96
BAB III METODE PENGEMBANGAN
Dalam bab ini, peneliti mengemukakan sembilan hal mengenai metode penelitian pengembangan. Hal-hal yang dibicarakan adalah model pengembangan, desain
pengembangan, prosedur pengembangan, uji coba produk dan penilaian, desain uji coba, subjek uji coba produk, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
3.1 Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural adalah model deskriptif yang mendeskripsikan langkah-
langkah yang harus dilakukan dari awal hingga akhir untuk menghasilkan suatu produk Setyosari, 2010:200.
3.2 Desain Pengembangan
Desain pengembangan adalah suatu proses yang diawali dengan penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkan rancangan untuk meresponss kebutuhan
tersebut, selanjutnya rancangan tersebut diujicobakan dan akhirnya dilakukan evaluasi untuk menentukan hasil tentang efektivitas rancangan yang disusun
Sanjaya, 2008: 65—66. Model desain pengembangan yang digunakan dalam
97
penelitian ini adalah model menurut Mardapi. Model tersebut diadaptasi dan digambarkan secara singkat pada bagan berikut.
Bagan 3.1 Desain Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran
Sumber: Diadaptasi dari Mardapi. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes 2008:88—97
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan memaparkan langkah-langkah peneliti
dalam mengembangkan produk. Proses pengembangan ini jika diuraikan secara ringkas
adalah sebagai berikut. 1 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai sistem penilaian yang selama ini dilakukan. Informasi diperoleh dengan menganalisis
dokumen tertulis berupa RPP, kisi-kisi soal, dan instrumen penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X Semester I serta melakukan wawancara dengan guru mata
Revisi 1 Analisis Hasil
Uji Coba Uji Coba
Instrumen Penilaian
Menelaah Instrumen
Penilaian
Revisi 2 Analisis
Kebutuhan Menyusun
Spesifikasi Instrumen
Menyusun Instrumen
Penilaian
Produk
98
pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Wates. Hasil analisis dokumen dan hasil wawancara tersebut menjadi tolok ukur bagi peneliti dalam
mengembangkan instrumen penilaian. 2 Menyusun Spesifikasi Instrumen
Dalam tahap ini terdapat empat kegiatan yang dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah a menentukan tujuan penilaian, b menyusun kisi-kisi soal, c
memilih bentuk penilaian, dan d menentukan panjang penilaian. Keempat kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan.
3 Menyusun Instrumen Penilaian Penyusunan instrumen penilaian dilakukan dengan menjabarkan indikator
menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang telah dibuat. Setelah itu, peneliti menentukan pula kriteria penilaian dan
menyusun rubrik penilaian. 4 Menelaah Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang disusun kemudian ditelaah oleh dosen pembimbing, dosen ahli dan guru Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Wates. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan instrumen.
5 Revisi 1 Peneliti melakukan perbaikan tehadap instrumen penilaian yang telah dihasilkan.
Perbaikan berdasarkan pada hasil telaah yang diberikan oleh dosen pembimbing dan guru Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Wates.
99
6 Uji Coba Instrumen Penilaian Uji coba instrumen penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan
reliabilitas instrumen penilaian yang telah peneliti hasilkan. Sasaran uji coba instrumen penilaian adalah siswa kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Wates.
7 Analisis Hasil Uji Coba Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas dan
reliabilitas butir soal. Dalam analisis uji coba ini, tidak menutup kemungkinan peneliti menerima masukan dari para ahli, dosen dan guru Bahasa Indonesia SMA
Negeri 1 Wates. 8 Revisi 2
Peneliti melakukan perbaikan untuk yang kedua kalinya berdasarkan pada hasil uji coba instrumen penilaian. Jika hasil uji coba menyatakan bahwa instrumen
penilaian yang peneliti hasilkan memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang rendah, maka peneliti wajib melakukan perbaikan terhadap instrumen penilaian
tersebut. 9 Produk
Setelah melalui tahap validitas dan uji coba instrumen penilaian, peneliti melakukan revisi atau perbaikan terhadap instrumen penilaian tersebut. Setelah
melalui tahap revisi atau perbaikan, instrumen penilaian dapat dikatakan sebagai produk akhir.
100
3.4 Penilaian Produk dan Uji Coba Produk