Revisi Produk Pengembangan Berdasarkan Penilaian dan Masukan

232

4.5.1 Revisi Produk Pengembangan Berdasarkan Penilaian dan Masukan

dari Dosen Pembimbing Revisi pertama dilakukan berdasarkan penilaian dan masukan dari dosen pembimbing. Penilaian dan masukan dari dosen pembimbing terhadap produk instrumen penilaian pembelajaran menulis meliputi perbaikan kisi-kisi, soal-soal dan rubrik penilaian yang disusun oleh peneliti. Masukan-masukan tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. Pertama, masukan berkaitan dengan lembar telaah yang digunakan oleh peneliti untuk menilai instrumen penilaian. Penyusunan kriteria penilaian dalam lembar telaah harus didasarkan pada teori ahli yang dipaparkan dalam landasan teori penelitian. Dosen pembimbing juga menyarankan agar tabel telaah penilaian perlu ditambahkan kolom lagi untuk catatan agar peneliti lebih mudah memahami catatan yang diberikan oleh dosenguru pada aspek-aspek tertentu yang perlu mendapat catatan. Baris skor juga perlu ditambahkan dalam tabel telaah penilaian agar memudahkan dosenguru dalam memberikan penilaian. Berikut adalah perubahan lembar telaah sebelum dan sesudah melalui tahap revisi. 233 Tabel 4.81 Lembar Telaah Kisi-Kisi Soal Sebelum Revisi Kriteria Penilaian 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif 4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Bahasa yang digunakan untuk merumuskan kisi-kisi mudah dipahami, komunikatif, dan efektif 2. Rumusan setiap indikator soal sudah menggunakan kata kerja operasional 3. Rumusan indikator soal dimulai dari tingkat berpikir yang lebih rendah ke yang lebih tinggi 4. Indikator soal yang dibuat sesuai dengan materi 5. dst. Tabel 4.82 Lembar Telaah Kisi-Kisi Soal Sesudah Revisi Kriteria Penilaian Kompetensi Dasar 4.2 Menulis gagasan dengan menggunaka n pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif Catatan 4.4 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif Catatan Skor Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Representatif, yaitu benar- benar mewakili isi kurikulum sebagai sampel perilaku yang akan dinilai. 2. Komponen- komponennya terurai terperinci, jelas, dan mudah dipahami. 1 2 3 4 1 2 3 4 234 Perbaikan lembar telaah penilaian produk dilakukan pada aspek penyusunan kriteria penilaian dan konstruksi tabel telaah penilaian. Penyusunan kriteria penilaian dalam lembar telaah telah peneliti dasarkan pada teori ahli yang dipaparkan dalam landasan teori penelitian. Peneliti telah menambahkan kolom Catatan pada setiap aspek penilaian sehingga peneliti lebih mudah memahami catatan yang diberikan oleh dosenguru pada aspek-aspek tertentu yang perlu mendapat catatan. Peneliti juga telah menambahkan baris skor untuk memudahkan dosenguru dalam memberikan penilaian. Kedua, masukan berkaitan dengan kisi-kisi yang dihasilkan oleh peneliti. Kisi-kisi harus mencantumkan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Kisi- kisi harus mencerminkan keterkaitan antarketerampilan menyimak, menulis, berbicara. Di dalam kisi-kisi harus disertakan kolom aspek keterampilan yang terintegratif. Kisi-kisi yang disusun harus menyertakan kolom kompetensi dasar yang terintegratif dengan masing-masing kompetensi dasar menulis yang dikembangkan. Pengintegrasian antara kompetensi dasar menulis dengan kompetensi dasar lain harus benar-benar diperhatikan dan harus sesuai dengan aktifitas siswa sebenarnya. Antara indikator kompetensi dasar pokok dengan indikator kompetensi dasar terintegratif harus diintegrasikan dan berurutan. Setiap aspek dalam kisi-kisi, soal, dan rubrik penilaian harus disusun selaras dan benar-benar memperhatikan kemampuan apa yang akan diukur. Dosen ahli memberi masukan agar ranah afektif lebih dioptimalkan dengan merumuskannya di dalam indikator dan menggunakan teknik penilaian yang jelas. Nilai-nilai karakter yang akan dinilai dari siswa sebaiknya berdasarkan pada 18 235 nilai karakter Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Dosen ahli memberi masukan agar semua indikator dalam kisi-kisi dikembangkan ke dalam soal. Jika ada indikator yang tidak akan dikembangkan ke dalam soal berbentuk uraian, kinerja, proyek, dan portofolio karena merupakan indikator untuk tes objektif, sebaiknya diberi keterangan di belakang indikator agar uraian menjadi jelas. Berikut adalah perubahan kisi-kisi soal sebelum dan sesudah melalui tahap revisi dari segi sistematika tabel dan rumusan indikator soal. Tabel 4.83 Kisi-Kisi Soal Pembelajaran Menulis Sebelum Revisi Kompetensi Dasar Jen- jang Materi Indikator Soal Jen- jang Bentuk Tes No. Soal 4.1 Menulis gagasan dengan menggunaka n pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif C6 • Paragraf naratif, pola urutan waktu dan tempat, pola pengemba ngan paragraf naratif Siswa disediakan gambar urutan sebuah peristiwa • Siswa mampu menyusun dua paragraf naratif dengan menggunakan pola urutan waktu, tempat, dan struktur kalimat yang tepat. C6 Tertulis: Esai 1a 236 Tabel 4.84 Kisi-Kisi Soal Pembelajaran Menulis Setelah Revisi Kompete nsi Dasar Jen- jang Indikator Materi Indikator Soal Jen- jang Bentuk Tes Aspek Terinte- gratif No. Soal 4.1 Menuli s gagasa n dengan mengg unakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragra f naratif C6 • Siswa mampu mengident ifikasi pola pengemba ngan paragraf naratif secara tepat C2 Indikator ini diujikan dengan bentuk tes tertulis objektif • Siswa mampu menulis paragraf naratif dengan mengguna kan pola urutan waktu, tempat, dan kata ulang tanpa meninggal kan EYD.C6 Paragraf naratif, gambar urutan sebuah peristiwa, pola urutan waktu dan tempat, pola pengemba ngan paragraf naratif Siswa disediakan gambar urutan sebuah peristiwa dengan pokok- pokok informasi • Siswa mampu menyusun lima paragraf naratif dengan mengguna kan pola urutan waktu, tempat, kata ulang dan struktur kalimat yang tepat secara mandiri, kerja keras, dan disiplin kognitif dan afektif. C6, A5 Tertulis : Esai Pengam atan: Afektif Menulis dan membaca 1a Peneliti telah memperbaiki kisi-kisi dengan mencantumkan indikator pembelajaran dan menunjukkan keterkaitan antarketerampilan. Peneliti menyertakan kolom kompetensi dasar yang terintegratif dengan masing-masing kompetensi dasar menulis yang dikembangkan dan kolom aspek keterampilan 237 yang terintegratif. Pengintegrasian antara kompetensi dasar menulis dengan kompetensi dasar lain telah disesuaikan dengan aktifitas siswa sebenarnya. Antara indikator kompetensi dasar pokok dengan indikator kompetensi dasar terintegratif telah diintegrasikan dan berurutan. Setiap aspek dalam kisi-kisi, soal, dan rubrik penilaian disusun dengan memperhatikan kemampuan apa yang akan diukur. Dosen ahli memberi masukan agar ranah afektif lebih dioptimalkan dengan merumuskannya di dalam indikator dan menggunakan teknik penilaian yang jelas. Nilai-nilai karakter yang akan dinilai dari siswa sebaiknya berdasarkan pada 18 nilai karakter Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Peneliti akan menunjukkan perbedaan rumusan indikator soal sebelum dan setelah direvisi dari segi rumusan indikator soal agar lebih mengoptimalkan ranah afektif. Berikut rumusan indikator soal sebelum mengalami revisi. Kompetensi Dasar : Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif Indikator Soal : Siswa mampu menyusun dua paragraf naratif dengan menggunakan pola urutan waktu, tempat, dan struktur kalimat yang tepat. Setelah mengalami revisi, rumusan indikator soal berubah menjadi sebagai berikut. Kompetensi Dasar : Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif Indikator Soal : Siswa mampu menyusun lima paragraf naratif dengan menggunakan pola urutan waktu, tempat, kata ulang dan struktur kalimat yang tepat secara mandiri, kerja keras, dan disiplin kognitif dan afektif. 238 Peneliti memperbaiki rumusan indikator soal dengan mencantumkan nilai-nilai afektif yang akan dinilai dengan didasarkan pada 18 nilai karakter Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Dosen ahli juga memberi masukan agar semua indikator pembelajaran dalam kisi-kisi dikembangkan ke dalam soal. Jika ada indikator pembelajaran yang tidak akan dikembangkan ke dalam soal berbentuk uraian, kinerja, proyek, dan portofolio karena merupakan indikator untuk tes objektif, sebaiknya diberi keterangan di belakang indikator agar uraian menjadi jelas. Peneliti menindaklanjuti saran ini dengan menambahkan keterangan berbunyi “Indikator ini diujikan dengan bentuk tes tertulis objektif” di belakang indikator pembelajaran yang tidak dikembangkan menjadi soal dalam bentuk uraian, kinerja, proyek, dan portofolio karena merupakan indikator untuk tes objektif. Untuk kisi-kisi kompetensi dasar yang diujicobakan, dosen memberikan beberapa catatan. Jumlah soal untuk KD 4.3 disarankan untuk ditambah sesuai dengan indikator dan tuntutan KD. Kisi-kisi KD 8.1 perlu direvisi aspek kerepresentatifannya agar lebih fokus ke puisi lama. Aspek komponen KD 8.1 perlu direvisi agar uraian tentang struktur fisik puisi lama lebih jelas. Sesuai saran dari dosen untuk menambah jumlah soal Kompetensi Dasar 4.3, peneliti pun memodifikasi indikator soal yang sudah ada dan menambahkan empat indikator soal agar kisi-kisi lebih sesuai dengan indikator pembelajaran dan tuntutan KD. Empat indikator yang ditambahkan dalam kisi-kisi Kompetensi Dasar 4.3 adalah sebagai berikut. 239 • Siswa mampu menguraikan secara tertulis hasil diskusi dengan jelas tanpa meninggalkan EYD secara disiplin dan kreatif tes tertulis. • Siswa mampu menganalisis makna kata-kata berimbuhan gabung dari paragraf yang dibuat dengan disiplin dan kreatif tes tertulis. • Siswa mampu menulis hasil observasi tempat industri kecil misal industri batik, kerajinan, atau makanan dalam bentuk paragraf ekspositif minimal lima paragraf dengan memperhatikan EYD serta struktur kalimat yang benar dengan penuh kerja keras, komunikatif, dan disiplin tes proyek. • Siswa mampu menyampaikan laporan hasil observasi secara lisan dengan memperhatikan lafal serta intonasi yang tepat secara kerja keras dan disiplin tes kinerja. Sesuai saran dari dosen, peneliti memperbaiki indikator soal untuk Kompetensi Dasar 8.1. Berikut ini adalah indikator soal untuk Kompetensi Dasar 8.1 sebelum mengalami revisi. Siswa diperdengarkan rekaman pembacaan puisi lama berupa pantun • Siswa mampu menyebutkan jenis pantun yang didengar secara benar. • Siswa mampu menyebutkan tema pantun yang didengar secara tepat. • Siswa mampu menceritakan kembali isi suatu pantun yang didengar melalui rekaman dengan menggunakan kata-katanya sendiri. • Siswa mampu menulis pantun sebanyak dua bait dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. Setelah mengalami revisi, rumusan indikator soal berubah menjadi sebagai berikut. Siswa diperdengarkan rekaman pembacaan puisi lama berupa pantun • Siswa mampu menyebutkan jenis pantun yang didengar dengan benar secara mandiri, disiplin, dan kerja keras kognitif dan afektif. • Siswa mampu menyebutkan tema pantun yang didengar dengan tepat secara mandiri, disiplin, dan kerja keras kognitif dan afektif. • Siswa mampu menyebutkan nada dan perasaan yang didengar dengan tepat secara mandiri, disiplin, dan kerja keras kognitif dan afektif. • Siswa mampu menceritakan kembali isi dan amanat pantun yang didengar melalui rekaman dengan menggunakan kata-kata sendiri secara mandiri, disiplin dan kerja keras kognitif dan afektif. • Siswa mampu menulis pantun sebanyak dua bait dengan memperhatikan bait, irama, dan rima secara mandiri, disiplin dan kerja keras kognitif dan afektif. 240 Ketiga, masukan berkaitan dengan soal-soal yang disusun oleh peneliti. Soal-soal yang dibuat sebaiknya benar-benar dapat mengukur aspek keterampilan menulis yang sesungguhnya. Soal-soal dengan bentuk objektif kurang cocok untuk mengukur keterampilan menulis siswa yang sesungguhnya. Soal-soal yang dapat menilai kinerja siswa adalah soal yang tepat untuk mengukur kompetensi menulis siswa. Materi yang digunakan untuk soal harus menarik, original, dan lebih bervariatif dari soal-soal yang selama ini ada. Selain itu, soal-soal yang dihasilkan harus bervariasi, tidak hanya berbentuk kinerja, melainkan juga tertulis, portofolio, dan proyek. Dosen ahli juga memberi masukan agar masing-masing soal diberi lembar petunjuk pengerjaan soal yang dirumuskan dengan lengkap, jelas dan efektif. Berdasarkan saran dari dosen, peneliti mengganti soal-soal berbentuk pilihan ganda dengan soal-soal dengan bentuk tertulis, kinerja, portofolio, dan proyek. Soal yang peneliti hasilkan berjumlah 10 soal yang masing-masing menuntut siswa untuk mengasah kemampuan menulisnya dan menghasilkan sebuah tulisan. Selain itu, peneliti menambahkan lembar petunjuk untuk mengerjakan soal seefektif mungkin agar memudahkan siswa dalam mengerjakan soal. Keempat, masukan berkaitan dengan perumusan rubrik penilaian. Penentuan aspek penilaian dalam rubrik penilaian kognitif, afektif, maupun psikomotorik harus benar-benar cermat dan sesuai dengan kemampuan yang akan diukur. Penentuan aspek penilaian hendaknya juga didasarkan pada teori ahli dan dipaparkan di dalam kajian teori yang relevan bab II. Di samping itu, penjabaran 241 kriteria penilaian harus disusun dengan menggunakan pernyataan yang singkat, jelas, komunikatif dan mudah dipahami oleh siapa pun. Penjabaran kriteria penilaian sebaiknya juga disesuaikan dengan substansi materi pembelajaran. Berdasarkan pada saran yang diberikan oleh dosen, peneliti mengkaji ulang penentuan aspek penilaian dalam rubrik penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta menyesuaikannya dengan kemampuan siswa yang akan diukur. Berikut ini tabel aspek penilaian salah satu indikator soal sebelum dan sesudah melalui tahap revisi agar dapat diketahui letak perbedaannya. Tabel 4.85 Aspek dan Kriteria Penilaian Kompetensi Dasar 4.1 Sebelum Revisi KOMPETENSI DASAR : 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif ASPEK KRITERIA ISI Topik jelas, cerita menarik dan orisinal, lengkap, terperinci, tuntas, mengandung nilaiada refleksi yang dalam, dapat memberi wawasan baru, sesuai dengan gambar yang disediakan Topik jelas, cerita menarik dan orisinal, tetapi kurang lengkap, tidak terperinci, tidak tuntas, dan kurang bernilai, sesuai dengan gambar yang disediakan Cerita tidak menarik, tidak terperinci, tidak tuntas, dan tidak bernilai, tidak sesuai dengan gambar yang disediakan ORGANISASI GAGASAN Berpola: ada pendahuluan, isi, penutup, gagasan dibatasi dalam unit-unit paragraf, disampaikan dengan pola urutan waktu Ada pendahuluan, isi, tetapi tidak ada penutup, ada paragraf berisi dua gagasan utama, pola urutan waktu kadang tidak teratur. Karangan tidak diorganisasi sama sekali, tidak jelas pendahuluan, isi, penutup, tidak menggunakan urutan waktu. BAHASA Paragraf kohesif dan koheren, kalimat efektif yang komunikatif, struktur kalimat baku, diksi tepat dan variatif, makna tidak ambigu, menggunakan beberapa kata ulang, tidak ada kesalahan ejaan Banyak paragraf tidak kohesif, beberapa kalimat tidak efektif dan ambigu, diksi banyak yang salah konteks, menggunakan satu kata ulang, ada beberapa kesalahan ejaan Paragraf tidak padu, kalimat tidak efektif, sebagian besar struktur kalimat salah, diksi sangat terbatas dan banyak salah konteks, tidak menggunakan kata ulang, banyak kesalahan ejaan. 242 Tabel 4.86 Aspek dan Kriteria Penilaian Kompetensi Dasar 4.1 Setelah Revisi KOMPETENSI DASAR : 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif ASPEK KRITERIA Kesesuaian dengan Gambar Narasi sesuai dengan gambar yang disediakan, tidak menyimpang dari topik, jelas, dapat menyampaikan informasi yang sesuai dengan peristiwa pada gambar dengan tepat Ketepatan Logika Urutan Cerita Berpola: ada awal, perkembangan, dan akhir, disampaikan dengan pola urutan waktu dan tempat, ada serangkaian kejadian atau peristiwa, sistematis, runtut Ketepatan Makna Keseluruhan Cerita Makna narasi diungkapkan dengan jelas, mengisahkan suatu peristiwa yang terjadi secara jelas, lengkap, tuntas Ketepatan Kata Pilihan kata tepat dan bervariatif, tidak menimbulkan makna yang ambigu, menggunakan kata-kata sendiri secara kreatif, menggunakan kata-kata ulang secara tepat Ketepatan Kalimat Paragraf kohesif dan koheren, kalimat efektif, kalimat komunikatif, struktur kalimat baku minimal mengandung S dan P Ejaan dan Tata Tulis Tidak ada kesalahan ejaan, ketepatan penggunaan tanda baca, tulisan rapi Dari kedua tabel tersebut dapat terlihat adanya perubahan yang terletak pada penambahan aspek penilaian, pemisahan satu aspek penilaian menjadi beberapa aspek secara spesifik, dan penjabaran aspek penilaian dalam kriteria penilaian. Penentuan aspek penilaian yang digunakan dalam rubrik penilaian yang telah melalui tahap revisi didasarkan pada teori dari ahli terpercaya yang dipaparkan dalam kajian teori yang relevan bab II. Penjabaran kriteria penilaian pun dilakukan dengan cara saksama, dinyatakan secara jelas dan mudah dipahami, serta disesuaikan dengan aspek penilaian dan substansi materi pembelajaran. Dosen menyarankan agar indikator soal dicantumkan dalam rubrik penilaian untuk menyelaraskan antara indikator dengan aspek dan kriteria penilaian yang disusun. Pembagian bobot untuk setiap aspek penilaian hendaknya ditentukan secara proporsional sesuai dengan kompetensi dasar dan materi yang akan dicapai. 243 Berdasarkan saran tersebut, peneliti mencantumkan indikator soal dalam setiap rubrik penilaian kognitif dan psikomotorik. Peneliti pun mengkaji kembali penentuan bobot untuk setiap aspek penilaian dan menyesuaikannya dengan kompetensi dasar dan materi yang akan dicapai.

4.5.2 Revisi Produk Pengembangan Berdasarkan Validasi Isi Dosen Ahli dan

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan keterampilan menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

12 200 440

Perbandingan antara prestasi belajar fisika, keterlibatan dan respon siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan metode ceramah pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada pokok

0 0 159

Peningkatan keterampilan menyimak berita dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan media audio-visual siswa kelas VIII B semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang Kulonprogo tahun ajaran 2012/2013

0 1 315

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012

0 1 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII B SEMESTER 2 SMP PANGUDI LUHUR 1 KALIBAWANG KULONPROGO TAHUN AJARAN 20122013

0 0 313