penyusunan kisi-kisi soal 1 10. Penentuan jenjang kognitif, afektif, dan psikomotoriknya dalam menyusun kisi-kisi soal 1 11. Penyusunan rubrik penilaian 1 12. Pelaksanaan penilaian afektif 1 13. Pelaksanaan penilaian psikomotorik 1 14. Bentuk penilaian tugas di rumah 1 15. Rata-rata perolehan nilai harian dan sumatif 1 16. Pelaksanaan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, dan daya beda 2 3 Instrumen penilaian produk pengembangan Instrumen penilaian ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap produk instrumen penilaian integratif dalam pembelajaran menulis yang dikembangkan oleh peneliti. Penilaian ini dilakukan oleh tiga orang dosen dan satu orang guru bahasa Indonesia SMAN 1 Wates. Penilaian ini dijadikan salah satu pedoman bagi peneliti dalam melakukan revisi terhadap produk pengembangan penilaian pembelajaran yang telah disusun agar diperoleh penilaian yang mendekati ideal. Berikut ini adalah kisi-kisi penilaian produk pengembangan oleh dosen dan guru bahasa Indonesia. 105 Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Produk Pengembangan No. Instrumen Butir Pengembangan Jumlah 1. Kisi-kisi soal tes pembelajaran menulis secara integratif Kerepresentatifan kisi-kisi dengan isi kurikulum 1 Kejelasan komponen-komponen kisi-kisi 1 Kesesuaian soal yang dibuat dengan indikator 1 Kesesuaian perumusan indikator dengan prinsip kepentingan, kesinambungan, kesesuaian dan kekonteksan 1 Kesesuaian jumlah soal per KD dan indikator dengan prinsip kepentingan, kesinambungan, kesesuaian dan kekonteksan 1 Tingkat kesulitan dan kekompleksan soal 1 Kekomprehensifan antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik 1 2 Soal tes pembelajaran menulis secara integratif Kesesuaian soal dengan indikator 1 Kejelasan batasan jawaban dan pertanyaan yang diharapkan 1 Kesesuaian isi materi dengan tujuan pengukuran 1 Kesesuaian isi materi dengan jenjang sekolah 1 Kejelasan rumusan kalimat soal 1 Kejelasan petunjuk mengerjakan soal 1 Adanya pedoman penskoran 1 Kejelasan tabel, gambar, grafik, atau peta yang disajikan 1 Kekomunikatifan rumusan kalimat soal 1 Kebenaran penggunaan bahasa butir soal 1 Keefektifan kalimat rumusan soal 1 Kebakuan bahasa yang digunakan untuk merumuskan soal 1 3 Rubrik penilaian tes pembelajaran menulis secara integratif Penggunaan bahasa untuk merumuskan rubrik 1 Keefektifan rumusan rubrik penilaian untuk dipahami 1 Kesesuaian pembagian bobot setiap aspek dengan kompetensi yang harus dicapai 1 Kesesuaian penjabaran setiap aspek penilaian dengan kompetensi yang harus dicapai siswa 1 106 4 Kuesioner dan wawancara umpan balik siswa terhadap uji coba produk Kuesioner atau angket adalah serangkaian pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responsden tentang masalah-masalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari responsden tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup dengan jenis kuesioner berbobot sama Nurgiyantoro, 2010:91. Kuesioner bersifat tertutup berarti siswa tidak memiliki kebebasan menjawab karena jawaban yang harus dipilih sudah disediakan. Di samping itu, kuesioner berbobot sama adalah kuesioner yang menggunakan pertanyaan- pertanyaan yang menyediakan sejumlah jawaban yang mempunyai bobot yang sama dan bersifat umum dengan jawaban pertanyaan berupa pilihan dari opsi yang telah disediakan Nurgiyantoro, 2010:91. Kuesioner dengan bobot sama inilah yang digunakan dalam kuesioner umpan balik siswa terhadap uji coba produk. Penilaian akhir dilakukan dengan menghitung persentase masing-masing jawaban dan mendeskripsikan kategorinya. Kuesioner umpan balik siswa diberikan kepada siswa untuk mengetahui responss siswa terhadap uji coba produk yang telah dilakukan. Kuesioner diberikan kepada 62 orang siswa dari 126 siswa yang mengikuti uji coba produk. Kisi-kisi kuesioner umpan balik siswa dipaparkan dalam bentuk tabel sebagai berikut. 107 Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Umpan Balik Siswa terhadap Produk Pengembangan No. Butir Pengembangan Jumlah 1. Kejelasan petunjuk untuk pengerjaan soal-soal 1 2. Kejelasan rumusan kalimat soal-soal 1 3. Kesesuaian soal-soal dengan materi yang telah diajarkan 1 4. Kebermaknaan soal-soal sebagai peningkatan wawasan secara umum 1 5. Tingkat kesulitan soal nomor 1 1 6. Tingkat kesulitan soal nomor 2 1 7. Tingkat kesulitan soal nomor 3 1 8. Kualitas gambar yang disediakan 2 9. Kesesuaian gambar yang disediakan dengan materi soal 1 10. Kualitas rekaman pembacaan pantun 2 11. Kesesuaian rekaman pembacaan pantun dengan materi soal 1 12. Ketepatan durasi rekaman pembacaan pantun 1 13. Ketepatan waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal-soal 1 Wawancara umpan balik siswa dilakukan untuk menggali pendapat dan saran siswa terhadap pelaksanaan uji coba produk yang telah dilaksanakan. Pendapat dan saran-saran yang disampaikan berkisar pada kualitas soal-soal yang diberikan dan pelaksanaan uji coba yang telah diikuti. Wawancara dilakukan pada 10 siswa dari 126 siswa yang mengikuti uji coba produk. Kisi-kisi wawancara umpan balik siswa peneliti sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Umpan Balik Siswa No. Butir Pengembangan Jumlah 1. Kualitas soal-soal yang diberikan 1 2. Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal 1 3. Soal yang dianggap paling sulit beserta alasan 1 4. Soal yang dianggap paling mudah beserta alasan 1 5. Kualitas gambar yang disediakan 1 6. Kualitas rekaman pembacaan pantun yang diperdengarkan 1 7. Saran atau masukan siswa terhadap uji coba produk 1 108 5 Kuesioner dan pedoman wawancara umpan balik guru terhadap uji coba produk Kuesioner umpan balik guru terhadap uji coba produk menggunakan kuesioner dengan skala bertingkat. Kuesioner dengan skala bertingkat adalah kuesioner yang telah menyediakan sejumlah jawaban yang memiliki bobot tidak sama dan disusun dalam tingkatan-tingkatan tertentu untuk membedakannya. Pembedaan bobot jawaban diwujudkan dengan skala yang berisi angka-angka yang disusun secara bertingkat, dari yang paling kecil sampai ke yang lebih besar. Skala yang umum dikenal dan peneliti gunakan adalah skala Likert Nurgiyantoro, 2010:91—92. Perbedaan bobot dalam skala tersebut adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Bobot Skala Likert 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Tidak Tidak Sangat Setuju Tahu Setuju Tidak Setuju Kuesioner responss diberikan kepada guru untuk mengetahui umpan balik guru terhadap produk yang diujicobakan kepada siswa. Kuesioner diberikan kepada dua orang guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Wates. Penilaian akhir dilakukan dengan menjumlahkan seluruh skor tiap butir pernyataan untuk kemudian dibuat ke dalam kategori-kategori tertentu. Kisi-kisi kuesioner responss guru dipaparkan dalam bentuk tabel sebagai berikut. 109 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Umpan Balik Guru No. Butir Pengembangan Jumlah 1. Kejelasan komponen kisi-kisi soal 1 2. Kesesuaian indikator yang dirumuskan dengan prinsip kepentingan urgensi 1 3. Kesesuaian indikator yang dirumuskan dengan prinsip kesinambungan kontinuitas 1 4. Kesesuaian jumlah soal yang dibuat dengan prinsip kepentingan urgensi 1 5. Relevansi antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik 1 6. Kesesuaian soal-soal dibuat dengan indikator yang sudah ditetapkan 1 7. Kesesuaian soal-soal dibuat dengan bentuk soal yang sudah ditetapkan 1 8. Kejelasan petunjuk untuk pengerjaan soal-soal 2 9. Kejelasan rumusan kalimat soal-soal 1 10. Kesesuaian tingkat kesulitan soal dengan kelas peserta didik 2 11. Kesesuaian soal-soal dengan kompetensi dasar 1 12. Kesesuaian soal-soal dengan materi pembelajaran 1 13. Kesesuaian isi materi dengan tujuan pengukuran 1 14. Kualitas gambar yang disediakan 2 15. Kesesuaian gambar yang disediakan dengan materi soal 1 16. Kesesuaian rekaman pembacaan pantun dengan materi soal 1 17. Kualitas rekaman pembacaan pantun 1 18. Ketepatan durasi rekaman pembacaan pantun 1 19. Ketepatan waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal-soal 1 20. Keefektifan bahasa yang digunakan untuk merumuskan rubrik 2 21. Kesesuaian aspek-aspek setiap rubrik dengan kompetensi yang harus dicapai 1 22. Kejelasan uraian kriteria tiap aspek 1 23. Kejelasan uraian kriteria tiap aspek dengan kompetensi yang harus dicapai 1 24. Kesesuaian pembagian bobot untuk setiap aspek dengan kompetensi yang harus dicapai 1 Wawancara umpan balik guru dilakukan untuk menggali pendapat dan saran guru terhadap produk pengembangan yang telah diujicobakan. Pendapat dan saran-saran yang disampaikan berkisar pada kualitas kisi-kisi soal, soal-soal, dan rubrik penilaian yang dihasilkan oleh peneliti. Wawancara dilakukan kepada dua 110 orang guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Wates. Pedoman wawancara umpan balik siswa peneliti sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara Umpan Balik Guru terhadap Produk Pengembangan No. Butir Pengembangan Jumlah 1. Kualitas kisi-kisi yang telah peneliti susun 1 2. Saran yang membangun terkait dengan kisi-kisi yang telah disusun 1 3. Kualitas soal-soal menulis secara integratif yang disusun oleh peneliti 1 4. Saran yang membangun terkait dengan soal-soal yang telah disusun 1 5. Kualitas rubrik penilaian yang telah disusun oleh peneliti 1 6. Saran yang membangun terkait dengan rubrik penilaian yang telah disusun 1

3.9 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan keterampilan menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

12 200 440

Perbandingan antara prestasi belajar fisika, keterlibatan dan respon siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan metode ceramah pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada pokok

0 0 159

Peningkatan keterampilan menyimak berita dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan media audio-visual siswa kelas VIII B semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang Kulonprogo tahun ajaran 2012/2013

0 1 315

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012

0 1 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII B SEMESTER 2 SMP PANGUDI LUHUR 1 KALIBAWANG KULONPROGO TAHUN AJARAN 20122013

0 0 313